AS secara luas dikecam di Dewan Keamanan PBB, setelah Trump menandatangani pengakuan atas aneksasi Dataran Tinggi Golan di Suriah oleh Israel. Pembicara demi pembicara pada sesi Dewan Keamanan PBB pada Rabu (27/3), mengecam keputusan Trump dan menyerukan Israel untuk mundur dari Dataran Tinggi Golan. AS membela keputusannya, dengan alasan bahwa pengakuan itu memperkuat keamanan Israel dan dapat berkontribusi pada stabilitas seluruh Timur Tengah, dengan menjaga Suriah dan sekutu Iran-nya tetap terkendali.
Oleh: Al Jazeera
Amerika Serikat (AS) mendapat kecaman tajam dari 14 negara Dewan Keamanan PBB lainnya, atas keputusannya untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang melanggar hukum internasional.
Dewan Keamanan PBB bertemu pada Rabu (27/3) atas permintaan Suriah, yang dalam sepucuk surat kepada Dewan menyebut bahwa AS melakukan “pelanggaran terang-terangan” atas resolusi PBB.
Presiden AS Donald Trump menandatangani proklamasi tersebut pada Senin (25/3), di mana AS mengakui pencaplokan Israel atas dataran tinggi strategis itu, yang direbutnya pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1981.
Pembicara demi pembicara pada sesi Dewan Keamanan PBB mendukung kedaulatan Suriah atas Dataran Tinggi Golan, dan menentang pencaplokan Israel setelah proklamasi Trump.
“Tindakan sepihak ini tidak membantu apa pun dalam menemukan solusi damai jangka panjang untuk konflik di Timur Tengah,” kata Duta Besar Afrika Selatan untuk PBB Jerry Matjila.
Sekutu terdekat Suriah, Rusia, mendesak pemerintah untuk terus memandang Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah yang diduduki Israel.
“Jika ada yang merasa tergoda untuk mengikuti contoh buruk ini, kami akan mendesak mereka untuk menahan diri dari revisi agresif hukum internasional ini,” kata Wakil Duta Besar Rusia Vladimir Safronkov.
Prancis memperingatkan bahwa setiap upaya untuk melanggar hukum internasional “akan gagal”, seiring AS bersiap untuk mengungkap proposal perdamaian Timur Tengah-nya.
Baca Artikel Selengkapnya di sini
Oleh: Al Jazeera
Amerika Serikat (AS) mendapat kecaman tajam dari 14 negara Dewan Keamanan PBB lainnya, atas keputusannya untuk mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang melanggar hukum internasional.
Dewan Keamanan PBB bertemu pada Rabu (27/3) atas permintaan Suriah, yang dalam sepucuk surat kepada Dewan menyebut bahwa AS melakukan “pelanggaran terang-terangan” atas resolusi PBB.
Presiden AS Donald Trump menandatangani proklamasi tersebut pada Senin (25/3), di mana AS mengakui pencaplokan Israel atas dataran tinggi strategis itu, yang direbutnya pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1981.
Pembicara demi pembicara pada sesi Dewan Keamanan PBB mendukung kedaulatan Suriah atas Dataran Tinggi Golan, dan menentang pencaplokan Israel setelah proklamasi Trump.
“Tindakan sepihak ini tidak membantu apa pun dalam menemukan solusi damai jangka panjang untuk konflik di Timur Tengah,” kata Duta Besar Afrika Selatan untuk PBB Jerry Matjila.
Sekutu terdekat Suriah, Rusia, mendesak pemerintah untuk terus memandang Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah yang diduduki Israel.
“Jika ada yang merasa tergoda untuk mengikuti contoh buruk ini, kami akan mendesak mereka untuk menahan diri dari revisi agresif hukum internasional ini,” kata Wakil Duta Besar Rusia Vladimir Safronkov.
Prancis memperingatkan bahwa setiap upaya untuk melanggar hukum internasional “akan gagal”, seiring AS bersiap untuk mengungkap proposal perdamaian Timur Tengah-nya.
Baca Artikel Selengkapnya di sini