Dua musim meninggalkan Arema Cronus, dan bergabung di Persebaya Surabaya dan Persib Bandung. Dedi Kusnandar siap menerima teror mental karena pindah ke klub rival. Namun, dirinya tetap siap untuk bermain sebagus mungkin untuk membawa Persib menang.
Di sisi lain, Dedi masih merasa aneh dengan kedatangan dia ke Malang, satu tahun bersama Singo Edan, dia merasakan perbedaan dan rasa kekeluargaan. Dan sebagai pemain dia tetap akan profesional.
"Ada perasaaan aneh ketika saya tiba di Malang bukan sebagai pemain Arema, karena dua tahun lalu saya bermain disini. Sebelumnya saya di Persebaya dan tidak bertemu dengan Arema saat di Indonesia Super League. Disini masih banyak sekali teman-teman yang berseragamArema. Ajang ujicoba ini selain mengenang juga menjadi reuni saya dengan mereka. Tapi saya akan bersikap profesional karena sudah berseragam Persib Bandung dan tentu akan berjuang memenangkan pertandingan," kata pemain yang dibesarkan di klub internal Persib itu kepada Goal Indonesia.
Melawan Arema yang notabenenya punya banyak pemain bagus. Dedi tidak merasa minder karena Persib kehilangan Konate Makan sebagai pengontrol serangan musim lalu. Rekan-rekannya yang ada sekarang tetaplah pemain bagus. Dan dia percaya diri bisa mengatasi lini tengahArema di depan pendukungnya.
"Tanpa Konate pasti ada perbedaan di lini tengah karena dia adalah pemain yang bagus musim lalu dan musim ini. Namun, saya yakin semua pemain di lini tengah adalah pemain yang bagus, ada Taufik, Hariono, Firman dan termasuk saya sendiri. Jadi pelatih pasti sudah punya pilihan strateginya seperti apa," urai mantan kapten Timnas U-23 ini.
"Ujicoba ini bisa dibilang sangat seru, karena Arema dan Persib adalah kekuatan besar. Bobotoh menginginkan kami menang untuk memberikan hadiah kepada Arema. Saya tahu kemenangan melawan Arema di Kanjuruhan adalah hal yang ditunggu dan diinginkan,"
Satu hal yang pasti menurut Dedi, kekalahan melawan Arema di final Inter Island Cup 2014 dia anggap sebagai pelajaran meski ada perbedaan kekuatan dahulu dengan sekarang.
"Kemarin kita kalah melawan Arema di Inter Island. Tetapi kini kekuatan berbeda, kami tanpa Konate dan Vujovic. Dan Arema tanpa dua pemain asing dari Liberia. Tetapi dalam pertandingan besar tetap ditentukan pada kekuatan mental. Siapa yang kuat ya disitu akan menjadi pemenang," (gk-48).
//
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Dedi Kusnandar Optimistis Bungkam Arema Cronus
Di sisi lain, Dedi masih merasa aneh dengan kedatangan dia ke Malang, satu tahun bersama Singo Edan, dia merasakan perbedaan dan rasa kekeluargaan. Dan sebagai pemain dia tetap akan profesional.
"Ada perasaaan aneh ketika saya tiba di Malang bukan sebagai pemain Arema, karena dua tahun lalu saya bermain disini. Sebelumnya saya di Persebaya dan tidak bertemu dengan Arema saat di Indonesia Super League. Disini masih banyak sekali teman-teman yang berseragamArema. Ajang ujicoba ini selain mengenang juga menjadi reuni saya dengan mereka. Tapi saya akan bersikap profesional karena sudah berseragam Persib Bandung dan tentu akan berjuang memenangkan pertandingan," kata pemain yang dibesarkan di klub internal Persib itu kepada Goal Indonesia.
Melawan Arema yang notabenenya punya banyak pemain bagus. Dedi tidak merasa minder karena Persib kehilangan Konate Makan sebagai pengontrol serangan musim lalu. Rekan-rekannya yang ada sekarang tetaplah pemain bagus. Dan dia percaya diri bisa mengatasi lini tengahArema di depan pendukungnya.
"Tanpa Konate pasti ada perbedaan di lini tengah karena dia adalah pemain yang bagus musim lalu dan musim ini. Namun, saya yakin semua pemain di lini tengah adalah pemain yang bagus, ada Taufik, Hariono, Firman dan termasuk saya sendiri. Jadi pelatih pasti sudah punya pilihan strateginya seperti apa," urai mantan kapten Timnas U-23 ini.
"Ujicoba ini bisa dibilang sangat seru, karena Arema dan Persib adalah kekuatan besar. Bobotoh menginginkan kami menang untuk memberikan hadiah kepada Arema. Saya tahu kemenangan melawan Arema di Kanjuruhan adalah hal yang ditunggu dan diinginkan,"
Satu hal yang pasti menurut Dedi, kekalahan melawan Arema di final Inter Island Cup 2014 dia anggap sebagai pelajaran meski ada perbedaan kekuatan dahulu dengan sekarang.
"Kemarin kita kalah melawan Arema di Inter Island. Tetapi kini kekuatan berbeda, kami tanpa Konate dan Vujovic. Dan Arema tanpa dua pemain asing dari Liberia. Tetapi dalam pertandingan besar tetap ditentukan pada kekuatan mental. Siapa yang kuat ya disitu akan menjadi pemenang," (gk-48).
//
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Dedi Kusnandar Optimistis Bungkam Arema Cronus