Real Madrid mendapat suntikan moral lebih dari memadai dalam persaingan dengan Barcelona menuju tangga juara La Liga Spanyol 2014/15.
Apalagi kalau bukan kemenangan fantastis 9-1 atas Granada di Santiago Bernabeu. Torehan tiga angka yang disertai pesta sembilan gol tentu saja bukan sekadar bisa menjaga jarak dengan pemuncak sementara Barcelona namun bagai oase di padang pasir mengingat kiprah The Vikings begitu mengkhawatirkan sepanjang 2015.
'Itu kan lawan Granada? Bukankah Granada tim yang ada di zona merah? Wajar dong El Real menang telak, tidak ada istimewanya!' Benarkah demikian?
Tidak ada salahnya ungkapan di atas mengapung ke permukaan, tetapi mau tidak mau satu fakta harus diterima para pencibir; Cukup satu pertandingan bagi El Real untuk menebar ancaman lagi bagi siapapun lawan baik itu di kompetisi domestik maupun Eropa.
Ada hal menarik untuk ditarik dari kemenangan besar yang baru saja dinikmati El Real. Keberhasilan ini diraih setelah Carlo Ancelotti bisa menurunkan skuat paling ideal dari jejeran bintang yang dimiliki sekarang ini.
Luka Modric pulih, James Rodriguez kembali beraksi, beban berat Toni Kroos di lini tengah berkurang dan aliran bola begitu mulus bergulir ke semua lini memanjakan trio penyerang BBC (Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo) di lini depan.
Hasilnya? Sembilan gol tercipta, lima ditorehkan Cristiano Ronaldo, dua Karim Benzema, satu Gareth Bale dan satu gol bunuh diri Diego Mainz Garcia.
Seyum lebar menghiasi Madridista di seluruh dunia. Bagaimana tidak, penyambutan kembalinya James dijawab tuntas sang bintang Kolombia dengan performa solid nan murah umpan hingga memproduksi dua assist cerdik.
Seperti tidak pernah mengalami cedera, James rajin bergerak mencari ruang kosong untuk menjadi komandan serangan tim, mendikte permainan. Sikap positif ini juga dituntaskan dengan kemauannya membantu pertahanan.
Selain James, aksi Gareth Bale juga layak mendapat acungan jempol. Nyaris tanpa cela dan mencetak gol pembuka tim. Tidak mau kalah dari James, bintang Wales menyempurnakan performanya dengan dua assist. Statistik ini penting bagi Bale tetapi sikap fans di tribun jauh lebih berharga baginya; tak terdengar lagi ejekan yang diarahkan padanya.
Sekarang kita sebut nama Karim Benzema, dua gol disarangkan dengan tipe penyelesaian kelas atas. Pergerakannya di kotak penalti Granada masuk kategori brilian. Bola yang sulit direbut dari kakinya cukup untuk memberi waktu bagi rekan satu tim menyempurnakan rencana serangan, kerap diremehkan, Benzema memberi bukti punya peranan vital bagi pasukan Los Blancos.
Beralih ke nama lain; superstar Cristiano Ronaldo. Lima gol diciptakan, apa lagi yang mau dibahas? Ah bagaimana dengan komparasi kinerja terkait urusan gol dengan mega bintang Barcelona Lionel Messi hingga pekan ke-29?
Tambahan lima gol membuat Cristiano kembali mengungguli Messi terkait statistik di depan gawang lawan, tidak percaya? Tengok infografis di bawah dan biarkan angka yang bercerita.
Masih banyak bintang El Real lainnya yang pantas mendapat acungan jempol di laga ini. Luka Modric, dua wing back (Alvaro Arbeloa dan Marcelo) tampil spartan membantu serangan dan ketika bertahan dan tentu saja Toni Kroos yang semuanya punya andil impresif menghadirkan kemenangan spesial.
Segudang senjata sekarang dimiliki lagi Carlo Ancelotti untuk digunakan menghancurkan musuh oleh sang juru taktik perang Bernabeu. Bukan sekadar isapan jempol jika kita mengatakan performa El Real lawan Granada mengingatkan aksi perkasa Real Madrid di paruh pertama kompetisi pasca kekalahan dari Atletico Madrid.
Ketika kompetisi hanya melibatkan persaingan sengit dua tim dengan kualitas yang tak jauh berbeda, momentum sekecil apapun sangat berharga. Pesta kemenangan Madrid bisa menjadi suntikan tenaga paling dibutuhkan, melempar beban tekanan sekaligus menggoyahkan mental rival.
Los Merengues menebar ancaman (lagi)!
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, CATATAN: Satu Kemenangan, Real Madrid Tebar Lagi Ancaman
Apalagi kalau bukan kemenangan fantastis 9-1 atas Granada di Santiago Bernabeu. Torehan tiga angka yang disertai pesta sembilan gol tentu saja bukan sekadar bisa menjaga jarak dengan pemuncak sementara Barcelona namun bagai oase di padang pasir mengingat kiprah The Vikings begitu mengkhawatirkan sepanjang 2015.
'Itu kan lawan Granada? Bukankah Granada tim yang ada di zona merah? Wajar dong El Real menang telak, tidak ada istimewanya!' Benarkah demikian?
Tidak ada salahnya ungkapan di atas mengapung ke permukaan, tetapi mau tidak mau satu fakta harus diterima para pencibir; Cukup satu pertandingan bagi El Real untuk menebar ancaman lagi bagi siapapun lawan baik itu di kompetisi domestik maupun Eropa.
Ada hal menarik untuk ditarik dari kemenangan besar yang baru saja dinikmati El Real. Keberhasilan ini diraih setelah Carlo Ancelotti bisa menurunkan skuat paling ideal dari jejeran bintang yang dimiliki sekarang ini.
Luka Modric pulih, James Rodriguez kembali beraksi, beban berat Toni Kroos di lini tengah berkurang dan aliran bola begitu mulus bergulir ke semua lini memanjakan trio penyerang BBC (Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo) di lini depan.
Hasilnya? Sembilan gol tercipta, lima ditorehkan Cristiano Ronaldo, dua Karim Benzema, satu Gareth Bale dan satu gol bunuh diri Diego Mainz Garcia.
Seyum lebar menghiasi Madridista di seluruh dunia. Bagaimana tidak, penyambutan kembalinya James dijawab tuntas sang bintang Kolombia dengan performa solid nan murah umpan hingga memproduksi dua assist cerdik.
Seperti tidak pernah mengalami cedera, James rajin bergerak mencari ruang kosong untuk menjadi komandan serangan tim, mendikte permainan. Sikap positif ini juga dituntaskan dengan kemauannya membantu pertahanan.
Selain James, aksi Gareth Bale juga layak mendapat acungan jempol. Nyaris tanpa cela dan mencetak gol pembuka tim. Tidak mau kalah dari James, bintang Wales menyempurnakan performanya dengan dua assist. Statistik ini penting bagi Bale tetapi sikap fans di tribun jauh lebih berharga baginya; tak terdengar lagi ejekan yang diarahkan padanya.
Sekarang kita sebut nama Karim Benzema, dua gol disarangkan dengan tipe penyelesaian kelas atas. Pergerakannya di kotak penalti Granada masuk kategori brilian. Bola yang sulit direbut dari kakinya cukup untuk memberi waktu bagi rekan satu tim menyempurnakan rencana serangan, kerap diremehkan, Benzema memberi bukti punya peranan vital bagi pasukan Los Blancos.
Beralih ke nama lain; superstar Cristiano Ronaldo. Lima gol diciptakan, apa lagi yang mau dibahas? Ah bagaimana dengan komparasi kinerja terkait urusan gol dengan mega bintang Barcelona Lionel Messi hingga pekan ke-29?
Tambahan lima gol membuat Cristiano kembali mengungguli Messi terkait statistik di depan gawang lawan, tidak percaya? Tengok infografis di bawah dan biarkan angka yang bercerita.
Masih banyak bintang El Real lainnya yang pantas mendapat acungan jempol di laga ini. Luka Modric, dua wing back (Alvaro Arbeloa dan Marcelo) tampil spartan membantu serangan dan ketika bertahan dan tentu saja Toni Kroos yang semuanya punya andil impresif menghadirkan kemenangan spesial.
Segudang senjata sekarang dimiliki lagi Carlo Ancelotti untuk digunakan menghancurkan musuh oleh sang juru taktik perang Bernabeu. Bukan sekadar isapan jempol jika kita mengatakan performa El Real lawan Granada mengingatkan aksi perkasa Real Madrid di paruh pertama kompetisi pasca kekalahan dari Atletico Madrid.
Ketika kompetisi hanya melibatkan persaingan sengit dua tim dengan kualitas yang tak jauh berbeda, momentum sekecil apapun sangat berharga. Pesta kemenangan Madrid bisa menjadi suntikan tenaga paling dibutuhkan, melempar beban tekanan sekaligus menggoyahkan mental rival.
Los Merengues menebar ancaman (lagi)!
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, CATATAN: Satu Kemenangan, Real Madrid Tebar Lagi Ancaman