Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Data 83 Juta Akun Nasabah JP Morgan Bocor
Perusahaan investasi JP Morgan dilaporkan mengalami kebocoran data sekitar 83 juta orang yg disimpan pada sistem komputer perusahaan tersebut. Seperti yg dilaporkan oleh Reuters, data yg bocor adalah data akun pemilik rumah & bisnis kecil yg berisi nama, alamat, nomor telepon, & alamat email.
Pengumuman mengenai kebocoran data ini disampaikan melalui laporan yg disampaikan pada US Securities and Exchange Commission pada Kamis (02/10). Namun pihak JP Morgan mengklaim bahwa tidak terjadi pencurian terhadap nomor rekening, password, ID pengguna, tanggal lahir, & nomor jaminan sosial.
Pada laporan tersebut pihak JP Morgan juga melaporkan bahwa hingga saat ini belum terjadi penipuan yg terkait dengan kebocoran data tersebut. Rata-rata orang yg datanya hilangnya sebagian besar adalah pemilik akun, namun juga terdapat mantan pemilik akun & orang lain yg memasukan datanya ke situs bank.
Menanggapi hal ini ahli sekuriti, Mark Rasch, memperingatkan kepada pengguna akun yg datanya dicuri agar waspada, karena kebocoran data ini dapat berpotensi terhadap kejahatan penipuan.
Semua data ini sangat bermanfaat bagi hacker & pencuri identitas. Data yg dicuri tidaklah sensitif, namun sangat bermanfaat untuk memvalidasi terhadap identitas orang, ungkap Rasch.
Wakil Presiden Adallom, Tal Klein, mengatakan bahwa kebocoran data ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem keamanan bank & perusahaan lainnya.
Hingga kini terbentuk asumsi bahwa perusahaan yg mengalami kebocoran data adalah perusahaan yg menerapkan sistem keamanan yg buruk, tapi kita tahu bahwa JP Morgan memiliki sistem keamanan yg baik & mereka berinvestasi sangat besar pada aspek ini, Klein menegaskan.
Pihak JP Morgan menyarankan pengguna akun yg tidak yakin terhadap keamanan JP Morgan untuk merubah password & data akun.
Juru bicara JP Morgan, Patricia Wexler, mengatakan perusahaannya tidak menawarkan pengawasan kepada pelanggannya, karena tidak ada informasi keuangan, data akun, & data pribadi yg dicuri oleh hacker. Pada akhir Agustus lalu, JP Morgan mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan penegak hukum untuk menginvestigasi jika terjadi serangan siber.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenData 83 Juta Akun Nasabah JP Morgan Bocor diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Perusahaan investasi JP Morgan dilaporkan mengalami kebocoran data sekitar 83 juta orang yg disimpan pada sistem komputer perusahaan tersebut. Seperti yg dilaporkan oleh Reuters, data yg bocor adalah data akun pemilik rumah & bisnis kecil yg berisi nama, alamat, nomor telepon, & alamat email.
Pengumuman mengenai kebocoran data ini disampaikan melalui laporan yg disampaikan pada US Securities and Exchange Commission pada Kamis (02/10). Namun pihak JP Morgan mengklaim bahwa tidak terjadi pencurian terhadap nomor rekening, password, ID pengguna, tanggal lahir, & nomor jaminan sosial.
Pada laporan tersebut pihak JP Morgan juga melaporkan bahwa hingga saat ini belum terjadi penipuan yg terkait dengan kebocoran data tersebut. Rata-rata orang yg datanya hilangnya sebagian besar adalah pemilik akun, namun juga terdapat mantan pemilik akun & orang lain yg memasukan datanya ke situs bank.
Menanggapi hal ini ahli sekuriti, Mark Rasch, memperingatkan kepada pengguna akun yg datanya dicuri agar waspada, karena kebocoran data ini dapat berpotensi terhadap kejahatan penipuan.
Semua data ini sangat bermanfaat bagi hacker & pencuri identitas. Data yg dicuri tidaklah sensitif, namun sangat bermanfaat untuk memvalidasi terhadap identitas orang, ungkap Rasch.
Wakil Presiden Adallom, Tal Klein, mengatakan bahwa kebocoran data ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem keamanan bank & perusahaan lainnya.
Hingga kini terbentuk asumsi bahwa perusahaan yg mengalami kebocoran data adalah perusahaan yg menerapkan sistem keamanan yg buruk, tapi kita tahu bahwa JP Morgan memiliki sistem keamanan yg baik & mereka berinvestasi sangat besar pada aspek ini, Klein menegaskan.
Pihak JP Morgan menyarankan pengguna akun yg tidak yakin terhadap keamanan JP Morgan untuk merubah password & data akun.
Juru bicara JP Morgan, Patricia Wexler, mengatakan perusahaannya tidak menawarkan pengawasan kepada pelanggannya, karena tidak ada informasi keuangan, data akun, & data pribadi yg dicuri oleh hacker. Pada akhir Agustus lalu, JP Morgan mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan penegak hukum untuk menginvestigasi jika terjadi serangan siber.
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenData 83 Juta Akun Nasabah JP Morgan Bocor diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber