• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

100 Aplikasi Teratas Android di-Hack, Termasuk Aplikasi Perbankan.

ON3

Mahasiswa
Journalist
<p></p><p><em>Smartphone</em> saat ini menjadi target utama bagi <em>cybercriminal</em>, dengan 100% dari 100 aplikasi teratas <em>Android</em> telah di-<em>hack</em> pada tahun lalu. <em>Hacker</em> secara khusus menargetkan aplikasi keuangan, seperti yang digunakan oleh bank &#8211; dengan 53% aplikasi perbankan <em>Android</em> telah di-<em>hack</em>, dan 23% dari aplikasi iOS, berdasarkan laporan dari perusahaan aplikasi keamanan <em>Arxan</em>.</p><p>Aplikasi yang di-<em>hack</em> didistribusikan melalui <em>store</em> yang tidak resmi seperti <em>Cydia</em>, atau situs <em>torrent</em> &#8211; dan beberapa telah di-<em>download</em> ratusan ribu kali, ujar <em>Arxan</em>.</p><p>&#8220;Versi bajakan dari <em>software</em> populer telah tersedia di berbagai <em>store</em> aplikasi yang tidak resmi seperti <em>Cydia</em>, situs distribusi aplikasi, <em>hacker/cracker</em> situs, <em>file download</em> dan situs <em>torrent</em>&#8220;, ujar Morgan.</p><p>&#8220;Selama pengamatan, kami menemukan bahwa beberapa versi yang telah di-<em>hack</em> ternyata telah diunduh lebih dari setengah juta kali yang memberikan masalah besar terutama saat kita memulai aktivitas yang akan melibatkan transaksi pembayaran, dan penggunaan produk serta layanan jasa melalui <em>mobile</em>&#8220;, ujar Kevin Morgan, kepala kantor teknologi di <em>Arxan</em> dalam sebuah wawancara dengan <em>The Telegraph</em>.</p><p><em>PC World</em> mengatakan, &#8220;<em>Hacker</em> sering menargetkan aplikasi keuangan dengan alasan yang bagus. Jika penjahat bisa mendapatkan data Anda dan bank Anda, maka mereka akan bisa mengakses ke nomor akun, <em>password</em>, dan informasi penting lainnya. Mereka dapat dengan mudah mengubah uang Anda menjadi uang mereka&#8221;.</p><p>Sementara risiko terbesar datang dari aplikasi yang diperoleh melalui situs <em>torrent</em>,<em> store</em> yang tidak resmi dan sumber lainnya yang tidak sah, pengguna Android akan tertipu hanya dengan mengunduh aplikasi yang telah &#8220;dimodifikasi&#8221; bahkan dari <em>store</em> resmi sekalipun seperti <em>Google Play store, Arxan</em> memperingatkan, berdasarkan dari laporan <em>The Guardian</em>.</p><p>&#8220;<em>Google Play</em> bukanlah sebuah aplikasi <em>store</em> yang dapat diperiksa cenderung memiliki banyak kerentanan&#8221;, ujar Morgan. &#8220;Sedangkan di<em> Apple Store</em> bisa dipastikan Anda akan melihat aplikasi yang resmi.</p><p>Morgan mengatakan bahwa hal yang sangat &#8220;mudah&#8221; untuk memasukkan sebuah aplikasi dengan nama <em>&#8220;Bank of America&#8221;</em> kedalam <em>store</em> milik <em>Google</em>. Penelitian ini berdasarkan data yang yang telah diakses pada Oktober 2013, dan daftar dari aplikasi <em>Top 100 Paid</em> dalam <em>Apple App Store</em> dan <em>Google Play</em>. Para peneliti juga menganalisis 20 aplikasi keuangan terpopuler pada setiap <em>platform</em> nya.</p><p>Para peneliti mengatakan bahwa sistem pembagian pada <em>Android</em> &#8211; dan sejumlah besar perangkat berada pada titik harga rendah, Dapat digarisbawahi bahwa <em>Android</em> adalah sistem operasi yang lebih aman.</p><p><em>Hacker</em> dapat dengan mudah menargetkan fragmentasinya, dan membuka <em>Androidecosystem</em> untuk memasukkan <em>malware</em> kedalam <em>Google Play Store</em>. Secara khusus, sebagian besar perangkat <em>Android</em> tidak akan dapat menerima peringatan keamanan baru yang disediakan oleh <em>Google</em>, yang membuat pengguna rentan terhadap ancaman dari yang dikenal sekalipun&#8221;.</p><p>Peneliti senior dari ESET Righard J. Zwienenberg berkomentar dalam postingannya awal tahun ini, &#8220;Masalah terbesar bagi pengguna adalah sebagian besar ponsel tua yang menjalankan <em>Android</em> masih digunakan, dimana operator tidak akan merilis versi baru. Terlepas dari apakah <em>Google</em> akan merilis <em>patch</em> untuk versi ini, tetepi ponsel masih tetap rentan&#8221;.</p><p>&#8220;Untuk perusahaan-perusahaan yang berhasil memberikan layanan <em>mobile banking</em> kepada pelanggan mereka, mereka akan bedependent pada sistem IT nya, tenaga ahli teknis dan pengetahuan tentang sistem pembayaran.</p><p>Banyak perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar ini menggunakan servis dari <em>partner outsourcing</em>,&#8221; sebut FCA. &#8220;Hal ini menunjukkan adanya risiko bahwa kemungkinan deretan perusahaan terlibat dalam transaksi pelanggan, mengakibatkan kemungkinan masalah yang lebih besar.</p><p>Minggu ini, peneliti <em>malware</em> dari ESET Robert Lipovsky melaporkan tentang penyebaran <em>Hesperbot</em>, sebuah <em>trojan</em> perbankan yang membuat penggunanya mengunduh aplikasi perbankan palsu untuk <em>smartphone</em> mereka, &#8220;Seperti yang diduga, tidak akan butuh waktu lama sebelum penyerang dimulai dengan menggunakan <em>malware</em> untuk menargetkan pengguna <em>online bankin</em>g di banyak negara. Selain itu, botnet spesifik untuk berbagai negara (Turki, Republik Ceko, Portugal dan Inggris), pada bulan November kami menemukan <em>Hesperbo</em>t baru yang menargetkan Jerman dan Australia. &#8221;</p><p>Sumber</p>
 
Top