Indonesia mendapat tempat secara emosional bagi Internazionale, tidak hanya sekadar menjadi sasaran perluasan pasar komersil.
Goal Indonesia berkesempatan mewawancarai secara eksklusif CEO Inter Michael Bolingbroke, Sabtu (7/3). Sejumlah topik dibahas dalam kesempatan tersebut. Paling mendapat perhatian utama adalah rencana yang dimiliki Inter untuk menomorsatukan Indonesia karena merupakan negara asal presiden Erick Thohir.
Bolingbroke menyatakan, Indonesia selalu memegang peran yang istimewa bagi Nerazzurri, tetapi Inter tetap bersikap selektif jika melakukan kerja sama di bidang teknis.
"Saya ingin melihat Inter bermain di Asia dalam tur pramusim. Selain itu, Inter punya hubungan yang spesial dengan Indonesia karena tuan Erick Thohir memegang hak kepemilikan klub," tandas Bolingbroke.
"Saya ingin merayakan hubungan itu dengan menciptakan jembatan antara Italia dan Indonesia melalui sepakbola. Saya rasa itulah yang menjadi proyek spesial bagi Inter."
"Memiliki hubungan dengan klub lain adalah sesuatu yang diharapkan Inter. Kami ingin memilih klub yang tepat dari segi teknis. Saya rasa saat ini belum ada proyek sejenis untuk klub dari Asia. Tapi mungkin saja terjadi. Seperti yang saya bilang, Indonesia adalah negara yang istimewa bagi kami karena Erick Thohir berasal dari Indonesia."
"Melebihi klub lain dari Italia, kami ingin memiliki hubungan dengan Indonesia sebagai cara merayakan kepemilikan itu serta merayakan besarnya dukungan fans yang kami miliki di sini. Dalam beberapa tahun ke depan kita akan menyaksikan hubungan itu bakal terwujud dalam banyak bentuk di antara kedua negara, Italia dan Indonesia."
Hal yang sama berlaku pula dalam segi pengembangan pemain muda. Segalanya akan diukur dari kebutuhan Inter dari sisi teknis. Namun, disadari pula memiliki akademi di salah satu negara Asia merupakan sebuah hal yang menggoda.
"Di tataran skuat utama, tujuan kami adalah memenangi banyak gelar. Jadi kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk menyeleksi pemain dari seluruh penjuru dunia. Jika ada pemain Asia yang cocok, tentu saja kami akan memanfaatkannya," sambung Bolingbroke.
"Di tataran yang lebih rendah, kami juga mengkaji untuk menjalankan akademi di beberapa negara potensial Asia. Proyek kami di Jepang berjalan sukses. Saya harap kami juga bisa mengembangkan proyek itu karena Asia pasar yang besar."
Pasar Asia tidak hanya penting bagi Inter, tetapi juga bagi klub peserta Serie A Italia secara keseluruhan. Liga Primer Inggris berhasil tumbuh pesat karena sukses meraih kedekatan dengan pemirsa Asia. Langkah itu belakangan ditiru pula oleh Bundesliga Jerman dengan meniadakan kick-off pertandingan larut malam.
Salah satu aspek pertumbuhan yang potensial bagi Serie A, demikian Bolingbroke, adalah menumbuhkan pengikut internasional.
"Serie A pernah sukses mendatangkan uang bagi pasar domestik, tapi penting juga untuk mengembangkan basis fans secara internasional. Saya ingin menerapkannya di Amerika Serikat dan di Asia. Kedua wilayah itu fokus yang sangat penting bagi Serie A," sambung pria yang juga pernah menjadi bagian manajemen Manchester United itu.
"Saya rasa Asia adalah sebuah kesempatan yang besar, tapi saya tak merasa pengelola Serie A sudah mengerahkan segenap kemampuan terbaik mereka."
"Kita ambil contoh, lihat waktu kick-off pertandingan. Waktu kick-off yang populer di Italia adalah pukul 20:45 di Minggu malam. Kick-off larut malam tidak berdampak baik bagi pasar Asia. Tengah malam di Asia."
"Kalau ingin melebarkan sayap di Asia, Anda harus memerhatikan waktu kick-off yang tepat bagi belahan dunia lain. Liga Primer tidak melakukannya dan begitu pula Bundesliga."
