Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Apple Luncurkan Apple Pay, Amankah?
Pada 9 September lalu Apple merilis layanan pembayaran mobile, Apple Pay. Layanan ini mencoba merubah sistem jual beli terutama untuk pasar di Amerika Serikat, yg sebelumnya pernah dilakukan oleh Google yg menerbitkan layanan Google Wallet, walaupun akhirnya layanan ini gagal.
Namun layanan ini masih banyak mengun&g pertanyaan terutama mengenai sistem keamanan yg diadopsi oleh Apple Pay. Dengan tagline Fast, secure and private, Apple mencoba mempromosikan layanan belanja yg cepat, aman & privat.
Seperti yg dilansir Tomsguide, Apple Pay menggunakan fitur keamanan berbasis token, yg menggantikan nomor akun kartu kredit dengan token yaitu serangkaian data yg secara acak yg hanya dapat digunakan sekali, sebelum penjual dalam sistem point-of-sale menerima data pembayaran.
Jadi nomor akun asli yg dimiliki oleh pembelin tidak akan diketahui oleh penjual, sehingga dapat menghindarkan pengguna dari pencurian data or infeksi malware yg ka&g dikirimkan penjahat siber melalui mesin EDC. Dengan menggunakan sistem token, Apple Pay dapat dinilai sebagai sistem pembayaran paling aman dibanding semua standar format kartu kredit lainnya termasuk format Chip & PIN EMV yg digunakan di luar Amerika Serikat.
Apple akan bekerjasama dengan beberapa developer aplikasi yg terdapat pada Apple Pay. Beberapa perusahaan seperti Target, Groupon, Uber, & OpenTable akan bekerjasama dengan Apple untuk memberikan aplikasi pada Apple Pay. Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri karena menurut laporan perusahaan sekurit, Trustwave, aplikasi-aplikasi dari perusahaan tersebut banyak memiliki bug.
96 persen dari aplikasi tersebut setelah kami pindai pada tahun 2013 memiliki setidaknya satu bug. Dengan mengunakan aplikasi tersebut pada platform ini (re: Apple Pay), akan membuat setiap perangkat menjadi target serangan ungkap Managing Consultant Trustwave, Mike Park.
Selain hal tersebut, Apple Pay memiliki kelemahan melalui fitur Touch ID yg terdapat pada iPhone 6 & iPhone 6 Plus. Seperti yg pernah diberitakan sebelumnya, fitur Touch ID memiliki kelemahan karena sidik jari pengguna dapat dipalsukan oleh orang lain. Sehingga bisa saja orang lain menggunakan layanan Apple Play dengan perangkat iPhone 6 curian dengan menggunakan sidik jari palsu.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenApple Luncurkan Apple Pay, Amankah? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Pada 9 September lalu Apple merilis layanan pembayaran mobile, Apple Pay. Layanan ini mencoba merubah sistem jual beli terutama untuk pasar di Amerika Serikat, yg sebelumnya pernah dilakukan oleh Google yg menerbitkan layanan Google Wallet, walaupun akhirnya layanan ini gagal.
Namun layanan ini masih banyak mengun&g pertanyaan terutama mengenai sistem keamanan yg diadopsi oleh Apple Pay. Dengan tagline Fast, secure and private, Apple mencoba mempromosikan layanan belanja yg cepat, aman & privat.
Seperti yg dilansir Tomsguide, Apple Pay menggunakan fitur keamanan berbasis token, yg menggantikan nomor akun kartu kredit dengan token yaitu serangkaian data yg secara acak yg hanya dapat digunakan sekali, sebelum penjual dalam sistem point-of-sale menerima data pembayaran.
Jadi nomor akun asli yg dimiliki oleh pembelin tidak akan diketahui oleh penjual, sehingga dapat menghindarkan pengguna dari pencurian data or infeksi malware yg ka&g dikirimkan penjahat siber melalui mesin EDC. Dengan menggunakan sistem token, Apple Pay dapat dinilai sebagai sistem pembayaran paling aman dibanding semua standar format kartu kredit lainnya termasuk format Chip & PIN EMV yg digunakan di luar Amerika Serikat.
Apple akan bekerjasama dengan beberapa developer aplikasi yg terdapat pada Apple Pay. Beberapa perusahaan seperti Target, Groupon, Uber, & OpenTable akan bekerjasama dengan Apple untuk memberikan aplikasi pada Apple Pay. Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri karena menurut laporan perusahaan sekurit, Trustwave, aplikasi-aplikasi dari perusahaan tersebut banyak memiliki bug.
96 persen dari aplikasi tersebut setelah kami pindai pada tahun 2013 memiliki setidaknya satu bug. Dengan mengunakan aplikasi tersebut pada platform ini (re: Apple Pay), akan membuat setiap perangkat menjadi target serangan ungkap Managing Consultant Trustwave, Mike Park.
Selain hal tersebut, Apple Pay memiliki kelemahan melalui fitur Touch ID yg terdapat pada iPhone 6 & iPhone 6 Plus. Seperti yg pernah diberitakan sebelumnya, fitur Touch ID memiliki kelemahan karena sidik jari pengguna dapat dipalsukan oleh orang lain. Sehingga bisa saja orang lain menggunakan layanan Apple Play dengan perangkat iPhone 6 curian dengan menggunakan sidik jari palsu.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenApple Luncurkan Apple Pay, Amankah? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber