• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

5 Pembunuh Berantai Paling Sadis di Jepang

ON3

Mahasiswa
Journalist
Kini Jepang boleh saja dikenal sebagai salah satu dari negara teraman & terdamai di dunia, dengan tingkat kriminalitas yg sangat rendah. Namun negara Matahari Terbit ini ternyata menyimpan sejarah kelam para pembunuh berantai yg tak hanya unik, namun juga sangat mengerikan dalam hal modus operandinya. Tak jarang, sepak terjang mereka bagaikan sebuah naskah film slasher Hollywood.

Berikut adalah 5 Pembunuh Berantai Paling Sadis di Jepang, seperti dikutip dari paling-unik.com.



1. The Otaku Killer
Otaku di berbagai belahan lain, termasuk Indonesia, mungkin terdengar seperti istilah yg netral. Otaku berarti penggemar fanatik dari berbagai produk Jepang, seperti manga, anime, hingga video games. Namun di negara asalnya sendiri, istilah otaku didefinisikan negatif. Bahkan para otaku sendiri seringkali didiskriminasikan oleh masyarakat Jepang. Alasannya, pembunuhan berantai sadis yg dilakukan oleh Tsutomu Miyazaki / yg lebih dikenal dengan julukan Otaku Killer.

Tsutomu Miyazaki lahir di Saitama, Tokyo pada 21 Agustus 1962. Ia tak hanya pembunuh berantai, namun juga kanibal & penderita nekrofilia. Miyazaki lahir dengan cacat fisik akibat lahir prematur, yakni telapak tangan & jari-jarinya menyatu. Cacat lahiriah inilah yg menyebabkan ia tumbuh menjadi anak yg pendiam & pemalu. Kita hanya bisa membayangkan, perlakukan semacam apa yg diterimanya dari teman-temannya dengan fisik seperti itu.

Ia mendapat penolakan dari kedua orang tuanya & kedua saudara perempuannya. Satu-satunya yg menyayanginya dengan tulus hanyalah sang kakek. Namun ketika kakeknya meninggal pada 1988, ia menjadi depresi, bahkan memakan sebagian abu kremasi sang kakek. Pada masa inilah, ia mulai melakukan pembunuhan berantai.

Korban pertamanya adalah Mari Konno, seorang gadis berusia 4 tahun yg ia culik tepat sehari setelah ulang tahunnya yg ke-26. Ia membunuh gadis itu lalu membuang mayatnya, namun dia kembali setelah mayat gadis itu membusuk untuk mengambil tangan & kakinya untuk disimpan sebagai trofi yg kemudian ia simpan di dalam lemari. Korban kedua adalah Masami Yoshizawa (7 tahun) yg juga ia culik & ia bunuh di tempat yg sama ia membunuh Mari.

Ia kemudian menculik Erika Namba (4 tahun) & membunuhnya. Namun aksi tersadis ia lakukan pada korban terakhirnya, Ayako Nomoto (5 tahun) yg tak hanya ia bunuh, namun juga ia mutilasi. Sama seperti korban pertamanya, Tsutomu juga menyimpan potongan tangannya. Namun tak hanya itu. Ia juga meminum darah gadis itu serta memakan dagingnya.

Pada Juli 1989, aksi Miyazaki akhirnya usai ketika polisi menangkapnya atas tuduhan pelecehan seksual pada gadis di bawah umur. Ketika menyelidiki apartemennya, polisi menemukan bukti atas segala kejahatannya, juga ribuan materi berupa kaset anime serta manga, khususnya manga porno / hentai. Inilah yg menyebabkan media mengutuknya sebagai Otaku Killer dengan beralasan kebiasaan membaca mangalah yg membuatnya menjadi pembunuh berantai.

Salah satu ciri khas menakutkan dari pembunuh berantai ini, melalui pengakuan para keluarga korban, adalah ia seringkali menelepon keluarga korban. Ketika diangkat, Miyazaki hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Jika tidak diangkat, maka telepon akan terus berbunyi hingga 20 menit tanpa henti.

Selama jalannya pengadilan, Miyazaki terus menyalahkan alter egonya (ia sepertinya memiliki kepribadian ganda) bernama Rat Man yg melakukan pembunuhan itu. Ia bahkan menggambar Rat Man dalam bentuk manga. Ayah Miyazaki menolak untuk membayar pengacara untuk membela anaknya & Pada 1997, Miyazaki dijatuhi hukuman mati & dieksekusi dengan cara digantung pada 2008.



2. Osaka School Massacre
Mamoru Takuma merupakan pembunuh yg bertanggung jawab atas tragedi Osaka School Massacre yg menewaskan 8 anak & melukai 15 lainnya. Ia lahir pada 23 November 1963 di Osaka & semenjak kecil telah menunjukkan gejala Macdonalds Triad, yakni 3 kebiasaan yg ditampakkan oleh seseorang yg berpotensi menjadi pembunuh berantai pada usia kecil. Tiga gejala itu adalah Kekejaman pada binatang, Kegemaran membakar benda, & Eneuresis (kebiasaan mengompol di usia di atas 5 tahun).

Mamoru sejak usia dini sudah menunjukkan perilaku psikopat. Pada usia 12 tahun, ia gemar membunuh kucing dengan membungkusnya dengan koran lalu membakarnya. Saat SMU, ia menyerang gurunya sendiri & membuatnya dikeluarkan dari sekolah. Ia juga berkelahi dengan ayahnya, membuat ayahnya kemudian mengirimnya ke RSJ. Namun pihak RSJ tak mau menerimanya & sang ayah kemudian tak mengakui Mamoru sebagai anaknya.

Ia sempat bekerja di perusahaan taksi bahkan sempat diterima di Angkatan Udara, namun ia dikeluarkan karena masalah kekerasan & pelecehan seksual. Mamoru menikah selama 4 kali & keluar masuk penjara. Terakhir, ia bekerja sebagai janitor (tukang bersih) di sebuah sekolah sebelum akhirnya membuat masalah kembali dengan meracuni 4 guru.

Ia kemudian dimasukkan ke RSJ dengan diagnosis menderita skizofrenia. Di RSJ ia sempat berusaha untuk bunuh diri, namun gagal. Setelah sebulan, ia dikeluarkan dengan alasan mampu mengurus dirinya sendiri. Pada 2001, sebulan sebelum ia melancarkan aksinya, ia sempat secara sukarela mendaftarkan diri ke RSJ untuk mencari bantuan atas depresi yg ia alami. Namun sehari kemudian ia melarikan diri.

Pada Juni 2001, ia akhirnya lepas kendali & mengamuk. Dengan bersenjatakan sebilah pisau, ia menyerang Ikeda Elementary School & menusuk mati 8 anak-anak kelas 1 & 2 SD serta melukai 13 anak lain & 2 guru. Peristiwa ini dilihat dari jumlah korbannya, merupakan tragedi terbesar kedua yg pernah menimpa Jepang modern setelah insiden penyerangan gas sarin oleh Aum Shirikyo.

Uniknya, peristiwa ini mengundang simpati popstar Jepang Utada Hikaru yg menggubah lagunya Final Distance untuk menghormati salah satu korban yg merupakan fans beratnya. Ketika ditangkap, Mamoru dalam keadaan sangat bingung. Ia tak menyadari bahwa ia menyerang sekolah & terus mengatakan Aku tidak menyerang sekolah dasar. Aku pergi ke stasiun kereta & menusuk 100 orang. Aku tak pernah pergi ke sekolah dasar.

Ketika persidangan pun ia sama sekali tak membela diri, bahkan meminta hakim untuk segera mengeksekusi dirinya dengan mengatakan Aku sudah menjadi jijik terhadap semua ini. Aku mencoba membunuh diriku beberapa kali, namun tidak bisa. Kumohon, hukum mati saja aku. Walaupun didiagnosis menderita berbagai kelainan jiwa seperti perilaku antisosial & paranoid, ia akhirnya dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung pada 2004.



3. Akihabara Massacre
Tepat 7 tahun setelah tragedi Osaka School Massacre, tragedi serupa terjadi di pusat perbelanjaan Akihabara, Tokyo yg amat terkenal sebagai pusat manga & anime. Lagi lagi, kasus ini dianggap berhubungan dengan stigma negatif otaku di masyarakat Jepang. Pada Minggu, 8 Juni 2008, Tomohiro Kato mengendarai mobil sewaan & menabrak 5 pejalan kaki di pusat perbelanjaan Akihabara, menewaskan 3 di antaranya.

Ia kemudian turun dari mobil & dengan berbekal sebilah pisau, menusuk 12 pejalan kaki satu demi satu, menewaskan 4 di antaranya. Tragedi ini membuat publik Jepang terhenyak. Situasi di kala itu sangat kacau hingga dibutuhkan 17 ambulans yg berlalu lalang untuk menyelamatkan para korban.

Tomohiro sendiri lahir pada 28 September 1982 di Aomori, Honshu & semula dikenal sebagai siswa berprestasi di SD & SMP. Namun situasi berbalik 180 derajat ketika ia masuk Aomori High School yg merupakan sekolah elite. Di sana ia menjadi rendah diri karena menjadi siswa yg kurang populer. Prestasinya anjlok drastis menjadi peringkat 300 dari 360 siswa. Akibatnya, ia gagal masuk ke Hokkaido University yg bergengsi & akhirnya hanya bekerja di sebuah pabrik.

Menjadi anak seorang top manager di perusahaan perbankan membuat Tomohiro mendapat tekanan yg luar biasa berat dari orang tuanya untuk menjadi siswa terbaik. Bahkan orang tuanya pernah menghukumnya dengan menyuruhnya memakan sisa makanan yg terjatuh di lantai. Tetangganya juga bersaksi orang tuanya pernah menghukumnya dengan membiarkannya berdiri di luar rumah di tengah musim dingin yg menggigil. Pada 2006, ia mencoba bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya, namun gagal.

Tiga hari sebelum serangan, ia mengalami perselisihan dengan teman kerjanya yg ia tuduh menyembunyikan baju kerjanya. Ia pulang cepat setelah insiden tersebut & diduga kejadian tersebutlah yg memicu pembantaian Akihabara. Yang mengkhawatirkan, beberapa saat setelah peristiwa itu, mulai muncul pembunuhan copycat yg meniru insiden tersebut.

Pada bulan yg sama, seorang pria mengancam akan mengulang tragedi itu di Tokyo Disneyland. Tomohiro sendiri kini masih hidup, menunggu hukuman mati yg telah dijatuhkan padanya. Pada 2014, saudara laki-laki Tomohiro yg berusia 28 tahun memutuskan bunuh diri karena rasa malu. Kasus Tomohiro kembali menuai stigma negatif pada para otaku. Diduga budaya otaku telah menyebabkan anak muda Jepang menjadi berperilaku negatif & antisosial.



4. Kobe Child Murders
Pada pagi 27 Mei 1997, potongan kepala Jun Hase, seorang murid di Tainohata Elementary School ditemukan di gerbang sekolahnya. Kepalanya dimutilasi dengan gergaji & di dalam mulutnya disumpalkan sebuah surat misterius yg ditulis dengan tinta merah. Pembunuhnya, yg mengaku bernama Sakakibara menulis:

Ini adalah permulaan dari sebuah permainan. Kalian para polisi coba saja menghentikanku jika kalian bisa. Aku sangat ingin melhat orang-orang mati, sangat menegangkan bagiku untuk melakukan pembunuhan. Sebuah pembalasan berdarah setimpal dengan penderitaanku selama bertahun-tahun.

Siapa pelakunya? Secara mengejutkan, polisi menangkap seorang anak berusia 14 tahun (setara dengan siswa kelas 2 SMP) yg tak dipublikasikan identitasnya & hanya disebut sebagai Boy A. Ia ternyata juga mengaku telah membunuh seorang gadis berusia 10 tahun bernama Ayaka Yamashita pada 16 Maret & menulis dalam buku hariannya,

Aku mengadakan eksperimen hari ini untuk membuktikan betapa rapuhnya manusia itu, aku memukulnya dengan palu, ketika gadis itu menoleh kepadaku. Aku pikir aku memukulnya berkali-kali namun aku terlalu asyik untuk mengingat berapa kali aku memukulnya

Kejadian ini sangat mengguncang publik Jepang. Walaupun kejahatan yg dilakukannya sangat serius, Boy A tak dijatuhi hukuman mati karena masih di bawah umur. Pada Maret 2004, diumumkan bahwa ia yg saat itu telah berumur 21 tahun, dibebaskan karena telah menjalani seluruh masa hukumannya. Namun baru tiga bulan setelah pembebasannya, kasus mengerikan serupa kembali terjadi & membuat shock masyarakat Jepang.



5. Tsuyama Massacre
Pernah melihat serial Harpers Island yg menceritakan pembunuh berantai yg beraksi membantai warga sebuah pulau? Kisah ini ternyata pernah terjadi di dunia nyata. Kisah hampir serupa terjadi pada 21 Mei 1938 di sebuah desa bernama Kaio, tak jauh dari kota Tsuyama di wilayah Okayama, Jepang.

Pada malam itu, seorang pria berumur 21 tahun bernama Mutsuo Toi memadamkan listrik di desanya & di tengah kegelapan, ia membantai 30 penduduk desa secara satu-persatu menggunakan berbagai senjata, mulai dengan senapan, kapak, hingga pedang samurai. Salah satu yg ia habisi adalah neneknya sendiri. Ia membunuh hampir separuh dari penduduk desa tersebut & akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri menjelang fajar.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten 5 Pembunuh Berantai Paling Sadis di Jepang diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber

Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. 5 Pembunuh Berantai Paling Sadis di Jepang.
 
Top