• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Jerman Apa Yang Diharapkan Juventus Dari Mario Mandzukic?

Bola

SBOBET
Journalist
Tuntas sudah transfer Mario Mandzukic dari Atletico Madrid ke Juventus. Kepindahan striker tajam asal Kroasia itu melibatkan transaksi uang sebesar €19 juta, yang akan dicicil sebanyak tiga kali oleh Si Nyonya Tua. Kehadirannya juga bertepatan dengan semakin memanasnya isu kepulangan Carlos Tevez ke Boca Juniors.

Karenanya tak heran jika Mandzukic kerap disimpulkan publik dan media sebagai solusi kepergian Tevez. Namun semua orang sepakat jika Mandzo sama sekali berbeda tipe dengan El Apache. Mantan penggawa Bayern Munich ini merupakan striker bertipe poacher, Sementara Tevez lebih pada striker pelayan, yang lebih teknikal dan kreatif dalam menciptakan peluang bagi rekan. Karakter Mandzukic serupa dengan tiga striker Juve lainnya, macam Fernando Llorente, Alessandro Matri, bahkan Alvaro Morata.

Dalam formasi sepasang striker ala Juve, dua nama pertama masih besar kemungkinannya disingkirkan Mandzukic. Namun untuk Morata, I Bianconeri jelas tak akan menyisihkan striker 22 tahun yang tengah meniti puncak karier, dengan penyerang selevel yang sudah mendekati kepala tiga. Tim Hitam Putih juga pasti enggan mengambil resiko pada tempat striker kedua milik Paulo Dybala, yang permainannya lebih serupa dengan Tevez. Menjadikan Mandzukic sebagai pelapis? Sama saja membuang €19 juta ke tong sampah.

Lantas, sejatinya apa yang diharapkan Juve pada Mandzukic musim depan? Goal Indonesia menelaah segala nilai positif yang bisa ditawarkan mantan momok Gigi Buffon ini. Simak!
GELONTORAN GOL​


Gelontoran gol adalah harapan setiap klub sepakbola ketika mereka mendaratkan striker anyar. Faktor itu bagai sebuah harga mati dan Mandzukic bisa menjanjikan hal itu pada Juve. Bukan tanpa alasan, karena jika dibandingakan dengan deretan striker Si Nyonya dalam empat musim terakhir, Mandzo memiliki rasio gol tertinggi.

Rasio gol sebesar 0,51 gol per partai, terurai dalam torehan 68 gol dari 131 partai. Pesaing terdekatnya adalah Tevez dengan rasio gol mencapai 0,46 gol, berkat gelontoran 67 gol dari 143 partai. Mandzukic unggul jauh dari Matri, Mirko Vucinic, Fabio Quagliarella, Sebastian Giovinco, Llorente, hingga Morata, yang rasionya di bawah 0,3 gol per partai.

Dalam rentang waktu yang sama, Mandzukic juga selalu sukses mencetak lebih dari 20 gol. Ia tak pernah gagal mencetak dua dijit gol di liga domestik dan selalu berhasil menorehkan gol di Liga Champions dan piala domestik. Meski sudah absen mencetak gol sejak Februari silam, bersama Atletico musim lalu dirinya masih sanggup menyumbang 20 gol semusim. Tak diragukan lagi, Mandzukic benar-benar jadi garansi gelontoran gol Juve musim depan.

PENGALAMAN​


Di usianya yang belum menginjak kepala tiga, Mandzukic sudah layak disebut sebagai salah satu pesepakbola Kroasia terbaik, tersukses, dan kenyang pengalaman. Hal itu terjadi, menilik perjalanan kariernya yang awet di level teritinggi sepakbola sejak usia dini.

Tengok saja segudang gelar yang sudah Mandzukic raih di level klub. Enam gelar piala domestik, lima gelar liga domestik, satu trofi Piala Super Eropa dan Liga Champions, hingga satu kecupan pada Piala Dunia Antarklub, masuk dalam riwayat emasnya. Di level individu, dirinya juga pernah menyabet gelar sebagai pesepakbola dan olahragawan terbaik Kroasia, serta top skor Liga Kroasia.

Di level timnas, turnamen prestis sekelas Euro dan Piala Dunia sudah dirasakannya bersama Hrvatska. Ia bahkan jadi top skor pagelaran Euro 2012. Juve jelas berharap Mandzukic sanggup menularkan aura juara itu pada seluruh penggawanya, terutama di arena Liga Champions.

