Striker asal Brasil Alberto 'Beto' Goncalves membantah dirinya akan bergabung dengan Jacksen F Tiago di klub Malaysia Premier League (MPL) Penang FA di musim depan.
Beto sudah menyatakan meninggalkan Arema Cronus, dan melanjutkan karir di Penang FA. Sebelumnya, Jacksen juga disebut-sebut sudah menandatangani kontrak dengan Penang FA. Namun hingga kini, klub tersebut belum mengumumkan nama pelatih.
"Benar, musim ini saya sudah tidak lagi bermain di Arema, saya sudah pamitan kepada pengurus, dan akan menunggu surat izin keluar. Saya akan bermain di Penang, Malaysia,” ungkap Beto kepada Goal Indonesia.
"Saya bukan tidak senang bermain di Arema, namun saya ingin suasana baru. Liga Malaysia akan memberikan pengalaman baru bagi saya pribadi setelah delapan tahun saya bermain di Indonesia. Jadi jangan terjemahkan saya ada masalah di sini.”
Walau menampik bakal bergabung dengan Jacksen di Penang FA, Beto mengaku klub MPL tersebut akan diarsiteki pelatih asal Brasil.
"Dulu saat bermain pertama kali di Indonesia, saya harus adaptasi dulu. Banyak orang bilang Indonesia adalah negara yang mudah, karena tidak terkenal di dunia sepakbola. Namun saya merasakan hal yang berbeda,” ungkap Beto.
"Sepakbola di sini dimainkan dengan cara cepat, meski terlihat bagus. Ternyata kecepatan itu sering dilakukan dengan tergesa. Tapi di kemudian hari, saya bisa menikmati permainanm dan menjadi juara bersama Persipura [Jayapura]. Nanti di Malaysia mungkin hal yang sama akan terjadi, karena saya harus adaptasi.”
"Dulu di Persipura, saat saya adaptasi tim, ada Jacksen yang membantu saya. Dia adalah pelatih yang punya visi, dan pandangan ke depan yang bagus. Saya senang bekerja sama dengan dia di Persipura, bahkan hingga kini saya hormat kepadanya. Di Penang nanti juga ada pelatih dari Brasil. Apakah itu Jacksen, tunggu saja, karena bisa saja juga bukan dia.”
Beto juga memperhatikan kondisi tim nasional Indonesia yang tidak kunjung berprestasi. Beto menyatakan, pemain Indonesia sebenarnya punya modal bagus, yaitu kecepatan. Hal itu menurutnya bisa menutupi kelemahan tinggi badan.
Tidak hanya itu, Indonesia menurut Beto memang harus lebih terbuka lagi soal naturalisasi, karena memang di dunia lain melakukan hal itu, terutama untuk transfer ilmu.
"Jika tidak mau naturalisasi, ya bisa juga pelatih dari Indonesia diberi latihan yang bagus di luar negeri. Saya ingat dulu Jepang bukan apa-apa, tetapi banyak pelatih mereka yang belajar ke Brasil didukung oleh Zico. Akhirnya mereka punya standar kepelatihan, dari pesepakbola usia sepuluh tahun hingga senior. Semua diperlakukan berbeda sesuai dengan usianya,” tutur Beto.
"Kalau di sini, pelatih asing digunakan untuk tim nasional, tapi pelatih klub kebanyakan pelatih lokal dengan ilmu kepelatihan yang tidak sama. Ini bisa membuat perbedaan. Di Brasil, sepakbola anak-anak menerapkan kurikulum yang hampir sama di seluruh negeri. Indonesia butuh itu, karena saya dengar dulu kualitas tim nasionalnya juga bagus.” (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Alberto Goncalves Bantah Gabung Jacksen F Tiago Di Penang FA
Beto sudah menyatakan meninggalkan Arema Cronus, dan melanjutkan karir di Penang FA. Sebelumnya, Jacksen juga disebut-sebut sudah menandatangani kontrak dengan Penang FA. Namun hingga kini, klub tersebut belum mengumumkan nama pelatih.
"Benar, musim ini saya sudah tidak lagi bermain di Arema, saya sudah pamitan kepada pengurus, dan akan menunggu surat izin keluar. Saya akan bermain di Penang, Malaysia,” ungkap Beto kepada Goal Indonesia.
"Saya bukan tidak senang bermain di Arema, namun saya ingin suasana baru. Liga Malaysia akan memberikan pengalaman baru bagi saya pribadi setelah delapan tahun saya bermain di Indonesia. Jadi jangan terjemahkan saya ada masalah di sini.”
Walau menampik bakal bergabung dengan Jacksen di Penang FA, Beto mengaku klub MPL tersebut akan diarsiteki pelatih asal Brasil.
"Dulu saat bermain pertama kali di Indonesia, saya harus adaptasi dulu. Banyak orang bilang Indonesia adalah negara yang mudah, karena tidak terkenal di dunia sepakbola. Namun saya merasakan hal yang berbeda,” ungkap Beto.
"Sepakbola di sini dimainkan dengan cara cepat, meski terlihat bagus. Ternyata kecepatan itu sering dilakukan dengan tergesa. Tapi di kemudian hari, saya bisa menikmati permainanm dan menjadi juara bersama Persipura [Jayapura]. Nanti di Malaysia mungkin hal yang sama akan terjadi, karena saya harus adaptasi.”
"Dulu di Persipura, saat saya adaptasi tim, ada Jacksen yang membantu saya. Dia adalah pelatih yang punya visi, dan pandangan ke depan yang bagus. Saya senang bekerja sama dengan dia di Persipura, bahkan hingga kini saya hormat kepadanya. Di Penang nanti juga ada pelatih dari Brasil. Apakah itu Jacksen, tunggu saja, karena bisa saja juga bukan dia.”
Beto juga memperhatikan kondisi tim nasional Indonesia yang tidak kunjung berprestasi. Beto menyatakan, pemain Indonesia sebenarnya punya modal bagus, yaitu kecepatan. Hal itu menurutnya bisa menutupi kelemahan tinggi badan.
Tidak hanya itu, Indonesia menurut Beto memang harus lebih terbuka lagi soal naturalisasi, karena memang di dunia lain melakukan hal itu, terutama untuk transfer ilmu.
"Jika tidak mau naturalisasi, ya bisa juga pelatih dari Indonesia diberi latihan yang bagus di luar negeri. Saya ingat dulu Jepang bukan apa-apa, tetapi banyak pelatih mereka yang belajar ke Brasil didukung oleh Zico. Akhirnya mereka punya standar kepelatihan, dari pesepakbola usia sepuluh tahun hingga senior. Semua diperlakukan berbeda sesuai dengan usianya,” tutur Beto.
"Kalau di sini, pelatih asing digunakan untuk tim nasional, tapi pelatih klub kebanyakan pelatih lokal dengan ilmu kepelatihan yang tidak sama. Ini bisa membuat perbedaan. Di Brasil, sepakbola anak-anak menerapkan kurikulum yang hampir sama di seluruh negeri. Indonesia butuh itu, karena saya dengar dulu kualitas tim nasionalnya juga bagus.” (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Alberto Goncalves Bantah Gabung Jacksen F Tiago Di Penang FA