Inilah jenis bencana alam yg relatif baru diketahui manusia. Sebelumnya, banyak manusia di bumi tidak mengetahui & menyadari bencana alam dapat timbul dari sebuah &au…
Seperti yg dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru, Bumi adalah rumah bagi beberapa &au kawah yg sangat indah. Banyak dari &au-&au kawah berasal selama periode waktu sebelum manusia berkeliaran di bumi. Hal itu, ditambah dengan signifikansi kosmik mereka, membuat &au-&au kawah sangat menarik dari perspektif geologi. Danau Nyos ada pengecualian untuk aturan ini. Ini adalah &au kawah yg terletak 315 kilometer dari Yaound, di Afrika. Danau ini juga indah seperti &au-&au kawah lainnya, & keindahan tersebut membuat &au ini dikelilingi oleh pemukiman-pemukiman manusia.
Pada tanggal 21 Agustus 1986, sesuatu yg mengerikan terjadi. Tiba-tiba, para penduduk yg tinggal di desa sekitar &au Nyos mendengar gemuruh keras, sebelum zat berbusa terlihat “meletus” dari &au. Para penduduk yg meninggalkan rumah mereka untuk menyelidiki suara gemuruh segera menemukan awan putih, besar mengelilingi &au. Tidak lama setelah itu, seiring awan tersebut tumbuh (hingga setinggi 100 meter), awan juga menelan daerah sekitar &au, membuat penduduk sekitar &au kehilangan kesadaran, & kemudian banyak dari mereka yg meninggal. Danau Nyos berubah dari sesuatu yg terlihat indah menjadi sesuatu yg mengerikan seperti di film-film horor. Sekitar 1700 manusia kehilangan nyawa pada peristiwa itu, bersama 3500 binatang ternak.
“Saya tidak bisa berbicara. & rasanya mau pingsan. Saya tidak bisa membuka mulut saya & kemudian saya mencium sesuatu yg mengerikan … Saya mendengar anak saya mendengkur dengan cara yg mengerikan, sangat tidak normal …. Ketika menyeberang ke tempat tidur putri saya … saya pingsan & jatuh … saya ingin berbicara, napas saya tidak keluar …. putri saya sudah mati!”.
Itulah kata-kata Joseph Nkwain, salah satu korban selamat dari bencana 21 Agustus 1986, salah satu bencana alam paling aneh dalam sejarah .
Apa penyebab dari bencana yg mengerikan itu? Para ilmuwan kini mengetahui bahwa bencana yg terjadi di &au Nyos pada tahun 1986 & sebelumnya juga pernah terjadi tahun 1984 di &au Monoun adalah jenis dari bencana alam yg kini diberi nama dengan Letusan Limnik (Limnic Eruption).
Sebuah letusan limnic, juga disebut &au yg meletus, adalah tipe bencana alam yg jarang terjadi dimana karbon dioksida (CO2) tiba-tiba meletus dari air &au yg dalam, mencekik satwa liar, ternak & manusia. Letusan tersebut juga dapat menyebabkan tsunami di &au saat CO2 meningkat menggantikan air. Para ilmuwan percaya bahwa longsor, aktivitas gunung berapi, or ledakan bisa memicu letusan tersebut. Danau di mana aktivitas tersebut terjadi dikenal sebagai &au aktif limnik or &au yg meledak (Exploding Lakes).
Sampai saat ini, fenomena ini telah diamati hanya dua kali. Yang pertama adalah di Danau Monoun pada tahun 1984, menyebabkan sesak napas & kematian dari 38 orang yg tinggal di dekatnya. Kedua, letusan terjadi pada Danau Nyos pada tahun 1986, yg merilis lebih dari 80 juta meter kubik CO2 & membunuh sekitar 1.700 orang & 3.500 ternak, sekali lagi dengan sesak napas.
Untuk menyebabkan letusan limnic terjadi, &au harus hampir jenuh (saturated) dengan gas. Dalam dua kasus yg diketahui, komponen utama adalah CO2, namun di Danau Kivu, para ilmuwan juga menemukan konsentrasi gas metana. CO2 ini dapat berasal dari gas vulkanik yg dipancarkan dari bawah &au or dari dekomposisi bahan organik. Sebelum &au jenuh, ia akan berperilaku seperti minuman berkarbonasi (soft drink) yg belum dibuka: CO2 nya terlarut dalam air. Baik pada &au maupun pada minuman ringan, CO2 larut jauh lebih mudah pada tekanan tinggi (hukum Henry). Inilah sebabnya mengapa gelembung dalam sekaleng soda terbentuk hanya setelah kalengnya dibuka, tekanan dilepaskan & CO2 keluar dari larutan. Dalam kasus &au, bagian bawah adalah bagian yg tekanannya lebih tinggi. Semakin dalam maka semakin tinggi tekanan di bagian bawahnya. Ini berarti bahwa &au yg dalam dapat melarutkan sejumlah besar CO2. Juga, CO2 lebih mudah larut dalam air dingin, seperti yg di dasar &au. Kenaikan kecil suhu air dapat menyebabkan pelepasan sejumlah besar CO2.
Setelah &au jenuh dengan CO2 , &au akan sangat tidak stabil. Tinggal menunggu sebuah pemicu untuk memicu letusan. Dalam kasus letusan tahun 1986 di Danau Nyos, tanah longsor adalah pemicunya, tapi letusan gunung berapi, gempa bumi, or bahkan angin & hujan badai juga dapat menjadi pemicu lainnya. Dalam kasus apapun, pemicu mendorong beberapa air jenuh ke bagian atas &au, di mana tekanan tidak cukup untuk menjaga CO2 tetap dalam larutan. Gelembung-gelembung mulai membentuk & air terangkat lebih tinggi di &au (buoyancy), di mana lebih banyak gas CO2 keluar dari larutan. Proses ini membentuk kolom gas. Pada titik ini, air di bagian bawah kolom ini ditarik oleh daya hisap, & juga kehilangan CO2 dalam proses pelarian. Letusan menyemburkan gas CO2 ke udara & juga dapat menggerakkan air untuk membentuk tsunami.
Ada beberapa alasan mengapa jenis letusan ini sangat jarang. Pertama, harus ada sumber CO2 , sehingga hanya daerah dengan aktivitas vulkanik lah yg beresiko. Kedua, &au beriklim se&g. Ketiga, &au harus cukup dalam untuk memiliki tekanan yg cukup untuk melarutkan volume besar CO2. Jadi hanya &au vulkanis yg dalam dalam, stabil, & beriklim tropis seperti Danau Nyos lah yg memungkinkan letusan limnic terjadi.
Setelah letusan terjadi, awan besar CO2 terbentuk di atas &au & meluas ke daerah sekitarnya. Karena CO2 lebih berat dari udara, ia memiliki kecenderungan untuk tetap berada di tanah sambil mendorong udara keatas. Akibatnya, segala bentuk kehidupan yg perlu menghirup oksigen tercekik setelah awan CO2 mencapai mereka. CO2 dapat membuat cairan tubuh manusia menjadi sangat asam, yg berpotensi menyebabkan keracunan CO2.
Di Danau Nyos, awan gas merambat dari &au ke desa terdekat di mana ia menetap, membunuh hampir semua orang. Dalam letusan ini, beberapa orang sejauh 25 km dari &au juga tewas. Perubahan warna kulit pada beberapa tubuh menyebabkan para ilmuwan berpikir bahwa awan gas mungkin juga berisi asam terlarut seperti hidrogen klorida, tetapi hipotesis ini masih menjadi perdebatan. Banyak korban ditemukan dengan lecet pada kulit mereka. Hal ini diyakini disebabkan oleh decubitus ulcers, yg mungkin telah terbentuk dari rendahnya tingkat oksigen hadir dalam darah mereka. Ribuan ternak & binatang liar juga mengalami asfiksia (sesak napas) & tewas. Di sisi lain, sebagian besar vegetasi di sekitar &au tidak terpengaruh, kecuali yg tumbuh sangat berdekatan dengan &au. Ada vegetasi rusak or hancur sejauh 5 meter karena tsunami dari letusan.
Karbon dioksida dilepaskan dari &au ini pada suhu yg sangat rendah diyakini menyebabkan ra&g dingin, yg konsisten dengan lepuh ditemukan pada kulit yg selamat dari insiden di Danau Moboun. Para korban juga melaporkan bau telur busuk & perasaan hangat sebelum pingsan, hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa pada konsentrasi tinggi, karbon dioksida bertindak sebagai sensorik halusinogen. Studi dengan pilot jet mengenai karbon dioksida melaporkan efek yg sama seperti dilansir oleh yg selamat, yaitu bau telur busuk, mesiu & perasaan hangat.
