• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

10 Desa Terunik dan Teraneh di Indonesia

ON3

Mahasiswa
Journalist
Selain desa-desa dengan nama unik di artikel sebelumnya, Indonesia juga penuh dengan desa-desa yg sangat unik bahkan aneh dari kebiasaan penduduknya / dari desa tersebut itu sendiri. Berikut sepuluh desa paling unik di Indonesia seperti yg dikutip dari mediaranahjaya.blogspot.com



1. Desa Tanpa Kasur
Dusun kasuran adalah salah satu dusun yg yang ada di desa margodadi kecamatan sayegan, sleman. Sepintas emang gak beda sama dusun yg laen gan, tapi satu hal yg membedakan adalah mayoritas penduduknya gak tidur diatas kasur.

Tradisi ini udah berlangsung turun-temurun sejak jaman nenek moyang, & gak cuma ditaati oleh orang-orang yg udah sepuh, tapi juga orang-orang muda & anak-anak. Meyoritas warga tidur hanya beralaskan tikar / dipan yg gak ada kasurnya.

Kebiasaan ini tentunya bukan tanpa alasan, mitosnya aturan agar warga gak tidur diatas kasur merupakan perintah dari Sunan Kalijaga. Dusun ini dulunya emang pernah disinggahi Sunan Kalijaga ketika melakukan perjalanan untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Kalijaga berjalan dari Godean menuju arah utara, antara lain melewati Dusun Grogol & Tuksibeduk. Sampai di Kasuran sekitar pukul 13.00-14.00 Sunan Kalijaga merasa sangat lelah. Kemudian dia meminta salah satu warga agar menggelarkan kasur untuk istirahat.

Ketika akan melanjutkan perjalanan, Sunan Kalijaga berpesan agar warga jangan sekali-kali tidur diatas kasur. Pesan tersebut masih dilaksanakan sampe sekarang, bukan hanya buat penduduk asli tapi juga buat penduduk baru.Trus bagaimana kalo dilanggar? menurut pengakuan penduduk setempat biasanya akan terjadi hal-hal yg aneh. Seperti yg terjadi pada 11 orang mahasiswa yg sedang KKN di daerah ini, sebelumnya mereka udah diberitahu tentang peraturan tak tertulis yg dipercaya masyarakat, tapi gak tau apakah mereka bener-bener percaya / hanya manggut-manggut tapi dalam hati menolak. Alhasil menjelang tengah malam 4 orang mahasiswa teriak-teriak histeris, teman-temannya mengira 4 orang ini masuk angin, setelah dipanggilkan dokter kondisi mereka tetap sama, setelah dipanggilkan sesepuh barulah mereka bisa tenang.

Kisah lain, salah satu warga Kasuran menidurkan anaknya yg masih kecil di atas kasur. Tanpa diketahui sebabnya anak tersebut tiba-tiba mengalami panas tinggi, menangis & berteriak tanpa sebab yg jelas, setelah ditidurkan di ‘jogan’ (lantai) baru berhenti menangis



2. Desa Tanpa Air Bersih
Lebih dari 40 tahun warga Pedukuhan Wangon, Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hidup tanpa air bersih. Mereka merasa hidup tak layak di negera merdeka. Desa yg berpenduduk lebih dari 2.255 jiwa ini hidup tanpa air bersih.

Air bersih bagaikan barang langka yg sulit didapat. Sementara pemerintah daerah seolah menutup mata terhadap kesulitan warganya itu. Konon katanya, desa ini kena kutukan karena ada seorang nenek nenek yg meminta air minum ke warga desa tapi ga ada yg ngasih. Pemerintah ingin segera membangun sumur bor untuk mendapatkan air bersih, sayangnya hasilnya pun sia-sia.



3. Desa Kepiting
Sebuah perkampungan yg warganya mengalami kelainan fisik ditemukan di Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Bone, Sulawesi Selatan. Di sana, puluhan penduduknya menderita kelainan di jari kaki & tangan. Mulai dari lanjut usia hingga bawah lima tahun, jari-jari mereka terbelah menjadi dua hingga mirip capit kepiting.

Di Dusun Ulutaue, baik anak-anak maupun dewasa memiliki jari terbelah dua & terkadang hanya memiliki tiga ruas jari. Alhasil, jika difungsikan, jari mereka mirip dengan kepiting. Fenomena tersebut mereka anggap sebagai kutukan bagi mereka yg berasal dari garis keturunan yg sama.

Kendati demikian, mereka tak pernah malu dengan warga kampung lain. Bahkan hal ini sudah menjadi hal biasa seperti takdir mereka. Bisa jadi, keanehan tersebut terjadi lantaran asupan gizi yg kurang sejak usia dalam kandungan. Maklum, pekerjaan mereka sehari-hari hanyalan nelayan. Ironisnya, hingga sekarang belum satu pun tim medis / pemerintah setepat meneliti bahkan mengobati para penduduk di kampung itu. Akibat keanehan pada jari-jari mereka, sebagian warga kampung lain ada yg merasa jijik bergaul dengan mereka. Tak hanya itu, perkampungan mereka pun diberi sebutan ‘Kampung Manusia Kepiting’ oleh warga setempat.



4. Desa Keterbelakangan Mental
Sebanyak 445 warga di tiga desa yakni Desa Patihan, Pandak, & Sidoharjo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami keterbelakangan mental / idiot. Kondisi ini diyakini sudah terjadi sejak 1970-an. Saat itu terjadi kemarau berkepenjangan di lereng perbukitan Rajekwesi yg menjadi awal malapetaka kemiskinan.

Kepala Desa Karang Patihan Daud Cahyono menuturkan, sejak kemarau menerjang, kondisi desa di sekitar perbukitan menjadi tandus & berkapur. Tak sedikit warga yg kekurangan gizi, kekurangan iodium, sehingga menyebabkan kebodohan.

Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Iman Sukmanto membenarkan hal tersebut. Menurut dia, salah satu penyebab keterbelakangan mental ratusan warga adalah kekurangan iodium yg banyak terdapat pada garam / kecap. Untuk menghindari agar kasus idiot tidak berlanjut, Pemkab & Dinkes Ponorogo terus melakukan sosialisasi perbaikan gizi kepada masyarakat, termasuk pembagian garam iodium gratis kepada seluruh warga.

Diharapkan generasi baru di kawasan tersebut tidak lagi mengidap keterbelakangan mental. Pengidap idiot parah yg sudah berusia lanjut & tidak bisa beraktivitas sama sekali, Pemkab berencana memberikan santunan berkala sampai penderita habis.



5. Desa Teletubbies
Dari kejauhan terlihat seperti kumpulan telur angsa raksasa. Entahlah, tapi itu yg aku rasakan ketika menginjakkan kaki di Dusun Ngelepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Sebuah dusun unik yg tipe rumah warganya seragam dengan bentuk mblenduk-mblenduk (bulat sempurna).

Sangat Lucu & unik memang, letak dusun yg berada di kawasan pedesaan tradisional berpadu kontras dengan bentuk bangunan kontemporer. Sekilas mirip perkampungan Hobbit di film The Lord of the rings. Secara akademis sih dikatakan sebagai rumah domes, tapi oleh warga sekitar lebih familiar dengan sebutan rumah Teletubbies, sebuah tayangan anak-anak yg pernah popular di awal tahun 2000-an.

Jadi jangan heran jika anda akan kesulitan menemukan letak dusun ini jika menanyakan dengan nama rumah domes. Nama Rumah Teletubbies jauh lebih dikenal disini, warga setempat pun lebih bangga mengakui sebagai warga kampung Teletubbies. Nampaknya labeling masyarakat telah berjalan layaknya marketing alami disini.

Keberadaan Dusun Teletubbies di Ngelepen, Prambanan ini tidak bisa dilepaskan dari bencana gempa bumi besar yg sempat meluluhlantakan Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Kala itu, ada satu daerah perbukitan yg mengalami kerusakan total yakni Dusun Sengir, dimana tanah kampungnya sempat ambles sampai enam meter lebih. Karena sudah tidak layak huni lagi, warga Dusun Sengir direlokasi ke perkampungan baru, yg kini dikenal sebagai new Ngelepen.

Pemerintah waktu itu bekerja sama dengan World Association of Non-governmental Organizations (WANGO) & the Domes for the World Foundation (DFTW) untuk membuat hunian desa baru dengan konsep rumah domes. Setidaknya ada 71 bangunan dome di Ngelepen. Tiga diantaranya berfungsi sebagai bangunan public seperti Mushola, Taman Kanak-kanak & rumah bidan. Dari luar memang terlihat sangat sempit, tapi ketika masuk kedalam ternyata bangunan dome memiliki 2 lantai.

Bertahun-tahun setelah warga menetap di Rumah Dome, ternyata kebiasaan alami sebagai petani masih sangat melekat kuat. Alhasil, dusun dengan puluhan dome yg awalnya tertata sangat rapi dengan tanaman hias yg seragam, makin kesini makin tidak seragam lagi. Tanaman hias modern yg serasi dengan bangunan dome, diganti oleh sebagian besar warga dengan pohon pisang, pohon jagung, pohon jambu & sebagainya. Alasannya biar lebih bermanfaat ketimbang memandang cemara / palm yg tak bisa diapa-apakan. Gubrak !!, emang sih bermanfaat , tapi berasa seperti kebon pekarangan perkampungan desa pada umumnya.

Awalnya pasti warga Sengir berpikir keras untuk meninggali rumah dome yg terlihat seperti rumah alien di planet berbeda. Alhasil tangan alami mereka turut membentuk wajah dusun Teletubbies menjadi sangat desa sekali. Emang gak boleh kalo Teletubbies pelihara ayam, tanam pohon pisang / jemur gabah di jalanan. Haha.

Memang, sungguh sangat unik Dusun Teletubbies ini. Terlebih rumah dome ini merupakan satu-satunya kompleks rumah dome yg ada di Indonesia, bahkan bisa dihitung dengan jari keberadaanya di dunia. Jika anda tertarik mengunjunginya, akses menuju kompleks Dusun Teletubbies ini terbilang mudah karena lokasinya tidak jauh dari obyek wisata Candi Ratu Boko, Candi Ijo & Candi Prambanan. Sehingga dapat anda masukkan sekaligus dalam rencana perjalanan untuk mengunjungi kawasan candi-candi tersebut. Perpaduan yg unik kan, setelah dari abad millenium ala Teletubbies menuju era Tutur Tinular, jaman kerajaan ratusan tahun yg lalu. Sungguh unik!.



6. Desa Pemakan Tanah
Di Tuban, sebuah desa di provinsi Jawa Timur Indonesia, tanah digunakan untuk membuat “ampo” snack krim yg dipercaya sebagai obat. Menurut Rasima, pembuat ampo di Tuban, tidak ada resep khusus untuk membuat snack yg aneh ini. Semua yg dia lakukan adalah mencari tanah yg bersih, bebas kerikil, di sawah-sawah di desa itu, ditumbuk ke blok yg keras, dengan menggunakan tongkat, & gulungan mengorek tanah itu, dengan pisau bambu. Gulungan tanah tersebut kemudian dipanggang selama satu jam. Rasima kemudian membawa makanan tersebut ke pasar di desa tersebut, di mana dia mendapatkan sekitar $ 2 (Rp 20.000,-), untuk menambah penghasilan keluarganya.

Tuban adalah satu-satunya desa yg memakan tanah di planet ini. Ada orang, di seluruh dunia, yg menikmati makan pasir, / kaolin, tapi tidak tanah yg dipanggang. Penduduk desa percaya ampo adalah pembunuh rasa sakit yg alami, & itu membuat kulit bayi lembut, jika dimakan oleh ibu yg sedang hamil. Rasa ampo tersebut, “tidak ada yg istimewa, rasanya dingin di perutku” kata salah satu penduduk setempat Tuban, yg telah makan ampo, sejak dia masih kecil.



