Bagi anda yang membeli ponsel yang berperangkat Android dengan harga yang murah sebaiknya berhati-hati. Karena akhir-akhir ini beredar ponsel Android murah yang ditanami malware yang dapat memata-matai pengguna yaitu spyware.
Hal ini terungkap berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan keamanan G Data melalui blognya pada Senin (16/06). G Data memperingatkan bahwa banyak ponsel Android seperti banyak yang didistribusikan ke Eropa.
Cara kerja malware ini menyamar sebagai aplikasi yang terdapat Google Play Store, dan tidak dapat dihapus seperti terintegrasi ke dalam firmware. Malware ini juga tidak dapat terdeteksi oleh pengguna.
“Model yang terinfeksi adalah N9500 diproduksi oleh produsen asal Tiongkok, Star dan terlihat sangat mirip dengan smartphone dari produsen terkenal,” ungkap G Data.
“Penjual online besar masih menjual perangkat Android ini dengan harga mulai 130-165 Euro dan mendistribusikannya di seluruh Eropa.” lanjut G Data.
Aplikasi ini dapat memberikan akses kepada pelaku kejahatan untuk mengakses ponsel yang menggunakan perangkat ini. Malware ini dapat mengumpulkan data pribadi dan mengirim pada server pelaku yang terletak di Tiongkok. Malware ini juga dapat mencegah perangkat ini secara otomatis dapat mencegah penginstalan dari pembaruan sistem keamanan ponsel.
Program mata-mata dapat membuat pelaku kejahatan secara rahasia menginstal aplikasi yang dapat memberi akses kejahatan seperti pelacakan, penyadapan dan perekaman, penipuan perbankan seperti pencurian mobile TAN, dan pengiriman SMS premium, ungkap peneliti G Data.
Para peneliti yakin bahwa harga murah pada perangkat tersebut, dilakukan untuk membuat masyarakat terpancing untuk membeli sehingga lebih banyak korban yang dapat dijebak.
G Data menyarankan bagi masyarakat yang telah membeli perangkat ini agar menggunakan program keamanan yang dapat mendeteksi spyware ini.
Hal ini terungkap berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan keamanan G Data melalui blognya pada Senin (16/06). G Data memperingatkan bahwa banyak ponsel Android seperti banyak yang didistribusikan ke Eropa.
Cara kerja malware ini menyamar sebagai aplikasi yang terdapat Google Play Store, dan tidak dapat dihapus seperti terintegrasi ke dalam firmware. Malware ini juga tidak dapat terdeteksi oleh pengguna.
“Model yang terinfeksi adalah N9500 diproduksi oleh produsen asal Tiongkok, Star dan terlihat sangat mirip dengan smartphone dari produsen terkenal,” ungkap G Data.
“Penjual online besar masih menjual perangkat Android ini dengan harga mulai 130-165 Euro dan mendistribusikannya di seluruh Eropa.” lanjut G Data.
Aplikasi ini dapat memberikan akses kepada pelaku kejahatan untuk mengakses ponsel yang menggunakan perangkat ini. Malware ini dapat mengumpulkan data pribadi dan mengirim pada server pelaku yang terletak di Tiongkok. Malware ini juga dapat mencegah perangkat ini secara otomatis dapat mencegah penginstalan dari pembaruan sistem keamanan ponsel.
Program mata-mata dapat membuat pelaku kejahatan secara rahasia menginstal aplikasi yang dapat memberi akses kejahatan seperti pelacakan, penyadapan dan perekaman, penipuan perbankan seperti pencurian mobile TAN, dan pengiriman SMS premium, ungkap peneliti G Data.
Para peneliti yakin bahwa harga murah pada perangkat tersebut, dilakukan untuk membuat masyarakat terpancing untuk membeli sehingga lebih banyak korban yang dapat dijebak.
G Data menyarankan bagi masyarakat yang telah membeli perangkat ini agar menggunakan program keamanan yang dapat mendeteksi spyware ini.