Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Direktur OPM Mengundurkan Diri Pasca Insiden Peretasan
Tekanan yg begitu kuat & bertubi-tubi akhirnya memaksa Direktur Office of Personal Management (OPM), Katherine Archuletta mundur dari jabatannya. Sebelumnya, Kongres AS telah mendesak Archuletta mundur dari jabatannya sebagai direktur OPM karena dinilai tidak layak untuk meneruskan wewenangnya pasca insiden kebocoran data beberapa waktu lalu. Walaupun Archuletta telah mundur dari jabatannya, hal tersebut tidak dinilai tidak akan menutupi kerugian yg dialami oleh pemerintah Federal AS.
Mayoritas Kongres AS yg dikuasai oleh Partai Republik sudah sangat gerah dengan langkah kebijakan pemerintah Obama yg mereka anggap sangat rentan terhadap serangan siber. Partai Republik menilai bahwa insiden yg menimpa OPM ini adalah klimaks dari sekian banyak rentetan insiden serangan siber pada organisasi yg ada di AS. Insiden yg menimpa industri retail seperti Target, kebocoran data yg merugikan Anthem & Premera Blue Cross, serta mega-hacking yg menimpa Sony dalam anggapan Partai Republik adalah preseden yg sangat buruk.
Archuletta sendiri mengakui bahwa ia sudah berbicara dengan Presiden Obama perihal pengunduran dirinya tersebut. “Adalah langkah baik bagi saya untuk mundur & mengizinkan kepemimpinan baru maju sebagai pengganti saya,” ujarnya. Menurut beberapa data, OPM harus kehilangan data pegawai federal AS sebanyak 4,9 juta data. Sebelumnya OPM telah menyebutkan bahwa sekitar 22 juta warga AS hilang selama 15 tahun terakhir ini. Data tersebut terpisah namun masih ada kaitannya dengan insiden yg menimpa OPM tersebut.
Nomor jaminan sosial & beberapa informasi sensitif lainnya dipastikan tercuri. Bahkan ada dugaan kuat bahwa informasi sensitif seperti security clearances ikut tercuri pula. Pemerintah AS menduga kuat bahwa Tiongkok adalah aktor yg mendukung aksi peretasan itu. Kementerian Luar Negeri Tiongkok langsung mambantah tuduhan AS & menganggapnya sebagai sesuatu yg absurd.
Pengunduran Archuletta dari tampuk pimpinan OPM tidak lama setelah John Boehner, salah satu juru bicara Parta Republik di Kongres AS mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak lagi percaya pada kepemimpinan OPM saat ini. Archuletta adalah salah satu anggota tim sukses Obama pada kampanye tahun 2012 lalu & dilantik menjadi direktur OPM pada tahun 2013. The National Treasury Employees Union (NTEU) rencananya akan menuntut OPM karena lalai dalam menjaga keamanan data pegawai federal AS.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenDirektur OPM Mengundurkan Diri Pasca Insiden Peretasan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Tekanan yg begitu kuat & bertubi-tubi akhirnya memaksa Direktur Office of Personal Management (OPM), Katherine Archuletta mundur dari jabatannya. Sebelumnya, Kongres AS telah mendesak Archuletta mundur dari jabatannya sebagai direktur OPM karena dinilai tidak layak untuk meneruskan wewenangnya pasca insiden kebocoran data beberapa waktu lalu. Walaupun Archuletta telah mundur dari jabatannya, hal tersebut tidak dinilai tidak akan menutupi kerugian yg dialami oleh pemerintah Federal AS.
Mayoritas Kongres AS yg dikuasai oleh Partai Republik sudah sangat gerah dengan langkah kebijakan pemerintah Obama yg mereka anggap sangat rentan terhadap serangan siber. Partai Republik menilai bahwa insiden yg menimpa OPM ini adalah klimaks dari sekian banyak rentetan insiden serangan siber pada organisasi yg ada di AS. Insiden yg menimpa industri retail seperti Target, kebocoran data yg merugikan Anthem & Premera Blue Cross, serta mega-hacking yg menimpa Sony dalam anggapan Partai Republik adalah preseden yg sangat buruk.
Archuletta sendiri mengakui bahwa ia sudah berbicara dengan Presiden Obama perihal pengunduran dirinya tersebut. “Adalah langkah baik bagi saya untuk mundur & mengizinkan kepemimpinan baru maju sebagai pengganti saya,” ujarnya. Menurut beberapa data, OPM harus kehilangan data pegawai federal AS sebanyak 4,9 juta data. Sebelumnya OPM telah menyebutkan bahwa sekitar 22 juta warga AS hilang selama 15 tahun terakhir ini. Data tersebut terpisah namun masih ada kaitannya dengan insiden yg menimpa OPM tersebut.
Nomor jaminan sosial & beberapa informasi sensitif lainnya dipastikan tercuri. Bahkan ada dugaan kuat bahwa informasi sensitif seperti security clearances ikut tercuri pula. Pemerintah AS menduga kuat bahwa Tiongkok adalah aktor yg mendukung aksi peretasan itu. Kementerian Luar Negeri Tiongkok langsung mambantah tuduhan AS & menganggapnya sebagai sesuatu yg absurd.
Pengunduran Archuletta dari tampuk pimpinan OPM tidak lama setelah John Boehner, salah satu juru bicara Parta Republik di Kongres AS mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak lagi percaya pada kepemimpinan OPM saat ini. Archuletta adalah salah satu anggota tim sukses Obama pada kampanye tahun 2012 lalu & dilantik menjadi direktur OPM pada tahun 2013. The National Treasury Employees Union (NTEU) rencananya akan menuntut OPM karena lalai dalam menjaga keamanan data pegawai federal AS.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenDirektur OPM Mengundurkan Diri Pasca Insiden Peretasan diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber