• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Diplomasi Siber Tiga Negara

ON3

Mahasiswa
Journalist
Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Diplomasi Siber Tiga Negara

Tiga negara yg memegang power terbesar di dunia yaitu Tiongkok, Rusia & AS memegang peranan penting dalam keamanan dunia maya. Ketiga negara tersebut secara kapabilitas mempunyai kemampuan untuk melakukan perang siber. Berdasarkan tulisan Lawrence L.Muir , Jr, salah satu pengajar dari Washington & Lee University School of Law mengatakan bahwa diplomasi siber di antara tiga negara itu menjadi sesuatu yg harus diperhatikan. Dalam asumsinya, diplomasi siber diperuntukkan khususnya bagi AS. Bila dilihat dari kacamata situasi internasional, pemerintah AS se&g berkonflik & berkompetisi dengan Rusia & Tiongkok. Pada intinya, posisi AS saat ini tengah berada di ujung perang dagang (trade war) & perang siber (cyber war).

Secara strategis, posisi AS saat ini se&g tidak diuntungkan. Rusia & Tiongkok mengejar kepentingan & tujuan strategis yg sama. Tiongkok memiliki kepentingan dengan Rusia khususnya sektor energi di Siberia. Di satu sisi, Rusia membutuhkan peran Tiongkok untuk menyimbangkan power mereka di benua Asia & jaminan untuk tidak menggangu keamanan negara mereka. Saygnya, AS saat ini terlibat konflik & kompetisi dengan Tiongkok di Laut China Selatan & Rusia di Ukraina. Pada aspek keamanan siber, baik Rusia & Tiongkok melancarkan spionase siber pada sistem keamanan pemerintah AS.

Berdasarkan data yg diperoleh dari McAfee menunjukkan bahwa hacker Tiongkok telah menyerang sistem keamanan AS & berhasil mencuri hak kekayaan intelektual serta menurunkan GDP AS sebanyak 0,8 persen. Aksi spionase siber yg dilancarkan Tiongkok adalah aksi balas dendam atas sanksi perdagangan yg dijatuhkan AS pada negara tirai bambu tersebut. Data yg diperoleh oleh FBI menunjukkan pula bahwa setidaknya ada lima pejabat militer Tiongkok yg didakwa karena tuduhan pelanggaran kejahatan siber di AS. Di sisi yg lain, hacker Rusia acapkali membobol sistem keamanan AS & berhasil mencuri 1,2 miliar password dari situs-situs Internet yg ada di AS. Peretasan yg dilakukan oleh hacker Rusia tidak terlepas dari demonstrasi power mereka di bi&g keamanan siber sekaligus bentuk protes mereka atas sanksi AS terhadap Rusia pada konflik Ukraina.

Diplomasi siber setidaknya harus dilakukan oleh pemerintah AS untuk mengurangi ketegangan di antara ketiga negara. Ditinjau dari kepentingan nasionalnya, AS memiliki kepentingan besar terhadap keamanan siber mereka. Beberapa ahli percaya bahwa sanksi AS pada Rusia hampir membuat bangkrut negara tirai besi itu. Pemerintah Rusia dapat mengajak AS untuk bernegosiasi di meja perundingan. Mereka dapat membujuk AS untuk membuka pasar perdagangan dengan negara-negara di Eropa Barat dengan imbalan Rusia akan meminimalisir kejahatan siber yg merugikan perekonomian AS. Rusia sejatinya membutuhkan AS untuk memulihkan perekonomiannya yg hampir bangkrut & mengimbangi kekuatan junior mereka yaitu Tiongkok.

Pada saat yg sama, baik Tiongkok maupun AS perlu duduk bersama di meja perundingan. Perkembangan ekonomi Tiongkok yg melesat tidak terlepas dari aktivitas siber mereka yg seringkali mencuri kekayaan intelektual perusahaan-perusahaan milik AS. Tiongkok sendiri membutuhkan kehadiran pasar AS karena sekitar lima persen perdagangan mereka sangat bergantung pada pangsa pasar tersebut. Posisi tawar AS sendiri cukup menguntungkan. Negara itu setidaknya dapat melindungi keamanan siber Tiongkok dari serangan negara yg antipati pada negara tersebut & memastikan pangsa pasar AS bagi Tiongkok dapat tetap terbuka. Beberapa ahli mengatakan bahwa diplomasi siber saat ini patut menjadi perhatian tiga negara tersebut. Isu keamanan siber dapat menjadi pemicu untuk mencapai common interest.

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenDiplomasi Siber Tiga Negara diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber
 
Top