Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. 1 Miliar Dolar Hilang Akibat Malware Carbanak
Tim riset keamanan Kaspersky Labs beserta Interpol & Europol mengungkapkan bahwa penjahat siber berhasil mencuri uang dari sejumlah bank dengan menggunakan malware yg bernama Carbanak. Melalui malware ini, penjahat siber dapat melalui sistem keamanan dengan mudah tanpa harus terdeteksi. Malware Carbanak terbilang cukup unik. Menurut pemaparan mereka, malware tersebut tidak menyerang or menginfeksi pegawainya. Melainkan, menyerang sistem bank itu sendiri. Karena kecanggihan itu, malware Carbanak dapat mencuri uang dari sejumlah bank dalam waktu hanya 24 bulan. Dalam rentang waktu satu tahun tersebut, Interpol menyatakan bahwa kerugian yg dialami bank sebesar 1 miliar dolar AS. Diperkirakan 10 juta dolar AS hilang setiap kali ada serangan siber.
Sejak tahun 2013, malware Carbanak ini telah menginfeksi sejumlah sistem keamanan bank di tiga puluh negara. Malware tersebut menyerang sistem keamanan bank, transaksi pembayaran elektronik & bahkan mesin ATM. Temuan Kaspersky seperti yg diutarakan oleh Sergey Golanov, Principal Security Research dari Kaspersky Labs sungguh mencengangkan. Dalam sebuah presentasi, Golanov memutar sebuah video yg memperlihatkan bagaimana para penjahat siber itu mengambil uang dari ATM tanpa menyentuh mesin tersebut.
Berdasarkan temuan yg dihimpun oleh Kaspersky, penyebaran malware tersebut terjadi pada jaringan ATM. Mereka mengatakan bahwa terjadi miskonfigurasi pada jaringan ATM sehingga memudahkan para penyerang menggunakan celah tersebut untuk menyerang sistem perbankan ATM. Se&gkan penyebaran pada inti bank itu sendiri, Kaspersky mengatakan bahwa malware tersebut disebar melalui surel phising yg mana dalam surel tersebut sudah tertanaman malware Carbanak. Pada miskonfigurasi ini, peneliti dari Kaspersky menemukan sejumlah source code dari Carberp & Anunak sebuah kode program jahat berbasis open source yg menjadi cikal bakal dari Carbanak.
Malware ini pertama kali ditemukan di sebuah bank di Moskow yg terindikasi a&ya serangan siber. Total dari exploits yg ditemukan berjumlah 22 exploits & semuanya berasal dari Tiongkok. Bagaimana cara malware ini bekerja? Ketika malware sudah menginfeksi jaringan internal korporasi, program jahat itu akan menginfeksi komputer admin & mampu membuat sebuah video rahasia untuk merekam segala bentuk transaksi keuangan. Dengan cara ini, penjahat siber dapat menyerupai kegiatan admin bank untuk melakukan transfer uang ilegal ke sejumlah akun di Tiongkok & AS.
Di sisi lain, Kasperksy pun menyebutkan bahwa penjahat siber tersebut dapat menyerang jaringan inti sistem akuntansi bank. Ketika sudah bisa menyerang sistem tersebut, penjahat siber dapat memindahkan sejumlah uang ke akun bank tertentu tanpa diketahui oleh pemilik yg asli. Penjahat siber mencuri uang tersebut biasanya dua or tiga bulan setelah malware menginfeksi sistem keamanan bank. Berdasarkan data dari Interpol & Europol, kemungkinan pelaku berasal dari Eropa, Ukraina, Tiongkok & sebagian Eropa. Mereka menyasar sejumlah bank di AS, Rusia, Tiongkok, Hong Kong & Australia.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten1 Miliar Dolar Hilang Akibat Malware Carbanak diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Tim riset keamanan Kaspersky Labs beserta Interpol & Europol mengungkapkan bahwa penjahat siber berhasil mencuri uang dari sejumlah bank dengan menggunakan malware yg bernama Carbanak. Melalui malware ini, penjahat siber dapat melalui sistem keamanan dengan mudah tanpa harus terdeteksi. Malware Carbanak terbilang cukup unik. Menurut pemaparan mereka, malware tersebut tidak menyerang or menginfeksi pegawainya. Melainkan, menyerang sistem bank itu sendiri. Karena kecanggihan itu, malware Carbanak dapat mencuri uang dari sejumlah bank dalam waktu hanya 24 bulan. Dalam rentang waktu satu tahun tersebut, Interpol menyatakan bahwa kerugian yg dialami bank sebesar 1 miliar dolar AS. Diperkirakan 10 juta dolar AS hilang setiap kali ada serangan siber.
Sejak tahun 2013, malware Carbanak ini telah menginfeksi sejumlah sistem keamanan bank di tiga puluh negara. Malware tersebut menyerang sistem keamanan bank, transaksi pembayaran elektronik & bahkan mesin ATM. Temuan Kaspersky seperti yg diutarakan oleh Sergey Golanov, Principal Security Research dari Kaspersky Labs sungguh mencengangkan. Dalam sebuah presentasi, Golanov memutar sebuah video yg memperlihatkan bagaimana para penjahat siber itu mengambil uang dari ATM tanpa menyentuh mesin tersebut.
Berdasarkan temuan yg dihimpun oleh Kaspersky, penyebaran malware tersebut terjadi pada jaringan ATM. Mereka mengatakan bahwa terjadi miskonfigurasi pada jaringan ATM sehingga memudahkan para penyerang menggunakan celah tersebut untuk menyerang sistem perbankan ATM. Se&gkan penyebaran pada inti bank itu sendiri, Kaspersky mengatakan bahwa malware tersebut disebar melalui surel phising yg mana dalam surel tersebut sudah tertanaman malware Carbanak. Pada miskonfigurasi ini, peneliti dari Kaspersky menemukan sejumlah source code dari Carberp & Anunak sebuah kode program jahat berbasis open source yg menjadi cikal bakal dari Carbanak.
Malware ini pertama kali ditemukan di sebuah bank di Moskow yg terindikasi a&ya serangan siber. Total dari exploits yg ditemukan berjumlah 22 exploits & semuanya berasal dari Tiongkok. Bagaimana cara malware ini bekerja? Ketika malware sudah menginfeksi jaringan internal korporasi, program jahat itu akan menginfeksi komputer admin & mampu membuat sebuah video rahasia untuk merekam segala bentuk transaksi keuangan. Dengan cara ini, penjahat siber dapat menyerupai kegiatan admin bank untuk melakukan transfer uang ilegal ke sejumlah akun di Tiongkok & AS.
Di sisi lain, Kasperksy pun menyebutkan bahwa penjahat siber tersebut dapat menyerang jaringan inti sistem akuntansi bank. Ketika sudah bisa menyerang sistem tersebut, penjahat siber dapat memindahkan sejumlah uang ke akun bank tertentu tanpa diketahui oleh pemilik yg asli. Penjahat siber mencuri uang tersebut biasanya dua or tiga bulan setelah malware menginfeksi sistem keamanan bank. Berdasarkan data dari Interpol & Europol, kemungkinan pelaku berasal dari Eropa, Ukraina, Tiongkok & sebagian Eropa. Mereka menyasar sejumlah bank di AS, Rusia, Tiongkok, Hong Kong & Australia.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten1 Miliar Dolar Hilang Akibat Malware Carbanak diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber