Manajemen Arema Cronus tidak terlalu serius menanggapi imbauan Asoasiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) agar para pemain melakukan aksi boikut terhadap penyelenggaraan turnamen.
Media officer Arema Sudarmaji mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak, mengingat saat ini konsentrasi tim sedang berjuang lolos ke final turnamen Piala Jenderal Sudirman.
"Manajemen masih berkonsentrasi di babak semi-final. Tapi kalau dari saya pribadi, belum pernah saya melihat sebuah demo yang bisa mematikan rezekinya sendiri,” kata Sudarmaji.
Sudarmaji menambahkan, pemain yang mengandalkan pemasukan dari sepakbola akan berat menjalani kehidupan tanpa beraktivitas di dunianya tersebut. Bahkan, pemain justru bisa liar mengikuti turnamen antarkampung (tarkam) dengan risiko cedera.
"Saat ini kondisi sepakbola sedang seperti ini. Adanya turnamen adalah untuk para pemain agar dapurnya tetap terjaga. Kalau misalnya tidak ada turnamen, kemudian tidak ada sepakbola, maka secara otomatis penghasilan dari sepakbola tidak ada,” tutur Sudarmaji.
"Yang kedua, pemain ini dicontoh oleh adik-adiknya di klub sepakbola yang punya akademi. Anak-anak akademi ini akan terus jalan jika tetap ada sepakbola, karena semangat bermain mereka meniru dari seniornya.”
Sudarmaji juga mengatakan, klub pada prinsipnya memilih menjalani kompetisi dibandingkan turnamen. Ia menyarankan agar APPI sebaiknya duduk satu meja dengan klub membahas kondisi persepakbolaan nasional saat ini akibat kisruh antara PSSI dan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora).
"Dari klub sendiri, justru sangat senang dengan adanya kompetisi, karena kompetisi yang rutin akan membuat sepakbola Indonesia maju. Tapi, saat ini kondisinya seperti ini, ayo kita diskusi antara pemain dan klub, bagaimana caranya kompetisi itu digelar. Saya kira hal itu lebih baik,” imbuh Sudarmaji. (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Arema Cronus Santai Sikapi Imbauan APPI
Media officer Arema Sudarmaji mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak, mengingat saat ini konsentrasi tim sedang berjuang lolos ke final turnamen Piala Jenderal Sudirman.
"Manajemen masih berkonsentrasi di babak semi-final. Tapi kalau dari saya pribadi, belum pernah saya melihat sebuah demo yang bisa mematikan rezekinya sendiri,” kata Sudarmaji.
Sudarmaji menambahkan, pemain yang mengandalkan pemasukan dari sepakbola akan berat menjalani kehidupan tanpa beraktivitas di dunianya tersebut. Bahkan, pemain justru bisa liar mengikuti turnamen antarkampung (tarkam) dengan risiko cedera.
SIMAK JUGA
Pemain PSIS Semarang Dukung Imbauan APPI
Persipura Nilai Aksi #MenolakTurnamen Terlambat
FX Yanuar: Turnamen Menimbulkan Kesenjangan
Pemain PSIS Semarang Dukung Imbauan APPI
Persipura Nilai Aksi #MenolakTurnamen Terlambat
FX Yanuar: Turnamen Menimbulkan Kesenjangan
"Saat ini kondisi sepakbola sedang seperti ini. Adanya turnamen adalah untuk para pemain agar dapurnya tetap terjaga. Kalau misalnya tidak ada turnamen, kemudian tidak ada sepakbola, maka secara otomatis penghasilan dari sepakbola tidak ada,” tutur Sudarmaji.
"Yang kedua, pemain ini dicontoh oleh adik-adiknya di klub sepakbola yang punya akademi. Anak-anak akademi ini akan terus jalan jika tetap ada sepakbola, karena semangat bermain mereka meniru dari seniornya.”
Sudarmaji juga mengatakan, klub pada prinsipnya memilih menjalani kompetisi dibandingkan turnamen. Ia menyarankan agar APPI sebaiknya duduk satu meja dengan klub membahas kondisi persepakbolaan nasional saat ini akibat kisruh antara PSSI dan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora).
"Dari klub sendiri, justru sangat senang dengan adanya kompetisi, karena kompetisi yang rutin akan membuat sepakbola Indonesia maju. Tapi, saat ini kondisinya seperti ini, ayo kita diskusi antara pemain dan klub, bagaimana caranya kompetisi itu digelar. Saya kira hal itu lebih baik,” imbuh Sudarmaji. (gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Arema Cronus Santai Sikapi Imbauan APPI