VARIASI TAKTIK​

Musim lalu pelatih Juve, Massimiliano Allegri, memiliki dua formasi andalan, yakni 3-5-2 (warisan Antonio Conte) dan 4-3-1-2. Skema itu amat besar kemungkinannya dipertahankan musim depan, seiring kesukses La Vecchia Signora nyaris merengkuh treble winners musim lalu.

Dengan kesemuanya mengandalkan sepasang striker di lini depan, Mandzukic jelas memiliki tempat di sana. Dengan asumsi Tevez sudah pergi, Mandzo cocol mengisi pos striker utama yang biasa ditempati Morata, sementara sang Spanyol bisa legawa menjadi pelayannya. Mandzukic juga bakal menghadirkan perpaduan yang mengerikan dengan Dybala.

Namun skema dua striker sejatinya sedikiit asing bagi pemain yang mengawali karier di Marsonia ini. Sejak mapan di VfL Wolfsburg, Mandzukic terbiasa berjuang sendiri di lini depan dalam formasi striker tunggal hingga terakhir di Atletico. Namun kekurangan ini malah bisa jadi hal yang positif bagi Juve. Formasi Allegri bakal semakin variatif musim depan.

Formasi 4-3-3 bisa jadi pilihan baru untuk memaksimalkan peran Mandzukic, setelah sepasang formasi utama yang sudah disebut. Dybala dan Morata -- meski tak sesuai posisi asli -- bisa berperan sebagai winger mendampingi Mandzo. Sementara fleksibilitas Arturo Vidal, akan membuat Dybala dan Morata mudah bertukar ruang, tanpa memengaruhi aliran bola pada Mandzukic.

KOMPETISI DI LINI DEPAN​


Dengan skuat utamanya hingga kini, maka Mandzukic jadi striker keenam yang dimiliki Juve. Le Vecchia Omcidi saat ini sudah memiliki Tevez, Llorente, Morata, Matri, dan Coman. Jelang ditariknya kembali Simone Zaza dari Sassuolo, maka akan ada yang tersisih dari kelima nama lawas yang disebut.

Tevez dan Llorente bisa jadi nama yang akan pergi, seiring kedatangan Mandzukic. Nama yang disebut pertama memang sudah mengutarakan keinginannya untuk pulang ke Boca Juniors, sementara nama kedua akan segera dijual lantaran performa mengecewakannya musim lalu.

Mengesampingkan Matri yang statusnya belum pasti dan Coman yang masih amat hijau, maka ada tiga nama utama yang bakal jadi pesaing Mandzukic, pada skema dua penyerang andalan Allegri. Mereka adalah Morata, Dybala, dan Zaza.

Aura kompetitif ini bakal membuat setiap dari mereka akan selalu maksimal setiap kali diturunkan. Hal itu jelas bakal jadi keuntungan bagi Juve dan rotasi otomatis dalam mengarungi tiga kompetisi musim depan, tak akan berimbas kecemburuan.
TUAH PEMAIN ASAL KROASIA​


Dalam buku sejarah, Mandzukic tercatat sebagai penggawa Kroasia kedelapan yang pernah membela Juve. Sebelumnya terdapat tujuh nama, yakni Antonio Vojak, Zoran Ban, Robert Jarni, Alen Boksic, Igor Tudor, Robert Kovac, dan yang terakhir Dario Knezevic.

Lima dari tujuh nama tersebut menjalani musim yang indah di Turin dengan torehan gelar, minimal scudetto. Hanya Zoran Ban dan Dario Knezevic saja yang menganggap Juve sebagai mimpi buruk. Fakta mayoritas itu membuat nama pemain asal Kroasia selalu terngiang apik di benak para Juventini.

Nama paling sukses dan paling dikenang adalah Igor Tudor. Bek-gelandang ini jadi penggawa terlama Kroasia yang membela Juve, lewat jumlah 161 partai dan sumbangsih 21 gol pada periode 1998 hingga 2007. Lima gelar dipersembahkannya bagi La Fidanzata d'Italia, dalam bentuk sepasang scudetto dan Piala Super Italia, serta satu Piala Intertoto.

Kini kita nantikan saja, apakah Mandzukic akan melanjutkan kisah manis para penggawa Kroasia di Juve layaknya Tudor, atau berakhir mengenaskan seperti Ban dan Knezevic?

Bagaimana menurut Anda? Apakah Mandzukic bakal sukses di Juventus? Sampaikan komentar para pembaca setia Goal Indonesia melalui kolom komentar yang tersedia di bawah ini...



addResponsivePlayer('10d1trmfb52kk13nrlemjr33lf', '', '', 'perf10d1trmfb52kk13nrlemjr33lf', 'eplayer40', {age:1433393430745});

liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, Apa Yang Diharapkan Juventus Dari Mario Mandzukic?
 
Top