• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

15 startup pendanaan terbesar tahun 2015

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Sebagai tempat tinggal bagi lebih dari 600 juta penduduk dunia, tidak mengherankan bila Asia Tenggara menjadi satu di antara sepuluh kekuatan ekonomi terbesar di dunia & memiliki angkatan tenaga kerja ketiga terbesar di dunia setelah Cina & India, pernyataan ini mengacu pada data dari McKinsey, perusahaan konsultasi manajemen multinasional.

Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini yg terhitung pesat & relatif stabil selama satu dekade ke belakang, menjadikannya pasar yg menggiurkan bagi para investor & pebisnis. Semua faktor tersebut mempercepat pertumbuhan ekosistem startup di asia Tenggara.

Tahun ini, kita menjadi saksi atas melimpahnya aliran uang yg dikucurkan ke wilayah ini. Berbicara mengenai kondisi pasar, Singapura & Indonesia menjadi dua titik yg paling tersohor & dianggap penting oleh kalangan investor. Hal ini sebenarnya bukan sesuatu yg mengherankan, karena tingkat kemakmuran yg tinggi di Singapura, & populasi Indonesia yg juga sangat besar.

Pertanyaan berikutnya adalah, startup mana yg menduduki posisi tertinggi dalam hal pendanaan di tahun 2015? Kami melihat kembali database kami & menemukan 15 startup dengan pendanaan tertinggi pada tahun 2015. Dari urutan paling rendah hingga paling tinggi:
15. DocDoc (Singapura), $8,5 juta (sekitar Rp118 miliar)


DocDoc, startup yg membantu pasien membuat reservasi dengan dokter secara online ini, meraih $8,5 juta (sekitar Rp 118 miliar) dalam pendanaan seri A dari Hong Leong Financial Group & SparkLabs Global Ventures pada bulan April. Co-founder mereka, Cole Sirucek mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat penetrasi pasarnya.

Sistem kerja startup ini adalah mencocokkan kebutuhan pasien dengan dokter yg ingin mengisi daftar pasien mereka. Mereka mengenakan biaya berlangganan per bulan kepada dokter yg mendaftar di situs mereka.

Simak laporan lengkap kami di sini.
Baca juga: 15 Startup Kesehatan dengan Pendanaan Terbesar di Asia
Tenggara

14. Attune Technologies (Singapura), $10 juta (sekitar Rp139 miliar)


Attune Technologies didirikan untuk menyediakan alternatif mahalnya software manajeman rumah sakit konvensional kepada rumah sakit kecil & laboratorium.

Perusahaan perangkat lunak berbasis cloud ini melayani para pelanggan di Singapura, markas mereka India, Sri Lanka, Filipina, Indonesia, Malaysia, & Kenya.

Setelah mendapat pendanaan seri B sebesar $10 juta (sekitar Rp139 miliar) dari Qualcomm Ventures & Norwest Venture Partners pada bulan Oktober, mereka berencana akan segera menghadirkan layanan mereka di Timur Tengah, serta memperluas pasar mereka di Asia Tenggara & afrika.

Kini perusahaan tersebut memegang rekor penanganan pasien sebanyak 10 juta orang dari berbagai pusat layanan kesehatan mereka.
13. Zimplistic (Singapura), $11,5 juta (sekitar Rp159 miliar)


Seorang insinyur mesin berpasporSingapura keturunan India, Pranoti Nagarkar, menawarkan prototipe mesin pembuat roti khas India (roti yg berbentuk pipih & terbuat dari tepung gandum utuh) otomatis yg memenangkan kompetisi startup bergengsi di Singapura tahun 2009 silam.

Namun startup-nya Zimplistic & mesin pembuat rotinya hanya menjadi ide komersil setelah suaminya Rishi Israni, insinyur perangkat lunak, bergabung sebagai co-founder dua tahun setelahnya.

Dengan keahlian pemrogramannya, Israni mengubah mesin pembuat roti menjadi perangkat pintar bernama Rotimatic & membantu perusahaannya meraih pendanaan dari beberapa investor pribadi.

Selama satu minggu masa peluncurannya, mesin pembuat roti yg satuannya di banderol dengan harga $599 (sekitar Rp8,3 juta), terjual hingga menyentuh angka $5 juta (sekitar Rp69,5 miliar). Disusul dengan jumlah pre-order yg membludak.

Pada bulan Juli lalu, Zimplistic mengumpulkan $11,5 juta (sekitar Rp159 miliar) dalam pendanaan seri B dari NSI Ventures & Robert Bosch Venture Capital. Rencananya mereka akan menggunakan uang tersebut untuk merampungkan Rotimatic versi beta, mempercepat pembuatan pabrik, & mengatur rencana operasi mereka di pasar internasional untuk memenuhi permintaan yg tinggi.

Simak laporan lengkap kami di sini.
12. HappyFresh (Indonesia), $12 juta (sekitar Rp166 miliar)


Pada bulan September, aplikasi layanan pesan antar bahan makanan asal Indonesia HappyFresh mendapat suntikkan dana $12 juta (sekitar Rp166 miliar) dalam pendanaan seri A dari Vertex Ventures & Sinar Mas Digital Ventures, investor lainnya yg turut berinvestasi adalah Venture Group, Beenext, Ardent Capital, Cherry Ventures serta 500 startup lainnya.

CEO & Co-Founder Markus Bihler berencana menggunakan suntikan dana ini untuk memperluas jangkauan pasar mereka di Asia Tenggara. Selain di Indonesia, HappyFresh juga turut hadir di Malaysia, Thailand & Taiwan.

Perusahaan ini adalah yg pertama di industri marketplace bahan makanandi tanah air. Didirikan pada bulan Oktober 2014, perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai supermarket terkenal & meluncurkan jaringan logistik on-demand yg mampu mengirim pesanan dalam waktu kurang dari satu jam.

Di sisi lain mereka juga berhadapan langsung dengan banyak kompetitor di Asia Tenggara: Go-Food (GO-Jek), Black Garlic, & Sukamart di Indonesia; Tesco Lotus & Tops Shop Online di Thailand; serta Honestbee & RedMart di Singapura.

SImak ulasan lengkap kami di sini.
11. Coc Coc (Vietnam), $14 juta (sekitar Rp194 miliar)


Vietnam merupakan satu dari sedikit tempat di dunia yg membuat Google harus berhadapan dengan kompetitor kuat untuk urusan search engine – Coc Coc.

Pada Februari lalu, Coc Coc mengamankan pendanaan seri B sebesar $14 juta (sekitar Rp194 miliar) dari perusahaan asal Jerman, Hubert Burda Media untuk membantu meningkatkan pertumbuhan serta teknologi perusahaan.

Co-Founder & CEO Victor Lavrenko, mengatakan kalau uang tersebut akan dialokasikan untuk memperkenalkan search engine mereka di Asia Tenggara, meskipun ia tak memaparkan secara rinci rencana tersebut.

Simak laporan lengkap kami di sisni.
10. Fastacash (Singapura), $15 juta (sekitar Rp208 miliar)


Salah satu perusahaan teknologi yg bergerak di bidang finansial / biasa disebut fintech, Fastacash meraih suntikan dana sebesar $15 juta (sekitar Rp208 miliar) dalam pendanaan seri B pada bulan Juli lalu, & diklaim sebagai salah satu investasi terbesar yg pernah diraih oleh perusahaan fintech di Singapura.

Putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Rising Dragon Singapore, sementara itu investor lain yg ikut berpartisipasi adalah perusahaan venture capital fintech asal Rusia, Life.Sreda & UVM 2 Venture Investments.

Fastacash adalah aplikasi pembayaran via mobile, namun hanya terbatas pada pendekatan business to business. Perusahaan ini menawarkan platform pembayaran sehingga dengan menggunakan aplikasi ini penggunanya dapat mengirimkan sesuatu yg bernilai (contoh: uang, pulsa, / hal bernilai lain yg sifatnya digital) lewat media sosial / pesan singkat tertulis.

Sebagai contoh, Fastacash telah menjalin kerja sama dengan bank DBS Singapura untuk menyediakan pembayaran lewat aplikasi DBS Paylah!. Di India, mereka bekerja sama dengan bank Axis untuk meluncurkan Ping Pay, yg membuat penggunanya dapat mengirimkan uang & mengisi pulsa lewat Facebook, WhatsApp, Twitter, SMS, / e-mail.

Simak laporan lengkapnya di sini.
9. Honestbee (Singapura), $15 juta (sekitar Rp208 miliar)


Honestbee, startup yg menyediakan layananan pesan antar bahan makanan, berhasil meraih $15 juta (sekitar Rp208,5 miliar) di Bay Area pada putaran pendanaan seri A Oktober lalu. Perusahaan investasi asal Silicon Valley, Formation 8, memimpin putaran pendanaan ini, ada juga Pejman Mar Ventures yg ikut berinvestasi untuk Dropbox & Lending Club, tak ketinggalan Facebook, Amazon, petinggi Google, Gideon Yu, Owen Van Natta, & Steve Chen juga turut berinvestasi.

Honestbee menggunakan jasa staf paruh waktu untuk ditugaskan berbelanja kebutuhan & mengantarkannya ke pelanggan mereka. Perusahaan ini beroperasi di Singapura & Hongkong, & berencana memperluas pangsa pasarnya di enam kota berbeda di Asia Tenggara tahun depan nanti.

Di Singapura, pesaing utama Honestbee adalah Redmart, yg memiliki gudang & armada kendaraan sendiri.

