Duel klasik nan berkelas tersaji pada jornada 22 La Liga Spanyol, tatkala Atletico Madrid diharuskan menjamu saudaranya, Real Madrid, di Vicente Calderon, Sabtu (7/2) petang WIB. Bentrok bertajuk derby Madrid ini menjanjikan kualitas tinggi menilik deretan penggawa yang dimiliki kedua tim.
Dari kubu Atletico, tim asuhan Diego Simeone tak memiliki masalah berarti. Sang tuan rumah bisa menurunkan komposisi terbaiknya tanpa ada penggawa yang harus absen. Keraguan mungkin terletak pada kondisi Arda Turan dan Cristian Ansaldi yang tak seratus persen, akibat masalah yang sama di lutut.
Menilik perkembangan terakhir, skema permainan yang selama ini jadi andalan Simeone, 4-3-3 atau 4-2-3-1, tampaknya tak akan jadi pilihan sang entrenador dalam derby Madrid malam nanti. Formasi 4-4-2 yang mulai kerap diterapkan besar kemungkinan akan jadi ramuan El Cholo.
Terdapat beberap alasan krusial memang, namun kemantapan taktik itu masih dipertanyakan, karena inkonsistensi performa malah diperlihatkan Los Rojiblancos dalam lima partai terakhir. Akankah taktik tersebut ampuh terhadap Madrid, layaknya sepasang pertemuan di Copa del Rey Januari lalu?
Skema apapun itu, Miguel Moya tetap jadi sosok pilihan utama Atletico di bawah mistar. Meski telah mendatangkan Jan Oblak dengan harga mahal dari Benfica di musim panas lalu. Moya, yang mantan kiper cadangan Valencia, secara mengejutkan sukses merebut hati Simeone untuk jadi penerus kebesaran Thibaut Courtois musim lalu.
Mengesampingkan sisi teknis yang bisa dibilang setara dengan Oblak, salah satu alasan utama Simeone memilih Moya adalah faktor komunikasi. Sebagai seorang Spanyol tulen, Moya bagus dalam mengomando lini pertahanan Atletico yang selalu jadi modal utama.
Pada lini tersebut, Simeone merupakan pelatih pemuja empat bek. Alasannya krusial dalam penerapan taktik, karena duo wing-back yang berada di kedua sisi pertahanan akan dimaksimalkan ketika melancarkan serangan. Juanfran dan Diego Godin jadi pilihan otamatis sebagai bek tengah dan wing-back kanan. Sementara Guilherme Siqueira besar kemungkinannya dimainkan sejak awal, lantaran kondisi tak maksimal Ansaldi.
Kejutan akan hadir tatkala Simeone lebih memilih Jose Gimenez ketimbang Miranda, sebagai pendamping Godin di sentral pertahanan. Bek berusia 20 tahun itu tampil brilian saat menggantikan Miranda yang cedera di awal musim. Performa buruk pemain asal Brasil itu dalam comeback melawan Barcelona di Copa del Rey lalu, mengisyaratkan pemarkirannya di bangku cadangan malam nanti.
Maju ke lini tengah, inilah kunci dari segalanya. Transformasi posisi besar-besaran bisa dilakukan jikalau permainan dan hasil yang diharapkan tak dicapai. Fleksibilitas para penggawa Atletico jadi kunci di sini. Skema mulanya memang 4-4-2, namun keberadaan pemain seperti Turan dan Koke di sisi kanan dan kiri, serta Antoine Griezmann yang mendamping Mario Mandzukic di depan, memungkinkan perubahan tersebut.
Fomasi bisa berubah menjadi empat bentuk, mulai dari 4-5-1, 4-2-3-1, 4-3-1-2 hingga 4-3-3. Turan bisa berposisi sebagai sayap serta winger di kedua sisi lapangan. Serupa dengan Koke, tapi produk asli akademi Atletico itu juga bisa berperan sebagai playmaker hingga gelandang bertahan. Bagaimana dengan Tiago Mendes dan sang kapten, Gabi? Mereka akan setia di posisinya sebagai gelandang bertahan.
Sementara Griezmann yang jadi striker murni di skema awal, bisa kembali ke posisi aslinya sebagai winger entah di sisi yang mana. Pemain Prancis berusia 23 tahun itu juga kreatif jika diposisikan sebagai playmaker atau second striker di belakang Mandzukic.
Karenanya peran ujung tombak akan diserahkan sepenuhnya pada Mandzukic, yang sudah dikonfirmasi Simeone akan turun sebagai starter. "Nando [Torres] akan berada di bangku cadangan dalam derby Madrid esok. Mandzukic dan Griezmann akan mempimpin kami di lini depan," terang sang pelatih.
Namun jika Mandzukic tak menemukan cara untuk mencetak gol ke jala Iker Casillas malam nanti, Fernando Torres yang sedang on fire siap hadirkan solusi dari bangku cadangan.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, DEBAT: Inikah Formasi Terbaik Atletico Madrid Hadapi Real Madrid?
Dari kubu Atletico, tim asuhan Diego Simeone tak memiliki masalah berarti. Sang tuan rumah bisa menurunkan komposisi terbaiknya tanpa ada penggawa yang harus absen. Keraguan mungkin terletak pada kondisi Arda Turan dan Cristian Ansaldi yang tak seratus persen, akibat masalah yang sama di lutut.
Menilik perkembangan terakhir, skema permainan yang selama ini jadi andalan Simeone, 4-3-3 atau 4-2-3-1, tampaknya tak akan jadi pilihan sang entrenador dalam derby Madrid malam nanti. Formasi 4-4-2 yang mulai kerap diterapkan besar kemungkinan akan jadi ramuan El Cholo.
Terdapat beberap alasan krusial memang, namun kemantapan taktik itu masih dipertanyakan, karena inkonsistensi performa malah diperlihatkan Los Rojiblancos dalam lima partai terakhir. Akankah taktik tersebut ampuh terhadap Madrid, layaknya sepasang pertemuan di Copa del Rey Januari lalu?
Skema apapun itu, Miguel Moya tetap jadi sosok pilihan utama Atletico di bawah mistar. Meski telah mendatangkan Jan Oblak dengan harga mahal dari Benfica di musim panas lalu. Moya, yang mantan kiper cadangan Valencia, secara mengejutkan sukses merebut hati Simeone untuk jadi penerus kebesaran Thibaut Courtois musim lalu.
Mengesampingkan sisi teknis yang bisa dibilang setara dengan Oblak, salah satu alasan utama Simeone memilih Moya adalah faktor komunikasi. Sebagai seorang Spanyol tulen, Moya bagus dalam mengomando lini pertahanan Atletico yang selalu jadi modal utama.
Pada lini tersebut, Simeone merupakan pelatih pemuja empat bek. Alasannya krusial dalam penerapan taktik, karena duo wing-back yang berada di kedua sisi pertahanan akan dimaksimalkan ketika melancarkan serangan. Juanfran dan Diego Godin jadi pilihan otamatis sebagai bek tengah dan wing-back kanan. Sementara Guilherme Siqueira besar kemungkinannya dimainkan sejak awal, lantaran kondisi tak maksimal Ansaldi.
Kejutan akan hadir tatkala Simeone lebih memilih Jose Gimenez ketimbang Miranda, sebagai pendamping Godin di sentral pertahanan. Bek berusia 20 tahun itu tampil brilian saat menggantikan Miranda yang cedera di awal musim. Performa buruk pemain asal Brasil itu dalam comeback melawan Barcelona di Copa del Rey lalu, mengisyaratkan pemarkirannya di bangku cadangan malam nanti.
Maju ke lini tengah, inilah kunci dari segalanya. Transformasi posisi besar-besaran bisa dilakukan jikalau permainan dan hasil yang diharapkan tak dicapai. Fleksibilitas para penggawa Atletico jadi kunci di sini. Skema mulanya memang 4-4-2, namun keberadaan pemain seperti Turan dan Koke di sisi kanan dan kiri, serta Antoine Griezmann yang mendamping Mario Mandzukic di depan, memungkinkan perubahan tersebut.
Fomasi bisa berubah menjadi empat bentuk, mulai dari 4-5-1, 4-2-3-1, 4-3-1-2 hingga 4-3-3. Turan bisa berposisi sebagai sayap serta winger di kedua sisi lapangan. Serupa dengan Koke, tapi produk asli akademi Atletico itu juga bisa berperan sebagai playmaker hingga gelandang bertahan. Bagaimana dengan Tiago Mendes dan sang kapten, Gabi? Mereka akan setia di posisinya sebagai gelandang bertahan.
Sementara Griezmann yang jadi striker murni di skema awal, bisa kembali ke posisi aslinya sebagai winger entah di sisi yang mana. Pemain Prancis berusia 23 tahun itu juga kreatif jika diposisikan sebagai playmaker atau second striker di belakang Mandzukic.
Karenanya peran ujung tombak akan diserahkan sepenuhnya pada Mandzukic, yang sudah dikonfirmasi Simeone akan turun sebagai starter. "Nando [Torres] akan berada di bangku cadangan dalam derby Madrid esok. Mandzukic dan Griezmann akan mempimpin kami di lini depan," terang sang pelatih.
Namun jika Mandzukic tak menemukan cara untuk mencetak gol ke jala Iker Casillas malam nanti, Fernando Torres yang sedang on fire siap hadirkan solusi dari bangku cadangan.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, DEBAT: Inikah Formasi Terbaik Atletico Madrid Hadapi Real Madrid?