Untuk pertama kali sejak kembali ke Chelsea, baru pada Minggu (1/3) kemarin Jose Mourinho terlihat sebagai orang yang benar-benar bahagia – The Happy One. Ia rela basah kuyup terkena air hujan bersama para pemainnya, menggoncangkan kepalan tangannya ke arah penonton, dan tersenyum lebar di depan kamera.
Sekilas, kemenangan 2-0 atas Tottenham Hotspur di final Piala Liga di Wembley tersebut seperti awal dari kisah sukses Chelsea di masa mendatang. Naga-naganya memang demikian. Mourinho berhasil melangkah ke checkpoint selanjutnya setelah melakukan transisi di tubuh tim pada musim lalu, ketika ia memulai rezim keduanya di Stamford Bridge.
Dominasi Chelsea saat Mourinho membawa The Blues meraih lima gelar dalam peridoe pertamanya di tahun 2004 hingga 2007 sangat mungkin terulang. Namun yang jelas, satu trofi di Wembley pada akhir pekan lalu itu memberikan rasa lega yang luar biasa bagi manajer asal Portugal ini.
"Sudah dua tahun saya tanpa trofi dan saya merasakannya seperti 20 tahun tanpa trofi!” tutur Mourinho. "Senang rasanya bisa kembali seperti bocah di usia 52 tahun.”
"Saya menghidupi diri saya dengan titel. Sulit bagi saya untuk hidup tanpa gelar meski saya tahu kami sedang membangun sesuatu di sini. Bagi klub, trofi ini adalah trofi kesekian kali, namun inilah trofi pertama bagi sebuah tim yang baru dibentuk,” jelasnya.
"Senang rasanya bisa kembali seperti bocah di usia 52 tahun." - Jose berpose dengan trofi pertamanya dalam rezim keduanya di Chelsea.
Mourinho boleh menganggap tim besutannya sebagai Chelsea 2.0. Namun dalam banyak kesempatan di musim ini mereka terlihat seperti balik ke wujud aslinya: sebuah tim yang pragmatis dan tak punya belas kasih.
Melawan Tottenham, Mourinho menurunkan lima bek di lapangan sebagaimana Kurt Zouma ditempatkan sebagai gelandang jangkar untuk menahan alur serangan Spurs. Pesannya adalah, bertahan adalah hal yang utama, karena kesempatan untuk mencetak gol pasti ada di satu kesempatan. Dan itulah yang terjadi di masing-masing babak, ketika sepakan John Terry dan tembakan Diego Costa -- yang terhitung sebagai gol bunuh diri Kyle Walker -- sukses menghujam gawang Hugo Lloris.
Mourinho tidak pernah memberikan ruang gerak bagi Tottenham. Performa yang jauh berbeda dengan laga pada Tahun Baru lalu ketika sang rival sekota berhasil membekuk mereka 5-3 di White Hart Lane. Perubahan cepat selama dua bulan tersebut menandai kecerdasan dan mental pemenang dari sebuah tim yang mau belajar dari kesalahan.
Kini, Mourinho sedang mengawali sebuah era baru. Sang ahli siasat, yang selalu memenangi trofi setiap tahunnya sejak 2003 hingga 2012, telah kembali menemukan sihirnya.
Para pencinta sepakbola selalu dibuat terkesan dengan skema menyerang yang diperagakan Mourinho. Namun jangan lupakan, taktik ala parkir bus sudah begitu identik dengan Chelsea ketika mereka menghadapi lawan yang bermain agresif. Satu poin positif dari sepakbola negatif itu adalah, Mou membangun pondasi timnya dari belakang.
Akhir pekan lalu juga bisa dikatakan bahwa Chelsea memenangkan dua gelar sekaligus. Itu karena Liverpool sukses menaklukkan Manchester City 2-1 sehingga titel Liga Primer Inggris kian dekat ke tangan The Blues. Selisih lima poin dengan City plus tabungan satu laga harus bisa dimaksimalkan.
Mourinho tahu bahwa gelar tunggal Piala Liga di musim ini tidak akan cukup memuaskannya. Itu adalah gelar yang berada dalam prioritas terbawah. Piala Liga hanyalah batu loncatan untuk gelar-gelar lain yang sudah menanti di depan mereka. Persis sepuluh tahun yang lalu, Mourinho memenangkan Piala Liga bersama Chelsea dan mempersembahkan titel Liga Primer di musim itu juga.
Segalanya tampak berjalan baik di musim ini karena The Blues masih bertahan di Liga Champions. Gelar ganda di kompetisi domestik hampir pasti milik Chelsea dan mereka adalah satu-satunya tim Inggris yang punya peluang bagus untuk lolos ke babak berikut untuk menaklukkan Eropa. Mengapa tidak treble sekalian, Jose?
Untuk pertama kali dalam kariernya, Mourinho ditugaskan untuk membangun sebuah dinasti. Ia memiliki skuat yang masih muda, bertalenta, dan berbahaya. Eden Hazard, Oscar, dan Thibaut Courtois masih berjarak beberapa tahun dari puncak kariernya dan mereka diasuh oleh seorang manajer top untuk memenuhi potensinya.
"Final adalah laga yang harus dimenangkan,” tutur Mourinho selepas laga di Wembley.
Chelsea memang layak menjadi kampiun dengan terus membentuk para pemain bermental juara. Namun yang tak kalah penting, Mourinho sudah kembali dalam mood terbaiknya. Inilah peringatan nyata untuk semua rival Si Biru.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, CATATAN: Sihir Jose Mourinho Siap Kembalikan Dominasi Chelsea
Sekilas, kemenangan 2-0 atas Tottenham Hotspur di final Piala Liga di Wembley tersebut seperti awal dari kisah sukses Chelsea di masa mendatang. Naga-naganya memang demikian. Mourinho berhasil melangkah ke checkpoint selanjutnya setelah melakukan transisi di tubuh tim pada musim lalu, ketika ia memulai rezim keduanya di Stamford Bridge.
Dominasi Chelsea saat Mourinho membawa The Blues meraih lima gelar dalam peridoe pertamanya di tahun 2004 hingga 2007 sangat mungkin terulang. Namun yang jelas, satu trofi di Wembley pada akhir pekan lalu itu memberikan rasa lega yang luar biasa bagi manajer asal Portugal ini.
"Sudah dua tahun saya tanpa trofi dan saya merasakannya seperti 20 tahun tanpa trofi!” tutur Mourinho. "Senang rasanya bisa kembali seperti bocah di usia 52 tahun.”
"Saya menghidupi diri saya dengan titel. Sulit bagi saya untuk hidup tanpa gelar meski saya tahu kami sedang membangun sesuatu di sini. Bagi klub, trofi ini adalah trofi kesekian kali, namun inilah trofi pertama bagi sebuah tim yang baru dibentuk,” jelasnya.
Mourinho boleh menganggap tim besutannya sebagai Chelsea 2.0. Namun dalam banyak kesempatan di musim ini mereka terlihat seperti balik ke wujud aslinya: sebuah tim yang pragmatis dan tak punya belas kasih.
Melawan Tottenham, Mourinho menurunkan lima bek di lapangan sebagaimana Kurt Zouma ditempatkan sebagai gelandang jangkar untuk menahan alur serangan Spurs. Pesannya adalah, bertahan adalah hal yang utama, karena kesempatan untuk mencetak gol pasti ada di satu kesempatan. Dan itulah yang terjadi di masing-masing babak, ketika sepakan John Terry dan tembakan Diego Costa -- yang terhitung sebagai gol bunuh diri Kyle Walker -- sukses menghujam gawang Hugo Lloris.
Mourinho tidak pernah memberikan ruang gerak bagi Tottenham. Performa yang jauh berbeda dengan laga pada Tahun Baru lalu ketika sang rival sekota berhasil membekuk mereka 5-3 di White Hart Lane. Perubahan cepat selama dua bulan tersebut menandai kecerdasan dan mental pemenang dari sebuah tim yang mau belajar dari kesalahan.
Kini, Mourinho sedang mengawali sebuah era baru. Sang ahli siasat, yang selalu memenangi trofi setiap tahunnya sejak 2003 hingga 2012, telah kembali menemukan sihirnya.
Para pencinta sepakbola selalu dibuat terkesan dengan skema menyerang yang diperagakan Mourinho. Namun jangan lupakan, taktik ala parkir bus sudah begitu identik dengan Chelsea ketika mereka menghadapi lawan yang bermain agresif. Satu poin positif dari sepakbola negatif itu adalah, Mou membangun pondasi timnya dari belakang.
Akhir pekan lalu juga bisa dikatakan bahwa Chelsea memenangkan dua gelar sekaligus. Itu karena Liverpool sukses menaklukkan Manchester City 2-1 sehingga titel Liga Primer Inggris kian dekat ke tangan The Blues. Selisih lima poin dengan City plus tabungan satu laga harus bisa dimaksimalkan.
Mourinho tahu bahwa gelar tunggal Piala Liga di musim ini tidak akan cukup memuaskannya. Itu adalah gelar yang berada dalam prioritas terbawah. Piala Liga hanyalah batu loncatan untuk gelar-gelar lain yang sudah menanti di depan mereka. Persis sepuluh tahun yang lalu, Mourinho memenangkan Piala Liga bersama Chelsea dan mempersembahkan titel Liga Primer di musim itu juga.
Segalanya tampak berjalan baik di musim ini karena The Blues masih bertahan di Liga Champions. Gelar ganda di kompetisi domestik hampir pasti milik Chelsea dan mereka adalah satu-satunya tim Inggris yang punya peluang bagus untuk lolos ke babak berikut untuk menaklukkan Eropa. Mengapa tidak treble sekalian, Jose?
Untuk pertama kali dalam kariernya, Mourinho ditugaskan untuk membangun sebuah dinasti. Ia memiliki skuat yang masih muda, bertalenta, dan berbahaya. Eden Hazard, Oscar, dan Thibaut Courtois masih berjarak beberapa tahun dari puncak kariernya dan mereka diasuh oleh seorang manajer top untuk memenuhi potensinya.
"Final adalah laga yang harus dimenangkan,” tutur Mourinho selepas laga di Wembley.
Chelsea memang layak menjadi kampiun dengan terus membentuk para pemain bermental juara. Namun yang tak kalah penting, Mourinho sudah kembali dalam mood terbaiknya. Inilah peringatan nyata untuk semua rival Si Biru.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, CATATAN: Sihir Jose Mourinho Siap Kembalikan Dominasi Chelsea