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, CEO Internazionale: Posisi Indonesia Spesial
Goal Indonesia berkesempatan mewawancarai secara eksklusif CEO Inter Michael Bolingbroke, Sabtu (7/3). Sejumlah topik dibahas dalam kesempatan tersebut. Paling mendapat perhatian utama adalah rencana yang dimiliki Inter untuk menomorsatukan Indonesia karena merupakan negara asal presiden Erick Thohir.
Bolingbroke menyatakan, Indonesia selalu memegang peran yang istimewa bagi Nerazzurri, tetapi Inter tetap bersikap selektif jika melakukan kerja sama di bidang teknis.
"Saya ingin melihat Inter bermain di Asia dalam tur pramusim. Selain itu, Inter punya hubungan yang spesial dengan Indonesia karena tuan Erick Thohir memegang hak kepemilikan klub," tandas Bolingbroke.
"Saya ingin merayakan hubungan itu dengan menciptakan jembatan antara Italia dan Indonesia melalui sepakbola. Saya rasa itulah yang menjadi proyek spesial bagi Inter."
"Memiliki hubungan dengan klub lain adalah sesuatu yang diharapkan Inter. Kami ingin memilih klub yang tepat dari segi teknis. Saya rasa saat ini belum ada proyek sejenis untuk klub dari Asia. Tapi mungkin saja terjadi. Seperti yang saya bilang, Indonesia adalah negara yang istimewa bagi kami karena Erick Thohir berasal dari Indonesia."
"Melebihi klub lain dari Italia, kami ingin memiliki hubungan dengan Indonesia sebagai cara merayakan kepemilikan itu serta merayakan besarnya dukungan fans yang kami miliki di sini. Dalam beberapa tahun ke depan kita akan menyaksikan hubungan itu bakal terwujud dalam banyak bentuk di antara kedua negara, Italia dan Indonesia."
Hal yang sama berlaku pula dalam segi pengembangan pemain muda. Segalanya akan diukur dari kebutuhan Inter dari sisi teknis. Namun, disadari pula memiliki akademi di salah satu negara Asia merupakan sebuah hal yang menggoda.
"Di tataran skuat utama, tujuan kami adalah memenangi banyak gelar. Jadi kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk menyeleksi pemain dari seluruh penjuru dunia. Jika ada pemain Asia yang cocok, tentu saja kami akan memanfaatkannya," sambung Bolingbroke.
"Di tataran yang lebih rendah, kami juga mengkaji untuk menjalankan akademi di beberapa negara potensial Asia. Proyek kami di Jepang berjalan sukses. Saya harap kami juga bisa mengembangkan proyek itu karena Asia pasar yang besar."
Pasar Asia tidak hanya penting bagi Inter, tetapi juga bagi klub peserta Serie A Italia secara keseluruhan. Liga Primer Inggris berhasil tumbuh pesat karena sukses meraih kedekatan dengan pemirsa Asia. Langkah itu belakangan ditiru pula oleh Bundesliga Jerman dengan meniadakan kick-off pertandingan larut malam.
Salah satu aspek pertumbuhan yang potensial bagi Serie A, demikian Bolingbroke, adalah menumbuhkan pengikut internasional.
"Serie A pernah sukses mendatangkan uang bagi pasar domestik, tapi penting juga untuk mengembangkan basis fans secara internasional. Saya ingin menerapkannya di Amerika Serikat dan di Asia. Kedua wilayah itu fokus yang sangat penting bagi Serie A," sambung pria yang juga pernah menjadi bagian manajemen Manchester United itu.
"Saya rasa Asia adalah sebuah kesempatan yang besar, tapi saya tak merasa pengelola Serie A sudah mengerahkan segenap kemampuan terbaik mereka."
"Kita ambil contoh, lihat waktu kick-off pertandingan. Waktu kick-off yang populer di Italia adalah pukul 20:45 di Minggu malam. Kick-off larut malam tidak berdampak baik bagi pasar Asia. Tengah malam di Asia."
"Kalau ingin melebarkan sayap di Asia, Anda harus memerhatikan waktu kick-off yang tepat bagi belahan dunia lain. Liga Primer tidak melakukannya dan begitu pula Bundesliga."
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, CEO Internazionale: Posisi Indonesia Spesial