• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

12 Tech Startup Favorit Editorial Tech in Asia di Tahun 2015

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Startup teknologi sudah menjadi makanan konsumsi harian bagi tim editorial Tech in Asia. Di tahun 2015 ini, kami banyak menemukan startup dengan berbagai vertikal, dari e-commerce, pendidikan, gaya hidup, musik, & banyak lagi lainnya. Dari sekian banyak nama, kami mengumpulkan beberapa startup yg membuat kami begitu terkesima.

Pertimbangan pemilihan startup favorit ini didasarkan pada keunikan ide, proses eksekusi, & bagaimana startup tersebut mencoba memecahkan masalah yg terjadi di sekitar kita.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, inilah kumpulan startup favorit kami di tahun kambing kayu!
Pradipta Nugrahanto1. 5Beat


Kamu musisi / sekadar suka musik? 5Beat mencoba menjadi payung untuk itu semua. Bagi musisi, kamu yg kebingungan mencari jalur distribusi, konsinyasi merchandise, / bahkan show yg cocok bisa mencoba menyambangi layanan ini. Sementara untuk penikmat musik, kamu bisa dengan mudah mencari lagu dari berbagai musisi, dari yg sidestream, sampai yg paling mainstream sekalipun.

Startup garapan Ishak Tanoto ini juga tidak hanya memberikan ruang bagi musisi, tapi juga menggandeng pelaku lain yg bergerak di industri ini, semisal promotor & label. Ke depan, 5Beat juga berencana untuk menghadirkan direktori musik lokal ke dalam platformnya.

Meskipun ranah musik kerap dianggap kurang potensial di dunia startup teknologi, fakta membuktikan bila musik masih masuk dalam daftar vertikal terpanas di tahun ini. Selain itu, di tengah carut marutnya industri musik nasional, yg berimbas pada tutupnya toko-toko fisik, payung yg dihadirkan 5Beat bisa menjadi penyelamat bagi pelaku industri musik di tanah air.

Ingin mendengarkan / mendistribusikan musik secara digital? Coba layanan 5Beat di sini.
2. AppsCoast


Apakah kamu termasuk orang yg banyak menghabiskan waktu berkendara di jalan sehingga tidak sempat membaca berbagai berita yg tersebar di banyak media online / media sosial? Mendengarkan podcast adalah salah satu solusi supaya kamu tetap bisa mendapat informasi terkini. AppsCoast, menjawab kebutuhan itu dengan menghadirkan podcast dengan materi startup teknologi.

AppsCoast didirikan oleh Arif Fajar Saputra & Riza Fahmi. Awalnya Arif, yg memang sebelumnya sempat lama bekerja di bidang audio, merasa jenuh dengan kondisi podcast yg terlalu kering. Sementara radio juga sudah memasuki titik jenuh & layanan on-demand adalah jawaban yg paling tepat.

Meski pasarnya masih belum seluas video, menurut saya podcast berpotensi membesar, bahkan ke depan bisa sama populernya dengan media lain yg berbasis visual. AppsCoast menggarap kualitas audio dengan serius, & tak jarang menghadirkan pelaku startup untuk berbincang santai yg secara tidak langsung berpotensi menyampaikan pesan kepada konsumen dengan bahasa yg simpel namun tetap mengena.

Bosan dengan siaran radio konvensional yg itu-itu saja? Kamu bisa menikmati podcast dari AppsCoast di sini.
3. Konserama


Kamu penyuka musik tentu terkadang punya keinginan untuk menonton konser band, solois, / bahkan DJ favorit. Namun terkadang mereka tidak menggelar show di Indonesia. Berburu tiket ke luar negeri? Pengalaman saya untuk nama-nama besar seperti The Rolling Stones, Metallica, / Daft Punk terkadang cukup sulit untuk mendapatkan tiketnya.

Konsep Konserama menjawab kebutuhan itu. Startup ini tidak hanya membantu kamu menonton show dari barbagai artis yg kamu suka, namun juga mengemasnya dalam sebuah curated travel di lingkup musik.

Apa yg ditawarkan bahkan tidak hanya tiket konser saja, namun juga rekomendasi akomodasi, tiket pesawat, & destinasi lain yg wajib kamu kunjungi dalam satu paket tur tersebut. Sejauh ini, Konserama baru menyediakan Inggris sebagai destinasinya.

Agensi travel memang memungkinkan kamu melakukan perjalanan ke berbagai tempat di dunia. Namun ide Robin Malau mendirikan agensi turisme musik di tengah derasnya hujan agensi travel konvensional tidak hanya sekadar ide melawan arus, namun tentunya mengakomodasi kebutuhan para pecinta musik. Karena jenis wisata ini tidak bisa dibilang murah, strategi Konserama untuk membidik segmen korporat juga rasanya sudah tepat.

Tertarik untuk menikmati liburan bernuansa musik dengan jaminan kualitas, coba layanan Konserama di sini.
Fadly Yanuar Iriansyah4. Jojonomic


Didirikan oleh Indrasto Budisantoso, Jojonomic merupakan aplikasi mobile untuk mencatat setiap pengeluaran & pendapatan penggunanya. Menggunakan aplikasi ini, kita dapat mengelola keuangan personal & memonitornya dengan mudah. Fitur tersebut memang tergolong biasa, karena banyak aplikasi mobile di luar sana yg menawarkan fitur serupa.

Apa yg membuat Jojonomic menarik, setidaknya buat saya, adalah strategi startup ini melakukan monetisasi dengan menyasar segmen perusahaan. Jojonomic menawarkan skema berlangganan buat perusahaan yg ingin melacak data reimbursement karyawannya secara digital. Karyawan cukup memotret bon pengeluaran, sehingga tak perlu repot melakukannya secara manual.

Dibandingkan perorangan, perusahaan, entah itu startup, UKM, / enterprise, cenderung lebih rela mengeluarkan uang buat sebuah layanan. Apalagi jika layanan itu bisa memudahkan hidup karyawannya. Karyawan happy, produktivitas tinggi. Menurut saya, Jojonomic telah menembakkan amunisinya pada sweet spot yg tepat.

Tertarik mengelola keuangan dengan Jojonomic? Unduh aplikasinya lewat tautan berikut:
App Info Download
Jojonomic - Personal Finance Jojonomic Pte Ltd - Oct 09, 2015 Genre: Finance Size: 18M Installs: 1,000 - 5,000 Gratis Download 5. Sister Ojek


Di tengah-tengah arus persaingan booking ojek yg kian deras, Sister Ojek, / Sis-O, hadir mengisi celah yg sangat niche: perempuan & anak-anak. Layanan mereka pun hanya bisa digunakan secara kontrak / berlangganan. Meski kesuksesan startup yg beroperasi sejak 20 Mei 2015 ini masih perlu dibuktikan, Sis-O punya solusi yg jelas buat pasar yg dimasukinya.

Salah satunya adalah memberikan rasa aman bagi orang tua yg tak sempat mengantarjemput anaknya sekolah, sembari menawarkan kenyamanan lewat sistem berlangganannya. Walau intinya adalah layanan ojek on-demand buat perempuan & anak-anak, Sister-O tetap menyediakan layanan “standar,” seperti kurir, belanja kebutuhan dapur, pembelian tiket bioskop, pengambilan pesanan, & sebagainya. Jadi, walaupun segmented, startup ini masih bisa menarik pendapatan dari keberagaman layanannya.

Sister-O baru beroperasi di Ciputat Timur, Pondok Aren, & Tangerang Selatan. Memulai dari pasar yg kecil, & bukan merangsek masuk ke pasar yg didominasi layanan serupa lainnya seperti Jakarta, adalah langkah yg pintar. Saya pribadi berharap startup ini pelan-pelan melebarkan sayapnya ke lokasi lain, selain juga merilis aplikasi mobile yg saat ini belum ada.

Daerah tempat tinggalmu dalam cakupan Sis-o & kamu ingin menggunakan layanan ini? Cari tahu lebih jauh mengenai sistem berlangganannyadi sini.
6. Gimku


Walau ada beberapa game mobile buatan developer lokal yg sukses menembus pasar internasional, banyak juga yg hanya “Jago Kandang.” Entah karena kurang yakin dengan produknya, / memang bergerilya sendirianalias tidak didukung oleh publisher yg mampu memasarkan produknya secara global.

Tidak mengherankan, karena jumlah publisher / penerbit game mobile di Indonesia bisa dihitung dengan jari. Beberapa di antaranya adalah LYTO.Mobile, Nampol, Agate Games, & Touchten Games. Rudy Sudarto melihat ini sebagai isu yg membuatnya berinisiatif mendirikan Gimku, wadah penerbitan buat developer game mobile lokal.

Di bawah arahan Gimku, developer yg menjadi rekan wajib bersedia akan keterlibatan Gimku dalam proses produksi. Tujuannya tak lain agar game yg dihasilkan lebih optimal & mampu bersaing di tingkat dunia. Alasan ini masuk akal, mengingat pihak luar lah yg mampu melihat kelebihan & kekurangan produk buatan kita.

Saya antusias Gimku dapat menginspirasi pihak lain mendirikan startup yg juga bergerak di bidang publisher game. Karena, menurut saya, di bawah bimbingan yg tepat, Indonesia punya sumber daya & potensi yg memungkinkan untuk menembus pasar game global. Bukan hanya game mobile, tetapi juga game komputer maupun console.

Ingin tahu lebih jauh mengenai Gimku? Kamu bisamengunjungi situsnya di sini.
Ketut Krisna Wijaya7. YesBoss


YesBoss merupakan aplikasi yg memungkinkan kamu memiliki asisten pribadi virtual. Layaknya asisten biasa, kamu bisa meminta apapun seperti membeli tiket pesawat, memesan makanan, & mencari barang-barang langka yg sulit kamu temukan. Hingga saat ini YesBoss hanya dapat diakses melalui SMS. Akan tetapi, dalam jangka waktu dekat, Irzan Raditya mengungkapkan akan meluncurkan aplikasi YesBoss.

Alasan saya memilih YesBoss adalah karena teknologi yg akan digunakan. YesBoss akan memanfaatkan kecerdasan buatan / Artificial Inteletegent (AI). Salah satunya adalah penerapan NLP (Natural Language Processing) / teknologi pemrosesan bahasa yg akan menganalisis setiap permintaan dari pengguna untuk kemudian di proses lebih lanjut.

Di Indonesia sangat jarang ada startup yg memanfaatkan AI di dalam sistem mereka. Startup lain di Indonesia yg juga menggunakan teknologi NLP adalah media online Beritagar.

Ada rencana ingin memesan sesuatu, tetapi sedang tidak ada waktu? Kamu mengecek layananYesBoss di sini.
8. Bornevia


Bornevia merupakan aplikasi helpdesk untuk bisnis online. Dibentuk oleh Benny Tjia & Tjiu Suryanto, keduanya sempat bekerja di Silicon Valley, Amerika Serikat sebelum memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Benny merupakan lulusan Universitas Michigan & Stanford. Sedangkan Suryanto merupakan lulusan Universitas Washington.

Selain dibentuk oleh orang-orang yg berpengalaman. Hal yg menarik dari Bornevia adalah target pasar mereka tidak hanya Indonesia, tapi seluruh dunia. Beberapa pengguna mereka ada yg berasal dari Eropa, Afrika, bahkan Amerika Serikat. Jadi intinya tidak banyak startup lokal yg memiliki target pasar yg besar dari awal seperti Bornevia.

Merasa bisnis online kamu butuh bantuan? Kunjungi situs resmi Borneviadi sini.
9. Ruangguru


Ruangguru bisa dibilang merupakan startup pendidikan yg paling disruptive di Indonesia. Dibentuk oleh Iman Usman & Belva Devara, keduanya merupakan lulusan Universitas luar negeri. Iman merupakan lulusan Universitas Columbia, sedangkan Belva merupakan lulusan Universitas Nanyang.

Versi awal dari Ruangguru merupakan sebuah marketplace yg menghubungkan calon murid dengan calon guru privat. Kemudian melakukan ekspansi produk dengan meluncurkan tes.ruangguru.com, sebuah platform yg memungkinkan murid-murid di Indonesia untuk melakukan ujian secara online.

Platform tersebut tentu saja akan merevolusi bagaimana murid-murid di Indonesia melakukan ujian. Tidak ada lagi kertas-kertas yg terbuang sia-sia & tidak lagi menunggu lama untuk melihat hasil ujian.

Selain memiliki produk yg disruptive, beberapa hari lalu Ruangguru baru saja memperoleh investasi Seri-A dengan angka 7-digit & berambisi melebarkan sayap ke negara-negara lain di Asia.

Sedang mencari guru privat? Gunakan layananRuangguru dari sini.
Elfa Putri10. 7Pagi


7Pagi merupakan sebuah platform interaksi antara guru dengan orang tua siswa. Dengannya orang tua siswa dapat memantau & mengetahui perkembangan anak mereka di sekolah melalui smartphone mereka.

Platform ini memiliki sejumlah fitur yg berfungsi sebagai pengganti beragam media konvensional yg digunakan di sekolah. Ada empat fitur utama 7Pagi, yaitu Diary sebagai pengganti buku penghubung, Information yg dirancang untuk menggantikan surat edaran, Class Activities untuk menyampaikan beragam informasi kegiatan kelas, & Portfolio untuk informasi mengenai portofolio siswa selama di sekolah.

Alasan 7Pagi masuk dalam kategori ini adalah layanan yg diberikan bisa bermanfaat bagi keseharian di dunia pendidikan. Sebagai orang yg pernah terjun menjadi tenaga pengajar, saya tahu sulitnya bila harus menghubungi orang tua murid secara manual. Namun dengan layanan yg disediakan 7Pagi, interaksi antara kedua pihak bisa dilakukan secara mudah. Perkembangan murid pun bisa dipantau.

Tertarik mencoba layanan 7Pagi? Kamu bisa mengunjungi situsnyadi sini.
11. Kurawal.io


Startup dengan layanan cloud computing (komputasi awan) di tanah air boleh jadi sudah menjamur, misalnya CloudKilat & DewaWeb. Namun bagaimana dengan layanan yg mampu menangani semua platform untuk berbagai model aplikasi mobile? Masalah ini yg coba dipecahkan oleh Kurawal, startup asal Malang yg memulai debutnya di awal tahun ini.

Teguh Hardiansah, selaku CEO & CTO Kurawal, mengatakan bahwa kebanyakan layanan yg menawarkan cloud computing tidak mempunyai backend yg beragam & personal bagi pengguna. Melalui Kurawal, ia bersama dengan Vierda Andriyani & Lahandi Baskoro akhirnya mulai mendalami solusi untuk masalah ini sejak tahun 2012 silam.

Meski memulai membentuk Kurawal sejak tahun 2012, produk mereka baru diluncurkan secara resmi di tahun ini. Alasannya, menurut Teguh, ia & tim harus benar-benar menguasai semua ilmu untuk masalah backend bagi beragam platform, baik software maupun hardware yg dibutuhkan pengguna.

Konsep yg ditawarkan Kurawal membuat saya kagum. Startup ini mampu memenuhi kebutuhan startup dengan hardware Internet of Things (IoT), bukan sekadar lewat situs / aplikasi saja. Belum banyak startup dengan layanan IoT yg memiliki misi untuk membantu startup & perusahaan lainnya.

Startup / perusahaan yg kamu punya perlu solusi IoT? Bisa jadi Kurawal punya solusinya. Cari tahu dari situs resminyadi sini.
12. Kesles


Menjamurnya layanan pembayaran berbasis aplikasi mobile membuat beberapa pihak turut meluncurkan layanan. Salah satunya adalah Kesles yg menawarkan solusi pembayaran melalui smartphone dengan menggunakan QR code. Kebanyakan penyedia layanan uang elektronik yg telah ada mengharuskan penggunanya menjadi nasabah bank / pengguna operator tertentu untuk menikmati layanan yg ditawarkan.

Meski tidak mengharuskan penggunanya menjadi nasabah bank tertentu, Kesles bekerja sama dengan Qatar National Bank (QNB). Alasannya, menurut Michael, QNB merupakan bank baru di Indonesia yg belum memiliki layanan uang elektronik. Nantinya para pengguna akan memiliki virtual account di bawah nama Kesles, namun semua deposit akan tersimpan di QNB.

Kesles menarik perhatian saya karena kemampuan yg ditawarkan. Selain dapat melakukan pembayaran lewat aplikasinya, pengguna bisa pula diskon di merchant yg bekerja sama. Saya merasa nantinya orang yg tidak ingin repot menggunakan rekening bank, / terikat dengan layanan pembayaran dari operator tertentu, tertarik untuk berubah haluan ke Kesles.

Tak ingin repot membawa uang tunai? Coba saja layananKesles dari sini.
Baca juga: Kumpulan Startup Menarik yg Kami Temukan di Tech in Asia Meetup Yogyakarta

Nah itulah nama-nama startup yg mendapat highlight dari kami di sepanjang tahun ini. Apakah kamu adalah salah satu pengguna layanan startup yg ada pada daftar di atas? Tentunya kamu juga bisa membuat daftar startup favorit versi kamu di kolom komentar. Kami tunggu ya!

Dikutip dari sini
 
Top