• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Adhika Dwi Pramudita, Belajar dari Fail Story

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Bagaimana sih cara belajar & mempersiapkan diri menjadi seorang entrepreneur yg baik? Untuk mencari jawabannya, kami bertanya pada Adhika Dwi Pramudita, founder Studentpreneur.

Sekadar informasi, Studentpreneur adalah platform belajar online yg menampilkan puluhan kursus bisnis & entepreneurship. Saat ini, semua video di situs tersebut dapat diakses secara gratis. Fitur berbayarnya, yg menampilkan video-video & kursus eksklusif, akan diluncurkan pada kuartal ke-2 2016.

Yuk, simak cerita entrepreneur dari Adhika!
Seperti naik roller coaster
Ditanya mengenai motivasi menjadi entrepreneur, Adhika mengungkapkan alasannya adalah karena tantangan untuk menjadi entrepreneur sukses itu besar.

“Menjadi entrepreneur seperti sedang naik roller coaster, hari ini kita merasa bisa menaklukkan dunia, tapi besoknya merasa bangkrut & tidak berdaya,” ungkap Adhika.

Namun, ia merasa justru di situlah letak kenikmatannya.

“Faktor yg paling menyenangkan adalah saat kita bisa memecahkan persoalan yg sangat besar. Sama senangnya seperti saat kita berhasil menyelesaikan sebuah puzzle,” tambahnya.

Kesenangan memecahkan tantangan tersebut tentunya akan bertambah jika diiringi oleh misi besar untuk mengubah dunia.

Menjadi entrepreneur itu seperti sedang naik roller coaster, hari ini kita merasa bisa menaklukkan dunia, tapi besoknya merasa bangkrut & tidak berdaya.

Bagi Adhika, misi besar itu adalah untuk menyediakan pendidikan & sarana pembelajaran dengan harga yg terjangkau. Ia merasa bahwa pendidikan bisnis itu penting bagi pengusaha untuk meraih kesuksesan.

“Sekitar 9 dari 10 startup yg baru muncul berakhir dengan kegagalan. Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko kegagalan itu adalah lewat pendidikan entrepreneurship,” ungkapnya.

Namun biaya yg perlu dibayar untuk itu biasanya tidak sedikit. Adhika mencontohkan beberapa kampus bisnis yg biaya per semesternya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Melihat gap ini, Adhika memutuskan untuk menciptakan & berbagi kursus entrepreneurship. Kursus-kursus ini khususnya ditujukan bagi mahasiswa, dengan visi utama menciptakan satu juta pebisnis baru di Indonesia.

Informasi ini awalnya disampaikan dalam bentuk tulisan lewat media online & media cetak. Namun Adhika merasa itu masih kurang, sehingga ia melengkapinya dengan video yg kini menjadi fitur utama di Studentpreneur.
Tidak perlu minder / arogan
Adhika (kanan), memegang majalah Studentpreneur.

Memahami pentingnya pendidikan, Adhika juga terus menimba ilmu bisnisnya hingga hari ini. Ia secara rutin meminjam buku dari perpustakaan di kampusnya dulu & membaca artikel & berita-berita startup.

“Saya biasanya tidak melihat berapa funding yg didapat, tetapi apa yg membuat mereka bisa mendapat funding itu. Entah itu teknologinya / sistemnya,” ucap Adhika.

Namun, Adhika juga berpendapat bahwa membaca buku saja tidak akan cukup untuk memahami bisnis.

“Kita butuh saran & masukan dari entrepreneur yg sudah duluan sukses,” katanya.
Baca juga: 5 Hal yg Bisa Kita Pelajari dari Kesuksesan IBM

Ia menceritakan bahwa dirinya banyak belajar & bertanya kepada tokoh-tokoh startup, termasuk William Tanuwijaya dari Tokopedia & Wilson Cuaca dari East Venture.

“Seringkali kita hanya perlu bertanya kepada mereka tentang permasalahan yg kita hadapi. Namun, meski usahanya sudah besar, mereka masih mau menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar bisnis & startup,” ungkapnya.

Jadi, kalau merasa tidak minder & tidak arogan, ya tanya saja.

Adhika berbagi tip tentang bagaimana menciptakan relasi dengan entrepreneur yg sudah sukses. Menurutnya, selama kita humble & tulus bahwa kita mau belajar, mereka tidak akan segan-segan berbagi ilmunya.

Adhika berpendapat bahwa kebanyakan orang terlalu minder / terlalu arogan untuk bertanya. Jadi, kalau merasa tidak minder & tidak arogan, ya tanya saja.” tambahnya.
Belajar dari fail story
Adhika bersama tim Studentpreneur.

Topik yg paling disukai Adhika adalah fail story dari para entrepreneur, bukan hanya success story saja. Adhika tertarik mempelajari bagaimana mereka bisa menghadapi kegagalan & memecahkan masalah. Dari sana, ia mempelajari pola pemecahan masalah yg nantinya dapat ia gunakan saat menghadapi situasi yg sama.

Ditanya tentang pelajaran dari fail story yg pernah ia alami sendiri, ia berbagi dua hal. Pertama adalah mengenai pentingnya cashflow. Ia menceritakan saat bekerja sebagai freelancer, dirinya mendapatkan pemasukan yg besar. Namun ia tidak memiliki sistem pengelolaan uang yg baik, hingga akhirnya uang itu hilang tanpa jejak.

“Kita kehilangan uang, tetapi kita tidak sadar,” ungkapnya.

Ia mengatakan, sebesar apa pun pendapatan kita, bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik, pendapatan itu akan menguap dengan segera. Karena itu ia menekankan pentingnya ilmu manajemen finansial bagi entrepreneur.
Baca juga: 5 Hal yg Bisa Kita Pelajari dari Kesuksesan Elon Musk

Kedua, ia berbagi tentang pentingnya timing dalam usaha. Ia pernah menciptakan sebuah produk fintech yg cukup canggih & memiliki potensi tinggi untuk sukses. Ia bahkan sudah mendapatkan investor yg mau mendanai startup tersebut. Namun meski produknya bagus, bank-bank yg menjadi partner utama mereka ternyata belum siap mengintegrasikan sistemnya dengan sistem yg dimiliki Adhika.

Akibatnya, meski jumlah pengguna & traffic terus tumbuh, produk tersebut tidak bisa berjalan lebih jauh & memberikan pelayanan maksimal. Hingga akhirnya investor memutuskan untuk tidak lagi memberikan dana.

Dari sana Adhika belajar bahwa, meski penting, uang bukanlah segalanya. Meski kita memiliki dana investor di bank, bisnis tak akan berjalan bila market belum catch-up dengan teknologi yg kita tawarkan. Memang, menurut Bill Gross dalam salah satu sesi presentasinya di TED, timing adalah hal yg paling berpengaruh dari kesuksesan sebuah startup. Bukan uang!

Dari kedua kegagalan ini, Adhika terus memperbaiki diri & menggunakan ilmunya untuk membangun Studentpreneur yg berdiri hingga hari ini.

Bagaimana dengan kamu? Apakah sudah menyiapkan skill pribadi untuk bisa menciptakan bisnis yg sukses? Yuk, mulai bergerak!

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

Dikutip dari sini
 
Top