Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Cyber Terorrism Ancaman Terbesar di Masa Depan
Mantan ketua lembaga intelijen AS, CIA, Barry Royden mengatakan bahwa cyber terorrism adalah ancaman terbesar di masa depan. Menurut Royden, perang siber di masa depan tidak akan lagi melibatkan negara-bangsa, tetapi akan lebih melibatkan individu & aktor non-negara. Dunia maya itu luas. Sehingga akan sulit bagi pemerintah untuk menangkal segala bentuk ancaman yg datang, kata Royden.
Sebagai seorang mantan intelijen, Royden telah berkiprah di dunia spionase itu selama 40 tahun lamanya. Cyber terorrism dalam pan&gan Royden tidak seperti masa Perang Dingin dulu. Saat Perang Dingin, orang biasanya dapat melihat siapa aktor di belakang suatu konflik, papar Royden. Di era digital saat ini, serangan siber sangatlah menakutkan karena kita tidak tahu siapa aktor yg mendukung serangan tersebut, imbuhnya.
Cyber terorrism bersifat masif & invasif, sehingga akan menimbulkan kekacauan pada siapa saja menjadi pemicunya, tegas Royden. Saat semuanya telah terkoneksi ke Internet, di sanalah biasanya kita sangat rentan, lanjutnya.
Royden menjelaskan bahwa pemerintah pasti disibukkan dengan berbagai macam persoalan. Coba kita lihat bahwa semua perangkat yg ada di industri, perbankan & bahkan rumah sakit telah tersambung ke Internet. Adakah yg dapat menduga serangan seperti apa yg bakal menimpa mereka? jelas Royden.
Secara spesifik, Royden mengatakan bahwa cyber terorrism dapat menginfiltrasi siapa saja. Gedung Putih & Kemenlu AS telah disusupi oleh hacker. Dugaan sementara adalah pelakunya berasal dari Rusia. Tetapi, hal itu belum bisa dipastikan sepenuhnya, papar Royden. Selain itu, akses Internet yg semakin banyak dapat menjadi wadah yg baik bagi para teroris untuk mengasah kemampuan hacking mereka.
Deterrence or pencegahan adalah langkah pasti yg berdasarkan asumsi Royden paling mungkin untuk dilakukan. Jika kita menyerang teroris siber dengan melumpuhkan komputer mereka seperti mereka melumpuhkan komputer kita, hal ini sama saja seperti perang nuklir, tandas Royden.
Langkah paling utama adalah baik pemerintah, industri, perbankan & rumah sakit saling memperkuat ketahanan siber mereka, lanjut Royden. Cyber terorrism untuk saat ini hanya dapat dicegah melalui langkah-langkah pencegahan, sambungnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenCyber Terorrism Ancaman Terbesar di Masa Depan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Mantan ketua lembaga intelijen AS, CIA, Barry Royden mengatakan bahwa cyber terorrism adalah ancaman terbesar di masa depan. Menurut Royden, perang siber di masa depan tidak akan lagi melibatkan negara-bangsa, tetapi akan lebih melibatkan individu & aktor non-negara. Dunia maya itu luas. Sehingga akan sulit bagi pemerintah untuk menangkal segala bentuk ancaman yg datang, kata Royden.
Sebagai seorang mantan intelijen, Royden telah berkiprah di dunia spionase itu selama 40 tahun lamanya. Cyber terorrism dalam pan&gan Royden tidak seperti masa Perang Dingin dulu. Saat Perang Dingin, orang biasanya dapat melihat siapa aktor di belakang suatu konflik, papar Royden. Di era digital saat ini, serangan siber sangatlah menakutkan karena kita tidak tahu siapa aktor yg mendukung serangan tersebut, imbuhnya.
Cyber terorrism bersifat masif & invasif, sehingga akan menimbulkan kekacauan pada siapa saja menjadi pemicunya, tegas Royden. Saat semuanya telah terkoneksi ke Internet, di sanalah biasanya kita sangat rentan, lanjutnya.
Royden menjelaskan bahwa pemerintah pasti disibukkan dengan berbagai macam persoalan. Coba kita lihat bahwa semua perangkat yg ada di industri, perbankan & bahkan rumah sakit telah tersambung ke Internet. Adakah yg dapat menduga serangan seperti apa yg bakal menimpa mereka? jelas Royden.
Secara spesifik, Royden mengatakan bahwa cyber terorrism dapat menginfiltrasi siapa saja. Gedung Putih & Kemenlu AS telah disusupi oleh hacker. Dugaan sementara adalah pelakunya berasal dari Rusia. Tetapi, hal itu belum bisa dipastikan sepenuhnya, papar Royden. Selain itu, akses Internet yg semakin banyak dapat menjadi wadah yg baik bagi para teroris untuk mengasah kemampuan hacking mereka.
Deterrence or pencegahan adalah langkah pasti yg berdasarkan asumsi Royden paling mungkin untuk dilakukan. Jika kita menyerang teroris siber dengan melumpuhkan komputer mereka seperti mereka melumpuhkan komputer kita, hal ini sama saja seperti perang nuklir, tandas Royden.
Langkah paling utama adalah baik pemerintah, industri, perbankan & rumah sakit saling memperkuat ketahanan siber mereka, lanjut Royden. Cyber terorrism untuk saat ini hanya dapat dicegah melalui langkah-langkah pencegahan, sambungnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenCyber Terorrism Ancaman Terbesar di Masa Depan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber