Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. 95 Persen Perusahaan Memiliki Masalah Keamanan BYOD
Sekitar 95 persen para professional di bi&g TI & keamanan memiliki masalah ancaman keamanan pada perusahaannya melalui perangkat BYOD (bring your own device). Hasil temuan ini merupakan laporan dari lembaga keamanan informasi yg bergerak di bi&g mobile, Check Point yg melakukan penelitian terhadap lebih dari 700 profesional di bi&g TI di negara Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada & Jerman.
Survei tersebut mengatakan bahwa ketakutan terbesar para professional tersebut adalah ancaman dari dalam dengan sekitar 87 persen responden meyakini bahwa keteledoran dari pegawai adalah masalah utama.
Check Point juga mencatat bahwa terjadi peningkatan kerugian yg disebabkan oleh insiden yg terjadi pada perangkat mobile. Sekitar 42 persen responden mengatakan bahwa kerugian yg ditanggung perusahaan karena insiden ini mencapai 150 ribu euro.
Perangkat Android masih menjadi risiko keamanan terbesar tercatat setelah sebelumnya memiliki risiko sebesar 49 persen pada tahun 2013, tahun ini mengalami peningkatan hingga menjadi 64 persen. Hal ini sejalan dengan perkembangan penggunaan perangkat pribadi pada jaringan kantor. Tercatat sekitar 91 persen responden melaporkan jumlah ponsel selama dua bulan terakhir.
Wakil Presiden Check Point, Dorit Dor, mengatakan bahwa melalui survei yg dilakukan oleh pihaknya memberi gambaran bahwa para profesional di bi&g TI & keamanan tidak mengkhawatirkan masalah keamanan khususnya dalam perangkat mobile. Dorit menambahkan bahwa faktanya para profesional ini telah mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman ini yg semakin berkembang pada tahun 2015.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten95 Persen Perusahaan Memiliki Masalah Keamanan BYOD diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Sekitar 95 persen para professional di bi&g TI & keamanan memiliki masalah ancaman keamanan pada perusahaannya melalui perangkat BYOD (bring your own device). Hasil temuan ini merupakan laporan dari lembaga keamanan informasi yg bergerak di bi&g mobile, Check Point yg melakukan penelitian terhadap lebih dari 700 profesional di bi&g TI di negara Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada & Jerman.
Survei tersebut mengatakan bahwa ketakutan terbesar para professional tersebut adalah ancaman dari dalam dengan sekitar 87 persen responden meyakini bahwa keteledoran dari pegawai adalah masalah utama.
Check Point juga mencatat bahwa terjadi peningkatan kerugian yg disebabkan oleh insiden yg terjadi pada perangkat mobile. Sekitar 42 persen responden mengatakan bahwa kerugian yg ditanggung perusahaan karena insiden ini mencapai 150 ribu euro.
Perangkat Android masih menjadi risiko keamanan terbesar tercatat setelah sebelumnya memiliki risiko sebesar 49 persen pada tahun 2013, tahun ini mengalami peningkatan hingga menjadi 64 persen. Hal ini sejalan dengan perkembangan penggunaan perangkat pribadi pada jaringan kantor. Tercatat sekitar 91 persen responden melaporkan jumlah ponsel selama dua bulan terakhir.
Wakil Presiden Check Point, Dorit Dor, mengatakan bahwa melalui survei yg dilakukan oleh pihaknya memberi gambaran bahwa para profesional di bi&g TI & keamanan tidak mengkhawatirkan masalah keamanan khususnya dalam perangkat mobile. Dorit menambahkan bahwa faktanya para profesional ini telah mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman ini yg semakin berkembang pada tahun 2015.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten95 Persen Perusahaan Memiliki Masalah Keamanan BYOD diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber