Pada 18 Januari 2016 yg lalu, Kementerian Komunikasi & Informatika melaksanakan Diskusi Rencana Pengembangan Industri Game Indonesia yg dihadiri Menteri Komunikasi & Informatika Rudiantara & Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Berbagai personel dari kementerian terkait hadir di sana, begitu juga dengan sejumlah pelaku industri game Indonesia seperti Kris Antoni (Toge Productions), Anton Soeharyo (Touchten Games), Anton Budiono (Artoncode), M. Ajie (Tinker Games), Ivan Chen (Anantarupa Studios), Shieny Aprilia (Agate Studio), Dito Suwardita (Digital Happiness), & Robbi Baskoro (Duniaku.net).
Potensi Pasar Game di Indonesia
Di sini para pelaku industri game lokal menjelaskan potensi industri game kepada pihak pemerintah. Grand Theft Auto V, salah satu juduldengan penjualan terbesarsepanjang sejarah game, disebutkan mampu menyamai penghasilanfilm Avatar yg berpredikat sebagai film terlaris sepanjang masa.
Mereka juga menyampaikan bahwa selama tahun 2015, Asia Pasifik menguasai 47 persen dari total pendapatan industri game dunia. Di antara negara-negara Asia Tenggara, tingkat pertumbuhan di Indonesia adalah yg terbesar dengan pertumbuhan investasi sebesar 45 persen & pendapatan sebesar $321 juta (sekitar Rp4,4 triliun).
Dari sekian pendapatan itu, mereka mengatakan bahwa hanya sepuluhpersen yg dikuasai oleh pemain lokal. Angka tersebut diprediksi akan menyusut menjadi tigapersen saja pada tahun 2019 jika pemerintah tidak bekerja sama dengan seluruh komunitasindustri game di Indonesia & menjadikannyasebagai “kunci kontributor pertumbuhan ekonomi nasional”.
Para perwakilan pelaku industri game pun menargetkan agar pada tahun 2020 nanti, setidaknyalima puluhpersen pasar game Indonesia mampu dikuasai oleh pelaku industri lokal berkatterjalinnya kerja sama dengan pemerintah.
Poin-Poin yg Menjadi Dasar Perencanaan ke Depan
Faktor-faktor yg menjadi kunci utama acuan untuk rencana kerja dalam mencapai target tersebut adalah:
- Promosi bersama secara langsung maupun lintas sektor seperti pariwisata, event industri, & bantuanhumas
- Matchmakingdenganpenerbit global
- Kewajiban menyajikan konten lokal pada game globalsebagai bagian daritransfer knowledge
- Kerja sama lokalatau perlindungan kepemilikan perusahaan (proteksi investasi asing) untuk melindungi para pelaku industri lokal agar dapat memiliki waktu untuk bertumbuh
- Akses pendanaan sepertilinkage banking/non banking, grant/loan untuk pengembangan produk lokal
- PengembanganSDM melalui akselerasi kurikulum dengan tujuan mereduksi ketimpangantingkat keahlian antara kebutuhan industri dengan lulusan sekolah formal
- Pemberian insentif pajak atas sebuah kawasan industri khusus
Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif juga mengatakan bahwa potensi industri game yg sangat besar mendorong pemerintah untuk serius menatanya sebagai sektor tersendiri & segera melaksanakan seluruh program kerja sebelum momentumnya terlewatkan.
Menurut Triawan, diperlukan tagline khusus untuk mempromosikan game dari Indonesia, contohnya seperti“Great Indonesian Game”, sehingga lebih mudah mendapatkan perhatian dari pasar lokal maupun internasional.
Rencana pengembangan industri gameIndonesia ini akan didiskusikan bersama antara pemerintah (Badan Ekonomi Kreatif, Kemenkominfo, Kemenko bidang Perekonomian), pelaku industri game Indonesia, & pemangku kepentingan lainnya.
Cek juga lima belas game karya anak bangsa yg patut kamu tunggu di tahun 2016 berikut ini!
Semoga dengan adanya pertemuan ini, akan ada eksekusi lebih lanjut & pemerintah bisa meningkatkan dukungan mereka terhadap ekosistem industri game Indonesia.
Dikutip dari sini