• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

24 Buku Tentang Startup dan Wirausaha yang menarik

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Salah satu hobi saya dalam mengawali lembaran tahun yg baru adalah menyusun daftar buku yg ingin saya baca. Apalagi bagi kamu yg kini sedang mempelajari seluk beluk dunia startup. Dengan membaca buku yg tepat, kamu dapat memperluas cakrawala pengetahuan & memahami ranah yg menarik serta akrab dengan perubahan ini.

Baiklah, di bawah ini adalah daftar buku yg ingin saya baca pada tahun 2016. Mulai dari buku terlaris sepanjang masa hingga buku terbaru yg berhasil menarik perhatian khalayak. Ditambah lagi ada beberapa buku yg akan terbit tahun ini & memang sudah saya tunggu-tunggu kehadirannya.

Kamu juga boleh merekomendasikan buku favorit kamu di kolom komentar. Untuk mempersingkat waktu, mari kita tengok daftarnya:
Baca juga:12 Buku Favorit Para Founder Startup Indonesia
Originals, oleh Adam Grant
Adam Grant merupakan salah seorang profesor yg paling dihormati di Universitas Wharton, ia jugalah yg bertanggung jawab di balik buku best seller, Give and Take, buku yg mengajak kita untuk sejenak berhenti fokus pada diri & mengalihkan perhatian untuk membangun interaksi dengan sesama sebagai kunci kesuksesan bisnis.

Karya terbarunya berjudul Originals: How Non-Conformist Move the World, yg akan dirilis 2 Februari nanti, diharapkan dapat mengatasi isu fundamental di dunia startup & wirausaha. Grant mengambil sampel dari berbagai ranah industri untuk memberi ilustrasi seperti apa tantangan yg dihadapi oleh banyak ide brilian di awal kemunculannya, & memberi saran / masukan dalam menghadapinya.

Salah satu kritik yg sering ia lontarkan terhadap ekosistem startup di Asia adalah terlalu banyaknya bisnis yg mengekor bisnis yg lebih dulu eksis & startup dengan ide yg sama. Buku ini akan memberi pencerahan bagi para wirausahawan yg berani untuk membangun sesuatu yg unik & bernilai serta mampu memberi manfaat bagi pasar domestik maupun global. Karena itulah buku ini ada di urutan pertama dalam daftar saya.
Platform Revolution, oleh Sangeet Paul Choudary, Geoffrey G Parker, & Marshall Van Alstyne
Sangeet Paul Choudary adlaah seorang entrepeneur-in-residence di INSEAD, & juga salah satu ketua konferensi Platform Summit Strategy yg diadakan oleh MIT. Tahun lalu ia menulis sebuah buku yg mengupas secara mendalam bagaimana model bisnis asset-light & plug-and-play yg diadopsi oleh Uber & Airbnb dapat mentransformasi model bisnis konvensional, hingga memunculkan gelombang adopsi model bisnis serupa di berbagai negara.

Namun, banyak dari startup semacam ini yg tak bertahan lama karena mereka tak punya pondasi serta pehamaman yg kuat layaknya YouTube & Instagram. Bukunya berjudul Platform Scale, yg telah mendapat laman ulasan di Tech in Asia, menjabarkan kerangka teoritis dalam membangun startup semacam ini.

Kini, Sangeet Paul Choudary, yg bekerja sama dengan ilmuan dari MIT Geoffrey G Parker & Marshall Van Alstyne, hadir kembali dengan iterasi kedua pada tanggal 28 Maret nanti dengan tajuk yg sama. Platform Revolution: How Networked Markets Are Transforming the Economy and How to Make Them Work for You dipastikan akan menjadi buku panduan yg lebih praktis. Startup & entrepreneur akan mempelajari strategi dalam mengidentifikasi pasar & cara memonetisasi jaringan seperti yg dilakukan Tinder & SkillShare.
Superbosses, oleh Sydney Finkelstein
Ini dia salah satu buku ahli manajemen yg akan terbit pada bulan Februari. Sydney Finkelstein merupakan profesor di bidang manajemen yg mengajar di Tuck School of Business. Bukunya yg berjudul Superbosses: How Exceptional Leaders Master the Flow of Talent berisikan wawancara dengan para pemimpin hebat yg berkecimpung di berbagai industri untuk mengetahui apa rahasia mereka dalam meraih kesuksesan. Ia kemudian meramu pengalaman mereka ke dalam sebuah buku yg bisa kita pelajari.

Seiring dengan berkembangnya & bertambahnya ekspansi startup ke wilayah yg baru, kebutuhan akan talenta manajemen jempolan juga ikut meningkat. Superbosses tak hanya menarik para talenta mumpuni, namun juga mempersiapkan mereka menuju karir yg sukses. Satu demi satu para manajer dalam buku ini ikut andil mengasah talenta baru, mengajak mereka untuk berani mengambil risiko, & memberi arahan bagaimana cara menumbuhkan perusahaan. Buku yg wajib dibaca bagi wirausahawan & manajer.
Baca juga:Buku Pelajaran Mahal? Aplikasi BSE Sediakan Ribuan Buku Gratis untuk Siswa Indonesia
How to Have a Good Day, oleh Caroline Webb
Saya penggemar berat buku self-help. Mulai dari karya klasik milik Dale Carnegie seperti How to Win a Friends and Influence People hingga karya terbaru seperti The Power of Habit. Buku-buku tersebut menunjang aktivitas saya dalam berbagai hal seperti interaksi sosial, introspeksi, serta produktivitas.

Apa yg membuat buku keluaran baru lebih baik jika dibandingkan dengan pendahulunya adalah karena buku-buku tersebut memperoleh pengetahuan dari penelitian terbaru mengenai otak & tingkah laku. Ini dapat diaplikasikan langsung ke dalam kehidupan & pekerjaan kita sehari-hari.

Contoh yg menarik adalah karya Caroline Webb berjudul How to Have a Good Day: Harness the Power of Behavioral Science to Transform Your Working Life yg akan terbit pada tanggal 2 Februari. Caroline dulunya bekerja di McKinsey sebelum akhirnya mendirikan jasa konsultasi sendiri yg bernama Sevenshift. Mungkin inilah buku yg dibutuhkan oleh entrepreneur serta karyawannya yg sedang tertekan & ingin mencari kebahagiaan di tempat kerja.
The Happiness Track: How to Apply the Science of Happiness to Accelerate Your Success, oleh Emma Seppala
Ini adalah buku lain yg akan rilis di penghujung bulan ini. Buku ini akan mengajari kamu bagaimana caranya agar tetap bahagia dalam meniti karir kesuksesan.

Ditulis oleh ahli psikologi bernama Emma Seppala yg berasal dari Stanford University, buku ini menyajikan wawasan untuk merefleksikan kembali tujuan kita dalam berkarier & menjalin hubungan agar kita jujur pada diri kita sendiri & menemukan kebahagiaan dalam kesuksesan kita. Dalam prosesnya, ia meruntuhkan berbagai mitos mengenai fokus, disiplin & kemauan.

The Happiness Track: How to Apply the Science of Happiness to Accelerate Your Success adalah buku wajib bagi siapapun yg merasa tertekan dengan pekerjaan & problema kehidupan pribadi yg kian hari kian menumpuk. Menurut saya entrepreneur termasuk dalam kategori tersebut.
The Power of Broke, oleh Daymond John
Tahun ini akan saya tunjukkan senjata paling ampuh yg saya gunakan dalam menjalankan bisnis. Saya menamakannya The Power of Broke & karena senjata inilah saya bisa berada di posisi saya saat ini, tandas Daymond John lewat pesan tahun baru di halaman Facebook-nya.

Daymond merupakan pendiri dari brand pakaian hip hop, Fubu, yg memiliki pendapatan lebih dari seperempat miliar Dolar (sekitar Rp3,44 triliun) pertahunnya. Pada mulanya ia berjualan kaos hasil rajutan sendiri di Queens, New York, & kemudian menggadaikan rumahnya untuk mulai membangun Fubu. Kini, ia juga merupakan salah satu pembaca acara TV Shark Tank mengenai para entrepreneur yg berjuang memperoleh investasi.

Tulisan Daymond berasal dari pengalaman startup yg ia dirikan, kisah di balik Shark Tank, serta wawancaranya dengan beberapa entrepreneur untuk bukunya: The Power of Broke: How Empty Pockets, a Tight Budget, and a Hunger for Success Can Become Your Greatest Competitive Advance.

Dengan perkiraan investasi yg akan lebih alot tahun ini, & melambatnya ekonomi global, tuntunan praktis dalam buku yg akan rilis tanggal 19 Januari ini mungkin akan berguna buat kamu.
The Third Wave, oleh Steve Case


The Third Wave, yg terbit pada tahun 1980, merupakan bagian dari trilogi yg ditulis oleh Alvin Toffler untuk menjelaskan peralihan dari zaman industrial menuju zaman informasi. Buku Steve Case yg berjudul The Third Wave: An Entrepreneurs Vision of the Future yg akan rilis bulan April, adalah bentuk pengakuan terhadap paham futurisme yg dikemukakan oleh Alvin Toffler yg telah menginspirasi Steve Case saat ia masih muda.

Steve Case merupakan seorang pionir zaman internet yg bertanggung jawab atas merger antara AOL & Time Warner menjadi raksasa media & hiburan. Menurutnya, AOL & perusahaan lainnya saat itu, mewakili gelombang internet pertama yg menghubungkan konsumen dengan internet.

Gelombang internet kedua adalah kemunculan perusahaan semacam Google & Facebook yg menguasai internet dengan menyediakan mesin pencari & media sosial. Pada gelombang internet ketiga, akan terjadi transformasi pendidikan, kesehatan, transportasi, energi, & makanan dalam beberapa tahun ke depan.

Para wirausahawan pasti akan antusias dengan pengetahuan futuristik yg dikemukakan oleh Alvin Toffler zaman digital ini.
Sprint, oleh Jake Knapp, John Zeratsky, & Braden Kowitz
Jake Knapp, John Zeratsky, & Braden Kowitz merupakan design partner di Google Ventures. Mereka telah membantu lebih dari seratus perusahaan digital di bidang mobile, e-commerce, fintech & bidang lainnya untuk menghadapi pertanyan mendasar seperti apa yg harus menjadi fokus kita & bagaimana agar ide kita dapat berhasil saat dipraktekkan di lapangan.

Dan buku terbaru mereka yg berjudul Spirit: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days, yg akan terbit pada bulan Maret tahun ini, diyakini dapat menambah tuntunan praktis bagi para wirausahawan yg ada di mana pun.

Nama buku ini diambil dari proses lima hari bernama Sprint yg dirancang oleh Jake di Google ketika menguji sebuah ide baru, sebelum akhirnya ia pindah ke Google Ventures. Pendekatan dalam buku ini dapat membantu memecahkan masalah hingga menyediakan pendekatan step-by-step yg bisa diatasi dengan kecepatan & determinasi yg diperlukan oleh startup teknologi di zaman ini.

Pendekatan Google ini nampaknya berhasil bagi startup semacam Medium, Nest, & 23andMe. Kini, semua startup di seluruh dunia dapat mencobanya juga.
The Age of Cryptocurrency, oleh Michael J Casey & Paul Vigna


Dua jurnalis berpengalaman dari Wall Street Journal menguraikan Bitcoin dengan bahasa yg mudah dipahami dalam The Age of Cryptocurrency: How Bitcoin and the Blockchain Are Challenging the Global Economic Order.

Tren Bitcoin memang naik turun apalagi setelah diketahui mata uang ini digunakan dalam perdagangan ilegal, namun kedua penulis ini mengklaim kalau kita tak boleh abai terhadap keberadaan mata uang digital. Mata uang ini memiliki potensi untuk menghapus perantara dalam transaksi keuangan, & mampu menjadi mata uang ekonomi siber di masa yg akan datang.
The Industries of the Future, oleh Alec Ross
Baru-baru ini, Alec Ross menjabat sebagai Senior Advisor bidang inovasi untuk menteri luar negeri AS, Hillary Clinton. Dia telah melakukan perjalanan ke 41 negara selama empat tahun periode jabatannya, mengunjungi pusat startup serta laboratorium pengembangan & penelitian untuk melihat inovasi yg ada.

Dalam The Industries of the Future, yg akan diterbitkan pada bulan Februari tahun ini, Alec menunjukkan pada kita perubahan apa saja yg akan terjadi dalam sepuluh tahun ke depan.

Robotic, genomic (ilmu mengenai genetika), big data, hingga perang siber, buku ini mencoba mengaitkan semua kabar terhangat dari dunia teknologi yg mengubah kehidupan kita & bagaimana dampaknya dalam beberapa tahun ke depan.

Di dunia yg semakin penuh dengan ketidak-teraturan ini, Alec Rocs adalah salah satu dari segelintir orang yg mampu melihat titik terang dalam kekacauan tersebut & memberi kita petunjuk menuju masa depan yg lebih baik, tulis Eric Schmidt, mantan CEO Google, mengenai buku ini.
The Inevitable: Understanding the 12 Technological Forces That Will Shape Our Future, oleh Kevin Kelly
Buku yg akan terbit pada bulan Juli ini bagai merangkai roadmap menuju ke masa depan. Buku ini merupakan karya Kevin Kelly, yg telah meluncurkan majalah Wired & menjabat sebagai editor eksekutif di majalah tersebut selama tujuh tahun awal kemunculannya.

Di saat tulisan Alec Ross, yg merupakan mantan akademisi, mengupas teknologi hardcore & inovasi global, Kevin Kelly mengkaji tentang wirausahawan digital, invasi virtual reality ke rumah kita, kecerdasan buatan dalam segala hal, & ekonomi on-demand. Ia menjelaskan bagaimana interaksi kita sehari-hari dengan teknologi dapat mempengaruhi cara kita dalam bekerja & menjalani hidup.
Wired to Create, oleh Scott Barry Kaufman & Caroline Gregoire


Mari saya ajak kamu untuk berkenalan dengan buku yg baru saja rilis belum lama ini, jadi kamu bisa langsung mulai membaca buku yg menakjubkan. Menganalisa kreativitas nampak seperti istilah pertentangan, namun Wired to Create: Unraveling the Mysteries of the Creative Mind berhasil mengatasi pertentangan semacam itu.

Riset yg dilakukan oleh seorang ahli Psikologi bernama Scott Barry Kaufman di University of Pennsylvania fokus kepada pertentangan yg muncul padapikiran kreatifkesadaran & lamunan, keterbukaan & sensitivitas, serta kesendirian & kolaborasi. Buku ini ditujukan untuk membantu kamu mengatasi pertentangan & menggali sumber kreatif dalam diri.
Baca juga:5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015

Sekarang, di urutan selanjutnya, adalah buku-buku yg telah ada di rak buku saya sejak tahun lalu. Saya harap saya dapat melahap semua buku tersebut pada tahun ini. Doakan saya, ya!
Marissa Mayer and the fight to save Yahoo!, oleh Nicholas Carlson


Buku ini sebetulnya ingin saya baca tahun lalu. Marissa Mayer, yg keluar dari Google & mencoba mengembalikan kejayaan Yahoo!, mendapat banyak atensi, termasuk dari saya. Namun, seperti yg telah dikemukakan oleh artikel dari adaptasi buku milik jurnalis Nicholas Carlson yg dimuat di The New York Times, tidak semua orang dapat menjadi Steve Jobs, yg sukses mengembalikan kedigdayaan Apple.
Elon Musk: Tesla, SpaceX, and the quest for a fantastic future, oleh Ashlee Vance
Buku yg ingin sekali saya baca. Adalah Elon Musk, bukan Marissa Mayer, yg memiliki klaim lebih baik dalam mempraktikkan gagasan-gagasan mendiang Steve Jobs.

Saya ingin membaca buku biografi yg ditulis oleh seorang jurnalis, & Ashlee Vance merupakan penulis yg berpengalaman untuk Bloomberg Businessweeksehingga ia adalah orang yg mampu menyajikan banyak detail dalam mengisahkan seorang visioner.
The Innovators: How a group of hackers, geniuses, and geeks created the digital revolution oleh Walter Isaacson
Biografinya mengenai Steve Jobs adalah bacaan yg mengagumkan, karena buku tersebut bukan hanya menceritakan kisah hidup satu manusia, namun mengisahkan suatu era.

Buku ini kembali menceritakan suatu era, namun yg berbeda kali ini Walter menceritakan kisah beberapa orang. Walter Isaacson merupakan managing editor majalah Time. Ia rajin menelurkan buku biografi yg menakjubkan.
Scaling up excellence: Getting to more without settling for less, oleh Robert I Sutton & Huggy (Hayagreeva) Rao
Kedua profesor ini mengambil materi kuliah dari buku mereka & mengajarkannya di kelas wirausahawan di Universitas Stanford. Semenjak scaling menjadi kata yg sering saya lontarkan dalam interaksi saya bersama venture capitalist, saya pun mengunduh buku akademik yg diterbitkan tahun lalu ini.

Dari sekilas yg saya baca, saya yakin saya bahwa saya harus lebih sering mempelajari buku ini agar saya mampu melakukan percakapan yg baik dengan VC & wirausahawan.
The hard thing about hard things: Building a business when there are no easy answers, oleh Ben Horowitz


Buku yg satu ini datang langsung dari pelaku VC. Ben Horowitz bersama Marc Andreessen Horowitz adalah dua legenda pendiri VC bernama Andreessen Horowitz di Silicon Valley.

Ia telah menuangkan pendapat & pengetahuan pribadinya mengenai ranah startup. Bagi kamu yg menghabiskan waktu seperti saya yg berusaha untuk memahami apa yg ada dalam pikiran wirausahawan, mungkin kamu akan menemukan petunjuk dalam buku ini.
Zero to one: Notes on startups, or how to build the future, oleh Peter Thiel
Ini dia satu lagi buku dari seorang VC kenamaan. Menurut Peter Thiel, keterampilan paling penting untuk dikuasai adalah belajar mengutamakan kepentingan kamu sendiri.

Para wirausahawan seringkali dihadapkan pada pilihan antara melakukan hal yg lebih baik / melakukan hal yg baru. Co-Founder PayPal, yg kini juga berprofesi sebagai seorang investor, berpendapat bahwa akan lebih baik jika kita membangun sesuatu yg baru, dengan kata lain membangun startup di bidang yg belum terjamah.
Hooked: How to build habit-forming products, oleh Nir Eyal
Pebisnis yg beralih profesi menjadi pengajar ini mencoba mencari pola pada banyak produk teknologi yg sukses, mulai dari iPhone hingga Pinterest. Apa kesamaan produk tersebut & bagaimana produk tersebut diciptakan untuk menarik minat kita?

Buku ini telah direkomendasikan oleh banyak orang, mulai dari ekonom hingga para pengunjung Goodreads. Saya sendiri tertarik pada buku ini, & bagi para pendiri startup yg berniat menelurkan produk teknologi juga pasti akan sependapat dengan saya.
The lean startup: How todays entrepreneurs use continuous innovation to create radically successful businesses, oleh Eric Ries


Karya modern klasik ini ada di setiap rak buku di venture capital yg saya ketahui, buku ini juga ada di tempat kerja saya. Eric Ries menginisiasi gerakan lean startup untuk meningkatkan efisiensi, meminimalkan pemborosan dana, & memperkecil peluang kegagalan. Buku ini penting, khususnya bagi mereka yg baru saja keluar dari korporasi besar & ingin membangun startup.
Creativity, Inc.: Overcoming the unseen forces that stand in the way of true inspiration, oleh Ed Catmull
Pria yg ikut membangun Pixar bersama mendiang Steve Jobs ini, berbagi pengalamannya dalam mebangun budaya kreatif. Ada satu kutipan nasihat: beri ide brilian terhadap sekumpulan orang biasa, & mereka akan mengacaukannya.

Namun, beri ide yg biasa terhadap sekumpulan orang yg brilian, & mereka akan memperbaikinya / bahkan memberi ide yg lebih baik.Buku ini dijamin akan membuka wawasan kamu, & penulis memiliki keahlian untuk melakukannya.
Antifragile: Things that gain from disorder, oleh Nassim Nicholas Taleb


Ini merupakan buku terbaru dari penulis Black Swan & Fooled by Randomness. Gagasan utama dalam buku ini bukan hal yg barubahwa kita tetap dapat meraih kesuksesan meski dalam kondisi yg tak mungkin.

Di India, konsep ini dikenal dengan nama jugaad. Namun Taleb, yg memiliki pandangan berbeda, membuat buku ini masuk dalam daftar & mungkin akan saya baca saat hujan turunjikalau saya sedang mencari inspirasi.
Innovation and entrepreneurship, oleh Peter F. Drucker


Sang ahli dari para ahli manajemen yg ada pernah menulis sebuah buku mengenai wirausaha pada tahun 80-an / ketika saya baru lahir. Saya penasaran berapa banyak dari idenya yg masih relevan di zaman digital ini.

Karena sekarang saya sedang menjelajah dunia startup yg baru, mungkin akan sangat berguna untuk mempelajari kembali beberapa ide lama dari beliau, & menerapkannya dalam konteks kehidupan digital & internet saat ini.
Driven to distraction at work: How to focus and be more productive, oleh Edward M Hallowell
Dan akhirnya, kita sampai di daftar buku yg terakhir. Kamu tahu, kan, semakin banyak hal yg kamu lakukan, akan semakin panjang daftar kegiatan kamu. Dan semakin lama kamu juggling bola, semakin besar kemungkinan bola itu jatuh.

Edward Halowell, seorang ahli ADD (attention deficit disorder), menunjukkan kepada kita bagaimana cara yg lebih baik. Buku ini adalah buku wajib buat saya, & mungkin juga bagi para wirausahawan di luar sana.



Itu dia daftar buku saya tahun ini. 24 buku yg mengagumkan mengenai dunia startup & entrepreneur untuk saya baca tahun iniitu artinya dua buku per bulan. Mampukah saya membacanya?

Dan, siapa tahu, jika Hallowell mau mengajari saya beberapa tipnya, mungkin saya akan mampu membaca lebih banyak buku. Oh iya, tulis juga rekomendasi buku yg menurut kamu paling cocok dibaca para wirausahawan di kolom komentar di bawah ini, ya.
Baca juga:10 Buku Tentang Startup & Entrepreneur yg Harus Saya Baca Tahun 2015

(Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia Ahmad & diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

Dikutip dari sini
 
Top