Ahli sekuriti menemukan bahaya dari penggunaan perangkat mobile yang dihubungkan ke jaringan internet melalui jaringan yang tidak dikenal dan bahaya dari pengisian baterai ponsel di tempat yang tidak dikenal.
Menurut hasil temuan yang dilakukan oleh Kaspersky di Sao Paolo pada Mei lalu, menemukan fakta bahwa ada lebih dari 5000 spot WiFi di berbagai tempat wisata di Brazil. Dari spot WiFi tersebut, terdapat 5% yang masih menggunakan mode default untuk konfigurasi SSID.
Hal ini dapat membuat para pelaku kejahatan siber mendapatkan kemudahan untuk mencari celah keamanan dan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan akses administrator dan data kontrol yang melewati jaringan.
Tim Kaspersky juga menemukan bahwa sekitar 26% dari jaringan yang dianalisis memiliki kekurangan dalam hal keamanan. Ketika menggunakan jaringan tersebut, semua lalu lintas ditampilkan dalam bentuk plain text, bahkan ketika kita menggunakan jaringan yang aman, situs yang diakses juga tidak dilindungi dengan SSL encryption, sehingga resiko bahaya pencurian data menjadi sangat potensial.
Kurangnya keamanan dalam jaringan WiFi membuat penyerang dapat menyadap data pada jaringan yang sama. Bahkan penyerang juga bisa menggunakan teknik Man-in-the-middle (MitM), yaitu dengan mengontrol komunikasi dan meniru endpoint yang dimiliki hingga mengaksesnya.
Untuk menghindari serangan ini tim Kaspersky menyarankan pengguna untuk melihat pesan yang berisi pemberitahuan tentang masa berlaku sertifikat SSL, dan menghentikan sambungan jika masa berlaku telah berakhir.
Untuk pengamanan data, pengguna direkomendasikan untuk menggunakan koneksi VPN, yang dapat membuat saluran antara perangkat lokal dengan server yang aman membuat rute lalu lintas ke tujuan yang dimaksudkan. Hal ini dilakukan karena membuat lalu lintas pada server dienkripsi dan aman dari usaha kejahatan snooping.
Bahaya lain yang sering ditemukan adalah ketika melakukan pengisian baterai ponsel melalui perangkat yang menggunakan jaringan WiFi. Hal ini dapat berdampak kerusakan dan kebocoran informasi ponsel yang diisi melalui port USB. Penyerang juga dapat menanamkan malware yang dapat melacak pengguna ponsel atau mencuri informasi dari ponsel seperti catatan telepon, pasan, gambar, kontak telepon dan dokumen.
Pada kasus ini, tim Kasperky merekomendasikan ketika mengisi baterai sebaiknya pengguna untuk mencoba moda optimalisasi baterai seperti dengan mematikan proses yang tidak perlu dan menggunakan mode Flight Safe ketika jaringan selular tidak tersedia. Tim Kasperky juga menyarankan untuk menghilangkan suara, getar atau apapun yang memakan fitur yang banyak seperti wallpaper dan gambar animasi.
Menurut hasil temuan yang dilakukan oleh Kaspersky di Sao Paolo pada Mei lalu, menemukan fakta bahwa ada lebih dari 5000 spot WiFi di berbagai tempat wisata di Brazil. Dari spot WiFi tersebut, terdapat 5% yang masih menggunakan mode default untuk konfigurasi SSID.
Hal ini dapat membuat para pelaku kejahatan siber mendapatkan kemudahan untuk mencari celah keamanan dan dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan akses administrator dan data kontrol yang melewati jaringan.
Tim Kaspersky juga menemukan bahwa sekitar 26% dari jaringan yang dianalisis memiliki kekurangan dalam hal keamanan. Ketika menggunakan jaringan tersebut, semua lalu lintas ditampilkan dalam bentuk plain text, bahkan ketika kita menggunakan jaringan yang aman, situs yang diakses juga tidak dilindungi dengan SSL encryption, sehingga resiko bahaya pencurian data menjadi sangat potensial.
Kurangnya keamanan dalam jaringan WiFi membuat penyerang dapat menyadap data pada jaringan yang sama. Bahkan penyerang juga bisa menggunakan teknik Man-in-the-middle (MitM), yaitu dengan mengontrol komunikasi dan meniru endpoint yang dimiliki hingga mengaksesnya.
Untuk menghindari serangan ini tim Kaspersky menyarankan pengguna untuk melihat pesan yang berisi pemberitahuan tentang masa berlaku sertifikat SSL, dan menghentikan sambungan jika masa berlaku telah berakhir.
Untuk pengamanan data, pengguna direkomendasikan untuk menggunakan koneksi VPN, yang dapat membuat saluran antara perangkat lokal dengan server yang aman membuat rute lalu lintas ke tujuan yang dimaksudkan. Hal ini dilakukan karena membuat lalu lintas pada server dienkripsi dan aman dari usaha kejahatan snooping.
Bahaya lain yang sering ditemukan adalah ketika melakukan pengisian baterai ponsel melalui perangkat yang menggunakan jaringan WiFi. Hal ini dapat berdampak kerusakan dan kebocoran informasi ponsel yang diisi melalui port USB. Penyerang juga dapat menanamkan malware yang dapat melacak pengguna ponsel atau mencuri informasi dari ponsel seperti catatan telepon, pasan, gambar, kontak telepon dan dokumen.
Pada kasus ini, tim Kasperky merekomendasikan ketika mengisi baterai sebaiknya pengguna untuk mencoba moda optimalisasi baterai seperti dengan mematikan proses yang tidak perlu dan menggunakan mode Flight Safe ketika jaringan selular tidak tersedia. Tim Kasperky juga menyarankan untuk menghilangkan suara, getar atau apapun yang memakan fitur yang banyak seperti wallpaper dan gambar animasi.