Jarangnya gamer Indonesia yang menjuarai turnamen game dunia membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah kualitas gamer Indonesia sedang menurun?
Beberapa tahun yang lalu gamer Indonesia kerap menjuarai berbagai turnamen game Internasional. Namun belakangan ini jarang sekali gamer Indonesia yang melakukannya. Apakah ini merupakan pertanda jika kualitas gamer Indonesia menurun?
Pertanyaan ini coba dijawab oleh sejumlah pakar dalam talkshow ASIG 2015 (Area of Science and Game) yang dihelat di Universitas Paramadina pada jumat (4/12/2015). Dimulai oleh Tsany Q, Dosen Game Paramadina yang menjadi salah satu pembicara, yang pertama menyinggung pertanyaan ini. Ia melihat akhir-akhir ini jarang sekali gamer Indonesia yang menonjol di dunia game Internasional. Hal ini bertolak belakang dengan beberapa tahun yang lalu, dimana kualitas gamer Indonesia diakui oleh para gamer profesional dan banyak dari mereka mendapatkan nafkah dari sini.
“Benarkah Kualitas Gamer Indonesia sedang Menurun?” Menjadi topik hangat di ASIG 2015 kali ini.
Menurut Johnsen Lim, Asistant Project Director Prodigy, turunnya kualitas gamer disebabakan banyaknya game yang bisa dimainkan. “Misalnya dalam sehari seorang gamer memiliki waktu luang 6 jam,” katanya. “Dari 6 jam itu, berapa banyak game yang ia mainkan?”
Ia menambahkan jika hal ini memecah konsentrasi gamer Indonesia yang berujung pada berkurangnya kualitas gamer. Hal senada juga dikemukakan oleh Pratama Indra Putra yang menjabat sebagai Community Staff Qeon. “Meski sekarang makin banyak gamer, namun kualitas gamer makin berkurang,” katanya. Menurutnya, dulu banyak gamer die hard yang ingin terjun ke gamer profesional.
Sedikit berbeda dengan kedua pembicara lain, Mario, CEO Karya Group, mengungkapkan jika gamer profesional masih belum diakui oleh masyarakat Indonesia, sehingga membuat orang tidak tertarik mengembangkan dirinya. “Dukungan masyarakat penting untuk membuat e-sport populer,” tutupnya.
Sumber artikel http://teknologi.metrotvnews.com/read/2015/12/05/197904/kualitas-gamer-indonesia-menurun-kenapa
Courtesy images diambil dari http://teknologi.metrotvnews.com/