• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Duel Startup Paling Sengit di 2015

Ophelia

Game Maniacs
Journalist

Dunia startup Indonesia di tahun 2015 ini menjadi semakin seru berkat kehadiran dua / lebih startup dengan bisnis di ranah yg sama. Sepanjang tahun, mereka terus berusaha untuk bisa lebih baik dari pesaingnya.

Berbeda dengan pertandingan sepakbola, bisnis startup memang tidak mengenal kata kalah & menang. Beberapa startup bisa tetap meraih kesuksesan walaupun bergerak di bidang yg sama. Namun demi menjaga agar bisnis mereka berkembang, / setidaknya menjaga agar perusahaannya bertahan, mau tak mau startup-startup tersebut harus saling berduel.

Duel terjadi mulai dari memperebutkan pendanaan investor, meraih sebanyak mungkin pengguna, hingga beradu cepat meluncurkan produk baru. Berikut ini adalah startup-startup yg menjalani persaingan paling sengit di tahun 2015.
Tokopedia vs BukaLapak


Dunia marketplace di Indonesia awalnya hanya didominasi oleh pemain asing seperti OLX & produk-produk Rocket Internet. Kehadiran marketplace lokal, seperti Tokopedia & BukaLapak pun membuat bisnis marketplace menjadi lebih ramai & makin bergairah. Apalagi kemudian keduanya sama-sama mendapat pendanaan dalam jumlah yg besar.

Tokopedia berhasil mendapatkan pendanaan sebesar $100 juta (sekitar Rp1.4 Triliun) pada bulan Oktober 2014, setelah sebelumnya enam kali meraih pendanaan dengan jumlah yg tidak disebutkan.

Sedangkan BukaLapak, walaupun belum pernah secara resmi menyebutkan jumlah uang yg mereka dapat dari empat kali pendanaan, dikabarkan mendapatkan pendanaan yang cukup besar.

Dari sisi jumlah pengguna, keduanya pun terus bersaing. Tokopedia telah mempunyai 300.000 penjual aktif dengan enam juta produk terjual setiap bulannya. Mereka pun telah menjalin kerjasama dengan sembilan perusahaan logistik, termasuk GO-JEK. Seperti tak mau kalah, BukaLapak, yg di awal tahun 2015 baru mempunyai 163.000 penjual, kini telah mempunyai 450.000 penjual.

Persaingan Tokopedia & BukaLapak pun tak hanya pada angka statistik. Keduanya juga gencar melakukan promosi lewat segala cara, baik lewat media cetak, iklan televisi, hingga papan reklame di jalan-jalan besar.

Tokopedia bahkan mempunyai kampanye khusus bertajuk “Ciptakan Peluangmu”. Lewat kampanye tersebut, Tokopedia mengajak semua orang menjadi pebisnis dengan berjualan di marketplace mereka. Sedangkan BukaLapak baru-baru ini merilis sebuah iklan unik di televisi yg menampilkan sang CEO, Achmad Zaky, dalam menyambut Hari Belanja Online Nasional 2015.
Baca juga: Debat Komunitas: Di Mana Kamu Akan Berjualan, Tokopedia / Bukalapak?
GO-JEK vs GrabBike


Di ranah ojek online, juga ada persaingan yg cukup sengit antara GO-JEK dengan GrabBike. GO-JEK merupakan pelopor layanan ojek online di Indonesia, sekaligus menjadi yang pertama mempunyai aplikasi mobile. Sedangkan GrabBike merupakan layanan dari GrabTaxi, yg merupakan salah satu dari sedikit unicorn yg berasal dari Asia Tenggara, dengan perkiraan valuasi miliaran dolar.

Persaingan keduanya dimulai sejak GrabTaxi memutuskan untuk meluncurkan layanan GrabBike di Indonesia pada bulan Mei 2015, setelah sebelumnya melakukan uji coba di Vietnam. GO-JEK & GrabBike cenderung melakukan hal yg sama dalam berbagai kesempatan. Mulai dari sama-sama menerapkan tarif promo sejak bulan Ramadan tahun ini, hingga melakukan perekrutan pengemudi dalam jumlah besar di tempat & waktu yg relatif sama.

Sejauh ini, GO-JEK memang lebih unggul dalam hal jumlah kota yg dijangkau & layanan yg disediakan. Namun GrabBike juga terus mengejar dengan membuka layanan di kota-kota satelit Jakarta & meluncurkan layanan kurir GrabExpress.

Sejak bulan November 2015, GO-JEK memang tengah mengalami tekanan setelah banyak pengemudi yg mengeluh soal tarif per kilometer yg menurun dari Rp4.000 menjadi Rp3.000. Beberapa pengemudi bahkan melancarkan protes setelah mereka mendapat suspend karena dianggap menerima order fiktif.

Di saat yg sama, GrabBike malah mencoba meraih simpati masyarakat dengan menerapkan tarif promo Rp12.000. Untuk pengguna baru, mereka bahkan menerapkan tarif gratis untuk tiga kali perjalanan pertama.
Baca juga: Kilas Balik Perkembangan Ojek Online di Indonesia Sepanjang 2015
YesBoss vs HaloDiana


Layanan asisten virtual, mungkin tidak begitu ramai dibicarakan layaknya bisnis e-commerce & ojek online, namun bukan berarti tidak ada persaingan sengit di dalamnya. YesBoss, yg hadir di awal bulan Juni 2015, merupakan startup pertama yg memberikan layanan asisten virtual di Indonesia.

Kita bisa minta bantuan kepada YesBoss untuk mengerjakan berbagai hal yg kita butuhkan. Mulai dari membeli makanan, memesan tiket pesawat, hingga menanyakan kondisi cuaca hari ini. Semua dilakukan lewat SMS.

Beberapa bulan kemudian, Ryan Gondokusumo, yg merupakan Founder dari Sribu & SribuLancer, ikut membuat layanan serupa yg bernama HaloDiana. Ryan menceritakan kepada Tech in Asia kalau layanan HaloDiana sebenarnya sudah ia buat sebelumnya dalam fitur Asisten Pribadi Virtual di SribuLancer. Melihat minat masyarakat yg begitu besar akan fitur ini, ia pun memutuskan untuk membuatnya sebagai produk terpisah.

Persaingan keduanya semakin memanas ketika YesBoss, yg didirikan oleh Irzan Raditya, mendapat pendanaan sebesar enam digit (dalam dolar AS) dari 500 Startups, IMJ Ventures, & Convergence VC. HaloDiana sendiri masih menggunakan pendanaan yg dimiliki oleh Ryan dari Sribu & SribuLancer.

Sekalipun hadir sedikit terlambat, HaloDiana berusaha untuk berkembang dengan lebih cepat. Mereka pun berhasil meluncurkan sebuah aplikasi mobile pada awal November 2015. Hal yg belum bisa diwujudkan oleh YesBoss hingga sekarang.
Baca juga: Tech in Asia Podcast [Edisi Spesial] – 23 Oktober 2015: Ngobrol Bareng CEO YesBoss & HaloDiana
HijUp vs Hijabenka


Bila di ranah e-commerce umum ada pertarungan antara Tokopedia & BukaLapak, khusus untuk e-commerce fashion muslimah ada duel antara HijUp & Hijabenka. HijUp didirikan oleh Diajeng Lestari, yaitu istri Achmad Zaky yg merupakan CEO BukaLapak. Sedangkan Hijabenka merupakan bagian dari e-commerce fashion besar, Berrybenka.

Melalui proses bootstrapping sejak tahun 2011, HijUp baru bisa berbicara lebih banyak pada tahun 2015 ini. Tepatnya saat mendapat pendanaan sebanyak dua kali. Fenox VC, 500 Startups, Skystar Capital, & EMTEK Group bersama-sama memberikan pendanaan kepada HijUp pada bulan Februari & Juli 2015.