7. Desa GigoloDengan langkah pasti, seorang anak muda memasuki kamar hotel. Usianya kurang dari 20 tahun, namun profesinya cukup mencengangkan, pelaku seks komersial pria alias gigolo. Kesulitan ekonomi selalu menjadi alasan suburnya ladang kerja para gigolo muda tersebut.Lantaran penasaran, penelusuran menuju daerah asal para gigolo muda pun dimulai. Dua desa kecil di kawasan Boyolali, Jawa Tengah, menjadi tujuannya. Di Desa Cabean, penduduknya beraktivitas layaknya penduduk desa kebanyakan. Warga bergotong-royong membuat keranjang ayam.

Siapa sangka. Begitu senja turun, para pembuat keranjang ayam menjelma menjadi “kucing” alias gigolo. Rata-rata pemuda “desa kucing” merupakan pelajar putus sekolah. Melalui mucikari / bekerja seorang diri, mereka menjajakan diri di pinggiran jalan. Targetnya, tante girang & om senang. Terdapat juga salon yg beralih fungsi sebagai tempat mempermak para gigolo. Warga & perangkat desa sepertinya tidak mengetahui aktivitas rahasia sejumlah pemuda desa. Terlepas dari itu semua, para pemuda desa pastinya merasa sayang meninggalkan profesinya. Menurut salah seorang pemuda berusia 18 tahun, ia dibayar ratusan ribu rupiah untuk melayani om / tante yg butuh pijat ekstra. Maksudnya tentu saja pelayanan seks.

Desa lainnya yg menampung para gigolo muda adalah Desa Bakalan. Letaknya di antara Boyolali & Salatiga. Dengan kamera tersembunyi, tim Sigi memasuki rumah seorang warga yg diduga sebagai kediaman makelar gigolo muda. Rumah itu dikenal sebagai agency model salon. Tak butuh lama bagi seorang makelar menyiapkan “kucing” belianya. Jika harga disepakati, transaksi ditutup dengan hubungan seks di hotel / lokasi pilihan pelanggan. “Terus gimana” tanya seorang pelanggan. “Ya maksudnya mesti ngajarin kalo dipegang-pegang…biasa. Tapi kalo main kan belum terlalu tahu,” sahut si makelar. Inilah sepenggal percakapan yg direkam tim Sigi dalam traksaksi gigolo di sebuah warung.

Selanjutnya, anak muda desa dibawa ke Semarang. Terdapat sebuah tempat yg kerap disebut-sebut sebagai persinggahan para gigolo, yaitu daerah Pos Ponjolo. Melalui makelar juga para gigolo dikenalkan dengan nuansa kota seperti mal & pusat perbelanjaan lainnya. Terbukti, banyaknya remaja lelaki desa yg ingin mencoba dunia esek-esek tidak lepas dari peran makelar yg mendatangi desa mereka. Namun ada juga gigolo yg berani mempromosikan diri sendiri dengan mengirim kode tertentu pada calon pelanggan. Para gigolo ini biasa nongkrong di taman / kafe. Bahkan, tak sedikit gigolo remaja yg memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencari pelanggan.

Kisah sepak terjang seorang pemuda menjadi gigolo pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Dimas Djayadiningrat. Dalam film berjudul Quickie Express yg dirilis pada 2007, Tora Sudiro memerankan pemuda gigolo yg ingin hidup enak. Gigolo, sulit diberantas bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Harus ada tindakan yg berarti untuk mengurangi jumlah para gigolo. Keberadaan mereka bisa menciptakan kondisi sosial yg kurang sehat di masyarakat.



8. Desa Hujan
Datanglah pada pagi hari saat berkunjung ke desa ini, karena ketika sore tiba, hujan selalu mengguyur desa sekalipun musim kemarau. Karena penduduk merasa kuatir saat sore tiba, desa ini pun diberi nama Kwatisore.

Kwatisore adalah sebuah desa di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Nabire, Papua. Begitu tiba di muka desa, sebuah dermaga kayu yg kokoh menyambut kedatangan setiap turis yg datang. Inilah pintu masuk Desa Kwatisore.Nama Desa Kwatisore memang cukup unik, diambil dari “Khawatir Sore”. Dinamakan demikian karena setiap sore desa ini selalu diguyur hujan, sekalipun musim kemarau. Unik bukan?

Jalanan yg ada di Desa Kwatisore sangat bersih. Begitupun dengan udara di sana yg begitu bersih bebas polusi. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada kendaraan bermotor di desa ini. Jadi, udara terbebas dari polusi asap kendaraan.

Lanjutkan terus perjalanan menyusuri Desa Kwatisore, jejeran rumah yg tersusun rapi akan menambah sedap pemandangan desa ini. Jika berkeliling pada sore hari, desa akan terlihat ramai dengan tawa riang anak-anak yg asyik bermain.

Di malam hari, Desa Kwatisore menjadi sangat gelap gulita. Penerangan begitu minim karena listrik di desa ini masih sangat terbatas. Tapi justru pada malam harilah kehangatan warga desa terasa begitu kental.Ada satu bangunan yg rutin dikunjungi seluruh penduduk desa pada malam hari. Letaknya tepat di tengah desa. Bangunan ini digunakan penduduk untuk menonton televisi bersama-sama. Di tempat inilah para warga bercengkrama, bertegur sapa. Kebersamaan begitu terasa kental.

Kebanyakan penduduk Kwatisore memiliki pekerjaan sebagai nelayan tradisional. Mereka menggunakan kole-kole (longboat) untuk menangkap ikan. Yang unik & tak biasa dari desa ini adalah hewan peliharaan penduduk. Beberapa penduduk Kwatisore memelihara rusa & buaya muara. Hii!

Lebih menariknya lagi, jika menengok ke pekarangan rumah, Anda bisa melihat aneka anggrek khas papua banyak ditanam warga. Rupanya anggrek-anggrek cantik ini diambil langsung oleh warga dari dalam hutan.Jika ingin berkunjung ke desa ini, sebaiknya datang pada pagi hari. Karena, pada siang hari gelombang perairan Teluk Cendrawasih cukup tinggi.



9. Desa Terapung
Jayapura – Danau Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, punya 22 pulau mungil yg tersebar di dalamnya. 24 Desa adat mendiami pulau-pulau itu, salah satunya Desa Ayapo yg semua bangunannya terapung di atas air.

Jejeran rumah terapung itu mengintip dari kejauhan. Semakin dekat, semakin terlihat bangunan-bangunan kayu yg berjejer rapi di pinggiran pulau. Betapa masyarakat Sentani masih menjunjung danau itu sebagai pusat kehidupan. Buktinya, semua rumah di Desa Ayapo menghadap danau alih-alih daratan yg ada di belakangnya. Desa ini memanjang 2 kilometer. Penduduknya sekitar 700 orang. Dinding & tiangnya terbuat dari batang kelapa. Dulu atapnya dari daun sagu, tapi sekarang sudah berganti jadi seng.

Walaupun tampak rapuh, rumah-rumah ini sangat kuat. Orang lokal menyebut nama kayu Sua sebagai pondasi rumah itu. Kayu ini punya ketahanan luar biasa. Semakin terkena air, semakin kayu itu tahan lama. Kayu ini juga jadi pondasi jembatan terapung yg menghubungkan satu rumah ke rumah lainnya.



10. Desa Bebas Asap Rokok
Desa pertama yg ada di Indonesia yg bebas asap rokok & melarang warganya untuk merokok adalah Nagari (Desa) Sitiung, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat. Dimana di desa ini telah dilakukan penerapan larangan merokok bagi warganya, bahkan warga yg tertangkap merokok disembarang tempat diberikan sanksi tegas dari desa.

Saat ini, penerapan Peraturan Nagari (Desa) telah dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari (Desa) & masyarakat Sitiung & ini perlu diajukan jempol serta bisa dijadikan contoh bagi desa lain yg ada di Indonesia, dimana pemerintah desa bersama-sama masyarakat memerangi rokok & bertekad menjadi desa bebas asap rokok.

Dalam hal ini, pemerintah desa bersama Bamus membuat peraturan Desa untuk diterapkan ke masyarakat yakni menjadikan desa Sitiung bebas dari asap rokok & menetapkan kawasan bebas asap rokok serta memberikan penghargaan kepada masyarakat yg semula merokok & telah menyatakan tidak merokok lagi.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten 10 Desa Terunik dan Teraneh di Indonesia diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber

Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. 10 Desa Terunik dan Teraneh di Indonesia.
 
Top