Manajemen Arema Cronus menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam terkait isu menjual pertandingan ke Persib Bandung di semi-final Indonesia Super League (ISL) 2014.
Dalam laga yang diseleaikan lewat perpanjangan waktu itu, Arema menelan kekalahan 3-1 dari Persib. Arema sempat memimpin lebih dulu, sebelum akhirnya Persib membalikkan keadaan. Isu pun berkembang, dan menyebutkan Arema sudah menjual laga ke Persib.
Menanggapi hal itu, manajemen Arema tidak akan tinggal diam. Mereka siap memperkarakan bagi siapa saja yang membuat fitnah. Menurut CEO Iwan Budianto, fitnah itu sudah ditunjukkan kepada pelatih Suharno, ataupun pemain lain.
"Awalnya kami diam saja, karena memang tidak ingin menanggapi hal seperti itu. Namun lama-lama kami sadar, jika kebohongan [itu] terus dilakukan akan menjadi sebuah kebenaran. Kami tidak ingin perjuangan para pemain yang sudah maksimal selama satu musim menjadi tiada artinya. Isu yang dimaksud adalah adanya kabar yang menyebutkan Arema menjual pertandingan kepada Persib Bandung,” tutur Iwan.
"Kami ingin meluruskan, karena kami tidak ingin persiapan di awal musim depan terganggu dengan hal-hal seperti ini.”
Dari isu beredar, pergantian pemain yang dilakukan Arema mengundang pertanyaan. Suharno memang menarik keluar Gustavo Lopez, Ahmad Bustomi, dan Thierry Gathuessi yang dianggap sebagai pilar penting Arema.
"Isu itu berkembang dari broadcast BBM, ataupun di forum dunia maya. Yang pertama alasannya adalah pergantian pemain inti di lapangan. Saya jelaskan, Gustavo Lopez diganti, karena dirinya minta diganti. Gustavo mengalami otot yang tertarik,” jelas Iwan.
"Jika menonton langsung di Jakabaring, maka akan terlihat dua kali Gustavo minta diganti. Yang pertama kami abaikan, kemudian yang kedua dia sempat marah. Kami tidak ingin dia ada masalah cederanya, sehingga diganti.”
"Untuk Ahmad Bustomi, dia diganti karena usai tendangan bola mati, dia mengalami kram, dan terjatuh di lapangan. Kami tidak bisa memaksakan dia bermain. Sementara untuk Gathuessi lebih karena urusan teknis karena dia beberapa kali melakukan kesalahan.”
"Sungguh sangat sakit dikatakan Arema menerima uang Rp850 juta dari Persib. Bagi Arek Malang asli, tiada yang lebih mahal dibandingkan kebanggaan, dan harga diri. Jadi kemenangan di semi-final adalah harga mati, dan tidak bisa ditawar, apalagi dibeli,” tambah Iwan.
"Kami membawa kebanggaan Arek Malang di pentas nasional. Sungguh berdosa rasanya jika hal itu dilakukan. Saya tahu Aremania sakit hati, namun kami yang turun langsung mendanai tim juga lebih sakit, karena kalah. Dalam sebuah olahraga, kalah menang adalah hal yang biasa, meski sebenarnya saya bisa menyebut tidak beruntung di laga semi-final.” (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Arema Cronus Ancam Perkarakan Pelempar Isu Jual Laga
Dalam laga yang diseleaikan lewat perpanjangan waktu itu, Arema menelan kekalahan 3-1 dari Persib. Arema sempat memimpin lebih dulu, sebelum akhirnya Persib membalikkan keadaan. Isu pun berkembang, dan menyebutkan Arema sudah menjual laga ke Persib.
Menanggapi hal itu, manajemen Arema tidak akan tinggal diam. Mereka siap memperkarakan bagi siapa saja yang membuat fitnah. Menurut CEO Iwan Budianto, fitnah itu sudah ditunjukkan kepada pelatih Suharno, ataupun pemain lain.
"Awalnya kami diam saja, karena memang tidak ingin menanggapi hal seperti itu. Namun lama-lama kami sadar, jika kebohongan [itu] terus dilakukan akan menjadi sebuah kebenaran. Kami tidak ingin perjuangan para pemain yang sudah maksimal selama satu musim menjadi tiada artinya. Isu yang dimaksud adalah adanya kabar yang menyebutkan Arema menjual pertandingan kepada Persib Bandung,” tutur Iwan.
"Kami ingin meluruskan, karena kami tidak ingin persiapan di awal musim depan terganggu dengan hal-hal seperti ini.”
Dari isu beredar, pergantian pemain yang dilakukan Arema mengundang pertanyaan. Suharno memang menarik keluar Gustavo Lopez, Ahmad Bustomi, dan Thierry Gathuessi yang dianggap sebagai pilar penting Arema.
"Isu itu berkembang dari broadcast BBM, ataupun di forum dunia maya. Yang pertama alasannya adalah pergantian pemain inti di lapangan. Saya jelaskan, Gustavo Lopez diganti, karena dirinya minta diganti. Gustavo mengalami otot yang tertarik,” jelas Iwan.
"Jika menonton langsung di Jakabaring, maka akan terlihat dua kali Gustavo minta diganti. Yang pertama kami abaikan, kemudian yang kedua dia sempat marah. Kami tidak ingin dia ada masalah cederanya, sehingga diganti.”
"Untuk Ahmad Bustomi, dia diganti karena usai tendangan bola mati, dia mengalami kram, dan terjatuh di lapangan. Kami tidak bisa memaksakan dia bermain. Sementara untuk Gathuessi lebih karena urusan teknis karena dia beberapa kali melakukan kesalahan.”
"Sungguh sangat sakit dikatakan Arema menerima uang Rp850 juta dari Persib. Bagi Arek Malang asli, tiada yang lebih mahal dibandingkan kebanggaan, dan harga diri. Jadi kemenangan di semi-final adalah harga mati, dan tidak bisa ditawar, apalagi dibeli,” tambah Iwan.
"Kami membawa kebanggaan Arek Malang di pentas nasional. Sungguh berdosa rasanya jika hal itu dilakukan. Saya tahu Aremania sakit hati, namun kami yang turun langsung mendanai tim juga lebih sakit, karena kalah. Dalam sebuah olahraga, kalah menang adalah hal yang biasa, meski sebenarnya saya bisa menyebut tidak beruntung di laga semi-final.” (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Arema Cronus Ancam Perkarakan Pelempar Isu Jual Laga