Musim ini tampaknya bukan menjadi kampanye idaman bagi seluruh insan Manchester City, mulai dari penggemar hingga penggawa klub. Berstatus sebagai juara bertahan Liga Primer Inggris, The Citizens belum mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Hasil 2-2 kontra Queens Park Rangers di akhir pekan kemarin, menjadi yang terkini dalam deretan performa buruk pasukan Manuel Pellegrini belakangan ini. Hasil tersebut membuat mereka kini tertahan di posisi ketiga klasemen sementara, tertinggal delapan poin dari Chelsea di puncak.
Sebelumnya, City telah tersingkir di ajang Piala Liga, kejuaraan yang sukses mereka menangi musim lalu. Selain itu mereka bermain buruk di kancah Eropa dan terancam gugur di fase awal Liga Champions. Jelas itu adalah sebuah catatan negatif yang harus segera dicari solusinya.
Ada kegugupan dan keraguan yang dimiliki skuat City musim ini, itu tergambar jelas dalam performa mereka sejak awam musim, di mana mereka telah melewati total 17 pertandingan namun hanya sanggup memetik tujuh kemenangan. Inkontistensi menjadi faktor utama anjloknya prestasi mereka.
Di antara krisis yang menerpa kubu Etihad Stadium, satu-satunya pemain yang muncul dengan anomali performa ialah Sergio Aguero. Tak hanya menjadi penyelamat tim dari kekalahan di laga melawan QPR, jika ditarik ke belakang, ia menjelma sebagai salah satu bomber terbaik musim ini. Total 12 dari 22 gol di liga domestik City lahir dari usahanya. Tanpa Aguero, masalah yang dihadapi City akan jauh lebih buruk.
Sayangnya, kegemilangan individu Aguero tak mampu diimbangi rekan-rekannya. Sejumlah nama justru tampil di bawah potensi terbaik mereka, seperti Yaya Toure, yang gemilang musim lalu, kini seakan tampil sebagai sosok yang berbeda. Di lini belakang, masalah lebih pelik, selain cedera yang bergantian menghampiri.
Vincent Kompany sebagai satu-satunya yang konsisten di benteng pertahanan, tak selalu berada dalam kondisi 100 persen fit. Martin Demichelis dan rekrutan anyar senilai £32 juta, Eliaquim Mangala tak menunjukkan kelas mereka. Kondisi diperparah dengan nasib Matija Nastasic yang masih menjadi misteri sejak terakhir tampil di Community Shield pada Agustus lalu. Padahal bek muda Serbia itu bisa saja menjadi solusi instan.
Pellegrini pun tentu cukup dibuat kerepotan dengan sikap anak asuhnya yang tak menunjukkan kedigdayaan mereka musim lalu saat menjadi kampiun. Manajer asal Cili itu kerap dipaksa mengubah formasi inti demi mengakomodir kapasitas timnya saat ini. Namun tak jua berhasil, ini menandakan masalah yang ada cenderung ke arah kepercayaan diri daripada segi teknik.
"Saya yakin kami akan mampu untuk terus bekerja dengan cara yang sama seperti kita lakukan sebelumnya. Kami akan terus berjuang dan bekerja dalam memperbaiki kinerja hingga akhir," ungkap mantan pelatih Malaga tersebut.
Kini City boleh jadi akan bergantung pada jeda pertandingan internasional akhir pekan mendatang, menjadikan itu sebagai waktu yang berguna untuk meredam permasalahan yang mereka hadapi. Pellegrini harus segera duduk bersama dengan pemain, mencari inovasi demi meningkatkan performa timnya karena jika tidak maka ancaman kegagalan mempertahankan trofi akan semakin membayangi...
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, CATATAN: Inkonsistensi Manchester City & Anomali Sergio Aguero
Hasil 2-2 kontra Queens Park Rangers di akhir pekan kemarin, menjadi yang terkini dalam deretan performa buruk pasukan Manuel Pellegrini belakangan ini. Hasil tersebut membuat mereka kini tertahan di posisi ketiga klasemen sementara, tertinggal delapan poin dari Chelsea di puncak.
Sebelumnya, City telah tersingkir di ajang Piala Liga, kejuaraan yang sukses mereka menangi musim lalu. Selain itu mereka bermain buruk di kancah Eropa dan terancam gugur di fase awal Liga Champions. Jelas itu adalah sebuah catatan negatif yang harus segera dicari solusinya.
Ada kegugupan dan keraguan yang dimiliki skuat City musim ini, itu tergambar jelas dalam performa mereka sejak awam musim, di mana mereka telah melewati total 17 pertandingan namun hanya sanggup memetik tujuh kemenangan. Inkontistensi menjadi faktor utama anjloknya prestasi mereka.
Di antara krisis yang menerpa kubu Etihad Stadium, satu-satunya pemain yang muncul dengan anomali performa ialah Sergio Aguero. Tak hanya menjadi penyelamat tim dari kekalahan di laga melawan QPR, jika ditarik ke belakang, ia menjelma sebagai salah satu bomber terbaik musim ini. Total 12 dari 22 gol di liga domestik City lahir dari usahanya. Tanpa Aguero, masalah yang dihadapi City akan jauh lebih buruk.
Sayangnya, kegemilangan individu Aguero tak mampu diimbangi rekan-rekannya. Sejumlah nama justru tampil di bawah potensi terbaik mereka, seperti Yaya Toure, yang gemilang musim lalu, kini seakan tampil sebagai sosok yang berbeda. Di lini belakang, masalah lebih pelik, selain cedera yang bergantian menghampiri.
Vincent Kompany sebagai satu-satunya yang konsisten di benteng pertahanan, tak selalu berada dalam kondisi 100 persen fit. Martin Demichelis dan rekrutan anyar senilai £32 juta, Eliaquim Mangala tak menunjukkan kelas mereka. Kondisi diperparah dengan nasib Matija Nastasic yang masih menjadi misteri sejak terakhir tampil di Community Shield pada Agustus lalu. Padahal bek muda Serbia itu bisa saja menjadi solusi instan.
Pellegrini pun tentu cukup dibuat kerepotan dengan sikap anak asuhnya yang tak menunjukkan kedigdayaan mereka musim lalu saat menjadi kampiun. Manajer asal Cili itu kerap dipaksa mengubah formasi inti demi mengakomodir kapasitas timnya saat ini. Namun tak jua berhasil, ini menandakan masalah yang ada cenderung ke arah kepercayaan diri daripada segi teknik.
"Saya yakin kami akan mampu untuk terus bekerja dengan cara yang sama seperti kita lakukan sebelumnya. Kami akan terus berjuang dan bekerja dalam memperbaiki kinerja hingga akhir," ungkap mantan pelatih Malaga tersebut.
Kini City boleh jadi akan bergantung pada jeda pertandingan internasional akhir pekan mendatang, menjadikan itu sebagai waktu yang berguna untuk meredam permasalahan yang mereka hadapi. Pellegrini harus segera duduk bersama dengan pemain, mencari inovasi demi meningkatkan performa timnya karena jika tidak maka ancaman kegagalan mempertahankan trofi akan semakin membayangi...
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, CATATAN: Inkonsistensi Manchester City & Anomali Sergio Aguero