Simak laporan lengkap kami di sini.
Baca juga: 6 Startup yg Berpeluang Menaklukkan Asia Tenggara di
Tahun 2016

8. MyRepublic (Singapura), $16 juta (sekitar Rp222 miliar)


MyRepublic meraih pendanaan sebesar $16 juta (sekitar Rp222 miliar) pada bulan Juli, dana tersebut diperoleh dari perusahaan telekomunikasi asal Brunei DST Communications, serta beberapa investor lain. Perusahaan ini bertekad untuk menjadi penyedia jasa telekomunikasi ke empat terbesar di Singapura setelah SingTel, Starhub, & M1. Mereka menawarkan layanan internet broadband & sedang bersiap menyediakan layananmobile.

Pada bulan Oktober, MyRepublic mengadakan uji coba layanan mobile mereka di area distrik Jurong Lake, Singpura, di mana 1.000 peserta diberi kesempatan untuk mencoba layanan telepon perusahaan & data 4G.

Simak ulasan selengkapnya di sini.
7. Bhinneka (Indonesia), $22 juta (sekitar Rp305 miliar)


Bhinneka menjual berbagai macam merek & jenis komputer, layanan server, perangkat lunak, fotografi & aksesori, printer, aksesori komputer, serta peralatan elektronik. Di atas panggung Tech in Asia Jakarta 2015 November lalu, perusahaan e-commerce asal Indonesia ini mengumumkan telah mendapatkan investasi sebesar $22 juta (sekitar Rp205 miliar) dari venture capital Ideosource.

Managing partner Ideosource, Andi Budiman mengatakan kepada hadirin pada kesempatan itu, bahwa putaran pendanaan tersebut adalah investasi terbesar yg mereka bukukan. Ia menambahkan, bahwa perusahaannya tak yakin harus menyebut tahapan / seri ke berapa pendanaan tersebut, pasalnya Bhinneka telah membiayai perusahaan secara mandiri sejak awal kemunculannya pada tahun 1999 silam, & masih terus bertahan di ranah e-commerce.

Andi mengatakan kalau Bhinneka akan mencari talenta terbaik dari dalam negeri untuk bekerja di bagian pemasaran & teknologi mereka dalam rangka memperkokoh perusahaan.

Simak laporan lengkap kami di sini.
6. Elevenia (Indonesia), $23,4 juta (sekitar Rp325 miliar)


Situs e-commerce Indonesia kedatangan pemain baru pada tahun 2014 Elevenia, perusahaan patungan antara XL Axiata dengan perusahaan layanan mobile & online asal Korea Selatan, SK Planet.

Dengan dukungan investasi yg sejauh ini telah menyentuh angka $60 juta (sekitar Rp835 miliar), Elevenia akan berhadapan langsung dengan penyedia layanan sejenis lainnya di Indonesia seperti Tokopedia, BukaLapak, & Lazada.

Dari keseluruhan investasi yg mereka terima, $36,6 juta (sekitar Rp508 miliar) didapatkan dari mitra venture gabungan, sementara sisanya mereka dapatkan pada pendanaan seri B pada bulan Januari.

Meskipun Elevenia bukan e-commerce yg paling dikenal luas di ranah e-commerce Indonesia, namun perusahaan itu terbilang agresif & cukup disegani saat ini.

Cari tahu lebih lanjut mengenai Elevenia di sini.
5. RedMart (Singapura), $26,7 juta (Sekitar Rp371 miliar)


Layanan pesan antar kebutuhan bahan makanan, RedMart membukukan pendanaan sementara sebesar $26,7 juta (Sekitar Rp371 miliar) pada bulan Agustus tahun ini sebagai persiapan untuk pendanaan seri C, yg mana dana tersebut nantinya akan digunakan untuk memperluas cakupan pasar mereka. Para investor yg telah bergabung di antaranya adalah Garena, Softbank Ventures Korea, Visionnaire Ventures, & tak ketinggalan salah satu Co-Founder Facebook Eduardo Saverin.

Selama bertahun-tahun, RedMart mengklaim memiliki perbedaan mendasar dibanding layanan serupa seperti Honestbee, dengan menjalankan bisnis dari hulu ke hilir mulai dari gudang penyimpanan hingga ke tangan konsumen.

Sebelumnya RedMart pernah mengatakan bila mereka sedang mempertimbangkan untuk menghadirkan layanan mereka di kota-kota besar seperti Jakarta, Bangkok, Hong Kong, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh, Manila & Taipei sebagai tujuan ekspansi mereka berikutnya.

Simak laporan lengkap kami di sini & di sini.
Baca juga: Rencana Besar RedMart untuk Menjadi Toko Serba
Ada di Asia Tenggara

4. iFlix (Malaysia), $30 juta (sekitar Rp417 miliar)


Tak lama lagi penduduk Asia Tenggara akan dapat melakukan streaming jajaran film baru & siaran televisi karena iFlix telah suskes meraih pendanaan sebesar $30 juta (sekitar Rp417 miliar) pada putaran seri A dari induk perusahaan Catcha Group & perusahaan telekomunikasi asal Filipina, Long Distance Telephone Company bulan April lalu.

iFlix, yg menghadirkan layanan serupa Netflix (Amerika Serikat & Eropa), mengatakan bila investasi tersebut akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi mereka di Asia Tenggara, menyajikan lebih banyak konten, serta produksi konten orisinal.

Saat ini iFlix baru tersedia di Malaysia, Filipina, & Thailand.

Simak keterangan lebih lanjut mengenai pendanaan mereka di sini.
Baca juga: Layanan Internet TV iFlix Akan Segera Masuk ke
Indonesia

3. Antuit (Singapura), $56 juta (sekitar Rp778 miliar)


Antuit, startup penyedia solusi kebutuhan big data mengejutkan banyak pihak saat mereka berhasil meraup investasi $56 juta (sekitar Rp778 miliar) pada Januari lalu, hanya dalam jangka waktu 18 bulan sejak mereka mulai beroperasi. Raksasa perbankan Goldman Sachs memimpin putaran pendanaan seri A tersebut, turut serta investor asal India, Zodius capital.

Antuit menyediakan analisis & konsultasi big data bagi berbagai macam bisnis, termasuk beberapa perusahaan yg masuk jajaran 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat. Yang membuatnya berbeda dibandingkan kompetitor yg lain adalah mereka tak hanya menyediakan kliennya akses terhadap big data, namun juga bertindak sebagai mitra dengan menjalin kerja sama dalam menganalisis & merencanakannya.
2. PropertyGuru (Singapura), $129,3 juta (Sekitar Rp1,797 triliun )


Portal properti online PropertyGuru menerima pendanaan seri D sebesar $129,3 juta (Sekitar Rp1,797 triliun) dari konsorsium strategis. Konsorsium tersebut terdiri dari perusahaan media asal Indonesia Emtek (yang telah menjadi mitra mereka di Indonesia), venture capital Square Peg Capital, & perusahaan investasi internasional TPG.

Perolehan pendanaan ini akan membantu PropertyGuru untuk berekspansi di Asia Tenggara, & juga memperluas marketing & inovasi mereka.

Co-Founder sekaligus CEO Steve Melhuish mengatakan wilayah Asia Tenggara memberi kesempatan besar bagi PropertyGuru masyarakat kelas menengah mulai bermunculan & real estate tetap menjadi primadona investasi bagi kebanyakan masyarakat. Melhuish merasa lanskap pasar real estate yg lebih terbentuk seperti, Eropa barat, menunjukkan tanda-tanda yg sama seperti yg dimiliki oleh Asia Tenggara saat ini.

Simak laporan lengkap kami di sini.
Baca juga: PropertyGuru Umumkan Joint Venture dengan Emtek,
Ingin Perkuat Rumah.com di Indonesia

1.GrabTaxi (Singapura), $350 juta (sekitar Rp4,8 triliun)


GrabTaxi, pesaing terberat Uber di Asia Tenggara, mendapat dukungan yg tak main-main dari Cina dengan sokongan dana $350 juta (sekitar Rp4,8 triliun) pada putaran seri E bulan Agustus lalu, investor utama mereka adalah aplikasi layanan taksi terbesar di Cina, Didi Kuaidi, & China Investment Corporation (CIC)

Investasi tersebut memperkuat spekulasi yg mengatakan bahwa kerja sama besar-besaran untuk membunuh Uber sedang digalakkan. CIC merupakan investor bagi Didi Kuaidi, yg ternyata juga berinvestasi di Lyft Amerika Serikat serta Ola India. Perusahaan tersebut juga memiliki dukungan venture capitalserupa, yg paling terkenal adalah SoftBank.

Bicara soal mimpi buruk, Uber ternyata benar-benar harus menghadapinya pada bulan ini setelah GrabTaxi membentuk aliansi berbagi penumpang. Nantinya, pelanggan GrabTaxi, Didi Kuaidi, Lyft, & Ola dapat memilih satu di antara ke empat layanan tersebut saat mereka berada di negara di mana layanan tersebut tersedia. Layanan ini akan diresmikan mulai kuarter pertama tahun 2016 nanti.

Pertarungan sengit di ranah startup transportasi memang sangat menarik untuk diikuti.

Simak laporan kami mengenai pendanaan GrabTaxi & aliansi berbagi penumpang di sini & di sini.
Baca juga: Dari Mana GrabTaxi Memperoleh Pemasukan?

(Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia & diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

Dikutip dari sini
 
Top