Walaupun tidak memberikan angka pasti, namun HijUp memberikan bocoran kalau pendanaan terakhir yg mereka dapat bernilai tujuh digit (dalam dolar AS).

Berbeda dengan HijUp, Hijabenka lewat orang tua mereka, Berrybenka, telah mendapat pendanaan tujuh digit sejak 2013. Pada waktu itu, mereka mendapat dana $5 Juta (sekitar Rp70 Miliar) dari TransCosmos & GREE Ventures.

Relatif seimbang dari sisi pendanaan, HijUp & Hijabenka ternyata punya perbedaan dari sisi produk. Dalam acara StartupLokal Meetup ke-57 yg diadakan bulan September 2015 silam, Falah Fakhriyah, selaku GM Hijabenka, mengatakan kalau perusahaanya mempunyai produk yg lebih banyak dengan rentang harga lebih luas.

Jumlah produk yg ada di Hijabenka, menurut Falah, sudah mencapai 12.000 produk, dengan rentang harga mulai dari di bawah Rp50.000 hingga di atas Rp900.000. Sedangkan barang-barang yg dijual di HijUp lebih terkurasi, dengan harga yg relatif lebih tinggi.

HijUp, yg semakin dikenal setelah mensponsori sebuah acara talkshow TV saat Ramadan tahun ini, memang lebih banyak menjalin kerjasama dengan para desainer untuk membuat produk-produk yg terkurasi. Sejauh ini mereka telah bekerjasama dengan lebih dari 100 desainer.

Meski begitu, hal tersebut tidak kemudian membatasi jumlah konsumen HijUp. Terbukti saat ini mereka telah konsisten mendapat sekitar dua juta pageview setiap bulannya.
Baca juga: Ingin Beli Baju Lebaran? Berikut Kumpulan E-commerce Fashion Muslim Indonesia untuk Referensi Anda
GO-MART vs HappyFresh


Ide membuat layanan pengantaran bahan makanan secara online sebenarnya bukan hal yg baru di Indonesia. Namun di tahun 2015 ini, layanan ini menjadi kian dikenal setelah kehadiran aplikasi mobile yg dibuat oleh GO-JEK (dengan fitur GO-MART) & HappyFresh. Hanya dengan beberapa kali klik, bahan makanan pun langsung dikirimkan ke rumah kita.

GO-JEK memulai layanan ini pada awal 2015, berbarengan dengan meluncurnya aplikasi mobile mereka. Saat itu namanya masih Shopping. Baru pada Oktober 2015, GO-JEK meresmikan nama GO-MART untuk layanan tersebut.

Untuk layanan GO-MART ini, GO-JEK benar-benar memanfaatkan 200.000 pengemudi mereka untuk berbelanja bahan makanan di 40 toko rekanan sesuai dengan pesanan pelanggan. Jumlah produk yg bisa dibeli mencapai angka 50.000. Hal inilah yg membuat mereka seperti sulit untuk dikalahkan.

Dalam waktu yg hanya berbeda beberapa bulan sejak GO-JEK meluncurkan aplikasi mobile, HappyFresh pun hadir di Indonesia. Layanan yg ditawarkan pun relatif sama. Namun berbeda dengan GO-MART yg hanya beroperasi di Indonesia, HappyFresh hingga saat ini telah beroperasi di tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, & Thailand.

Soal pendanaan, GO-MART & HappyFresh sepertinya tidak perlu khawatir. Pada bulan September 2015 yg lalu, HappyFresh mendapat pendanaan sebesar $12 juta. Ada pun GO-MART telah mendapat pendanaan dalam jumlah besar yg nilainya enggan disebutkan oleh GO-JEK.

Di tahun 2016, sepertinya persaingan akan terus terjadi antara lima pasang startup di atas. Bahkan, bukan tidak mungkin akan ada nama-nama lain yg muncul & ikut memanaskan persaingan.

Yang pasti, para startup tersebut harus terus berinovasi, agar mereka bisa terus bersaing di dunia startup Indonesia yg semakin berkembang.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

Dikutip dari sini
 
Top