Upaya telah berlangsung selama beberapa tahun untuk mengembangkan solusi untuk menghilangkan gas dari &au &au yg meledak ini untuk mencegahnya meledak kembali. Sebuah tim yg dipimpin oleh ilmuwan Prancis Michel Halbwachs mulai bereksperimen di Danau Moboun & Danau Nyos pada tahun 1990 menggunakan sifon untuk menghilangkan gas dari perairan &au tersebut dengan cara yg terkendali. Sebuah pipa diposisikan secara vertikal di &au dengan ujung atasnya di atas permukaan air. Air jenuh dengan CO2 memasuki bagian bawah pipa & naik ke atas . Semakin rendah tekanan di permukaan memungkinkan gas untuk keluar dari larutan. Menariknya, hanya sejumlah kecil air harus dipompa secara mekanis pada awalnya melalui pipa untuk memulai aliran. Seiring air jenuh naik, CO2 keluar dari larutan & membentuk gelembung. Daya apung alami dari gelembung menarik air ke atas pipa pada kecepatan tinggi menyebabkan air mancur besar di permukaan. Air yg dilepas gas terlarutnya bertindak sebagai pompa, mendorong lebih banyak air ke bagian bawah pipa, & menciptakan aliran mandiri. Ini adalah proses yg sama yg mengarah ke letusan alami, tetapi dalam kasus ini dikendalikan oleh ukuran pipa.
De-gassing di Danau Nyos
Setiap pipa memiliki kapasitas pemompaan terbatas & beberapa pipa diperlukan pada Danau Moboun & Danau Nyos untuk de-gas (menghilangkan/melepaskan gas) hingga fraksi yg signifikan dari air &au yg dalam & membuat &au aman. Air &au yg dalam sedikit asam karena CO2 terlarut yg menyebabkan korosi pada pipa & alat elektronik, sehingga memerlukan pemeliharaan. Ada juga kekhawatiran bahwa CO2 dari pipa bisa menetap di permukaan &au membentuk lapisan tipis udara yg tak bisa dihirup & dengan demikian menyebabkan masalah bagi satwa liar.
Pada Januari 2001, satu pipa dipasang oleh tim Perancis-Kamerun di Danau Nyos & dua pipa lebih telah dipasang pada tahun 2011 dengan &a dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebuah pipa dipasang di Danau Monoun di 2003 dengan dua lagi yg ditambahkan pada tahun 2006. Ketiga pipa dianggap cukup untuk mencegah peningkatan kadar CO2, menghapus jumlah yg sama dari gas yg secara alami masuk pada dasar &au.
DANAU KIVU
Danau Kivu yg berada di perbatasan antara Republik Demokratik Kongo & Rwanda, diketahui mengandung sejumlah besar CO2 terlarut. Sedimen sampel dari &au diambil oleh Profesor Robert Hecky dari University of Michigan, menunjukkan bahwa terjadi peristiwa yg menyebabkan makhluk hidup di &au punah, kira-kira setiap seribu tahun.
Danau Kivu tidak hanya 2.000 kali lebih besar dari Danau Nyos, tetapi juga terletak di daerah yg jauh lebih padat penduduknya, dengan lebih dari dua juta orang yg tinggal di sepanjang tepinya. Danau ini belum mencapai tingkat tinggi kejenuhan CO2 namun – jika air &au menjadi sangat jenuh, itu bisa menjadi risiko yg lebih besar bagi kehidupan manusia & hewan. Apalagi &au ini terletak sangat dekat dengan pemicu yg potensial, yaitu Gunung Nyiragongo, sebuah gunung berapi aktif yg meletus pada Januari 2002, di zona gempa aktif & dekat dengan gunung berapi aktif lainnya.
Meskipun &au Kivu bisa dihilangkan gasnya dengan cara yg mirip dengan Danau Moboun & Danau Nyos, namun karena ukuran &au & volume gas yg terlibat, maka operasi semacam itu akan menjadi sangat mahal. Sebuah skema dimulai pada tahun 2010, memanfaatkan metana yg terperangkap dalam &au sebagai sumber bahan bakar untuk menghasilkan listrik di Rwanda telah menyebabkan tingkat CO2 pada &au menurun. Namun belum jelas apakah telah cukup gas yg dihapus untuk menghilangkan bahaya letusan limnic di Danau Kivu ….
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Danau yang Meledak – Jenis Bencana Alam yang Baru Diketahui diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Danau yang Meledak – Jenis Bencana Alam yang Baru Diketahui.