Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. AS Siapkan Cyber Army Sebagai Angkatan Ke-5
Di pusat komando siber di Fort Meade, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter yg baru terpilih menyatakan pemerintah AS perlu menyiapkan cyber army sebagai angkatan bersenjata ke-5 di negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia, AS memiliki empat angkatan bersenjata yaitu AD, AL, AU & Marinir. Kini, Menhan Carter akan segera menyiapkan rencana cyber army sebagai angkatan ke-5. Dalam penuturannya, Menhan Carter menegaskan bahwa dunia saat ini sudah saling terkoneksi dengan a&ya Internet. Semua infrastruktur penting seperti energi & listrik sudah terkoneksi ke dunia maya yg mana hal ini menjadi sasaran empuk rogue state yg menentang hegemoni AS.
Negara berjuluk Paman Sam tersebut sudah lebih dari ribuan kali diserang oleh hacker yg sangat mumpuni. Sony Pictures, Target, Home Depot, JP Morgan, Bank of America, Anthem & terakhir Premera Blue Cross menjadi korban dari kejahatan siber yg disinyalir bukan oleh organisasi kejahatan melainkan peretasan yg didukung oleh negara. Menhan Carter sendiri terinsipirasi dari pernyataan Menhan sebelumnya yaitu Leon Penetta yg menyatakan kekhawatiran akan muncul cyber-Pearl Harbor. Penetta menyatakan bahwa perang siber akan berlangsung tak lama lagi. Istilah cyber-Pearl Harbor adalah suatu istilah yg dicetuskan oleh Penetta yg menandakan sebuah peristiwa dimulainya perang siber antara AS & negara-negara jahat.
Ide Penetta tersebut disambut dengan baik oleh sekutu AS di NATO. Pada konferensi puncak NATO tahun 2014 yg lalu, para delegasi bersama-sama memutuskan untuk memberikan porsi tentang cyber army ini lebih banyak lagi. Seperti yg telah diketahui oleh banyak orang, NATO adalah organisasi pertahanan yg bersifat collective defense. Hal ini tercermin dari Artikel 5 yg menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota NATO berarti serangan pada semua anggota. Artikel 5 tersebut diberlakukan tidak hanya pada serangan yg bersifat, tetapi juga serangan siber.
Walaupun demikian, Menhan Carter masih memiliki kendala untuk menjadikan cyber army sebagai angkatan ke-5. Pasalnya adalah kekuatan siber memiliki fungsi yg berbeda di masing-masing angkatan. Sebagai contohnya adalah kekuatan siber di korps Marinir akan berfungsi untuk mendukung tugas dari korps tersebut. Angkatan laut menggunakan kekuatan siber untuk melumpuhkan jaringan komputer pada kapal-kapal lawan. Kami masih berdiskusi dengan angkatan bersenjata lainnya tentang tugas & fungsi cyber army sendiri, ujar Menhan Carter. Hingga saat ini, hanya Angkatan Udara AS yg memaksimalkan siber untuk pengembangan teknologi & sistem pertahanannya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenAS Siapkan Cyber Army Sebagai Angkatan Ke-5 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Di pusat komando siber di Fort Meade, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter yg baru terpilih menyatakan pemerintah AS perlu menyiapkan cyber army sebagai angkatan bersenjata ke-5 di negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia, AS memiliki empat angkatan bersenjata yaitu AD, AL, AU & Marinir. Kini, Menhan Carter akan segera menyiapkan rencana cyber army sebagai angkatan ke-5. Dalam penuturannya, Menhan Carter menegaskan bahwa dunia saat ini sudah saling terkoneksi dengan a&ya Internet. Semua infrastruktur penting seperti energi & listrik sudah terkoneksi ke dunia maya yg mana hal ini menjadi sasaran empuk rogue state yg menentang hegemoni AS.
Negara berjuluk Paman Sam tersebut sudah lebih dari ribuan kali diserang oleh hacker yg sangat mumpuni. Sony Pictures, Target, Home Depot, JP Morgan, Bank of America, Anthem & terakhir Premera Blue Cross menjadi korban dari kejahatan siber yg disinyalir bukan oleh organisasi kejahatan melainkan peretasan yg didukung oleh negara. Menhan Carter sendiri terinsipirasi dari pernyataan Menhan sebelumnya yaitu Leon Penetta yg menyatakan kekhawatiran akan muncul cyber-Pearl Harbor. Penetta menyatakan bahwa perang siber akan berlangsung tak lama lagi. Istilah cyber-Pearl Harbor adalah suatu istilah yg dicetuskan oleh Penetta yg menandakan sebuah peristiwa dimulainya perang siber antara AS & negara-negara jahat.
Ide Penetta tersebut disambut dengan baik oleh sekutu AS di NATO. Pada konferensi puncak NATO tahun 2014 yg lalu, para delegasi bersama-sama memutuskan untuk memberikan porsi tentang cyber army ini lebih banyak lagi. Seperti yg telah diketahui oleh banyak orang, NATO adalah organisasi pertahanan yg bersifat collective defense. Hal ini tercermin dari Artikel 5 yg menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu anggota NATO berarti serangan pada semua anggota. Artikel 5 tersebut diberlakukan tidak hanya pada serangan yg bersifat, tetapi juga serangan siber.
Walaupun demikian, Menhan Carter masih memiliki kendala untuk menjadikan cyber army sebagai angkatan ke-5. Pasalnya adalah kekuatan siber memiliki fungsi yg berbeda di masing-masing angkatan. Sebagai contohnya adalah kekuatan siber di korps Marinir akan berfungsi untuk mendukung tugas dari korps tersebut. Angkatan laut menggunakan kekuatan siber untuk melumpuhkan jaringan komputer pada kapal-kapal lawan. Kami masih berdiskusi dengan angkatan bersenjata lainnya tentang tugas & fungsi cyber army sendiri, ujar Menhan Carter. Hingga saat ini, hanya Angkatan Udara AS yg memaksimalkan siber untuk pengembangan teknologi & sistem pertahanannya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenAS Siapkan Cyber Army Sebagai Angkatan Ke-5 diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber