Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. e-Nawacita Untuk Pelayanan Publik Bermutu
Presiden Joko Widodo & segenap jajaran terus menggenjot e-Nawacita untuk dapat meningkatkan pelayanan publik yg bermutu. Harapan pemerintah adalah dengan memberlakukan e-Nawacita, maka tidak akan ada lagi istilah red tape bureaucracy yg identik melekat di pelayanan publik pemerintah. Kementerian Riset & Teknologi, BPPT & Kementerian Komunikasi & Informatika menggelar dialog nasional degan tema, “Meraih e-Nawacita dengan Pelayanan Publik Secara Elektronik yg Inovatif & Bermutu Untuk Sistem Pemerintahan & Demokrasi”.
Acara tersebut digelar di Gedung BPPT II di bilangan MH.Thamrin yg dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Hebat (KIH). Menkominfo Rudiantara, Menristek Muhammad Natsir, Menpan RB Yuddy Chrisnandi & Mendagri Tjahjo Kumolo. Dalam sambutannya Rudiantara mengatakan bahwa jajaran kementeriannya sangat mendukung terlaksananya e-Nawacita di negara Indonesia. “Salah satu unsur penting dalam e-Nawacita adalah keberlangsungan broadband. Di sinilah kontribusi kami (red-Kemenkominfo),” ujar Rudiantara.
Ia pun menambahkan bahwa kementeriannya akan terus mengupayakan broadband Internet sebagai salah satu tulang punggung negara Indonesia. “Saya ingin seluruh wilayah Indonesia ini dapat mengakses Internet. Tujuannya ya itu tadi, tercapainya sasaran dalam e-Nawacita,” lanjut Rudiantara. Tercapainya e-Nawacita tidak hanya berbicara tentang meningkatnya peningkatan mutu pelayanan publik. Tetapi juga terwujudnya e-voting yg kini akan segera diimplementasikan oleh pemerintah.
Menristek M. Natsir mengemukakan bahwa dengan implementasi e-voting, pemerintah setidaknya dapat menghemat biaya sebanyak 60 persen. “Pemerintah setidaknya dapat mengurangi biaya politik,” tegas M. Natsir. Ia pun menambahkan bahwa dengan implementasi teknologi yg applicable, pemerintah tidak hanya dapat mengurangi biaya politik, tetapi juga mengurangi kecurangan pada pelaksanaan pemilu. “Perangkat e-voting tersebut tentu saja harus dibuat oleh anak bangsa,” tandasnya.
Senada dengan M. Natsir, Menpan RB Yuddy Chrisnandi mengatakan bahwa pemerintah telah membuat sebuah road map tentang aparatur sipil yg kompetitif. “Kehadiran e-Nawacita pun tidak terlepas dari keinginan untuk mendukung pelayanan publik yg baik,” kata Yuddy. Di satu sisi, pihak kementerian yg berada di bawah tanggung jawab Yuddy pun terus mendukung program pemerintah memberlakukan tata kelola pemerintahan yg baik.
Seakan tidak mau ketinggalan, Tjahjo selaku mendagri mengatakan bahwa ia menargetkan pada lima tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, e-government sudah harus diterapkan di Indonesia. Namun, Tjahjo melihat bahwa terdapat tumpang tindih regulasi terkait implementasi hal tersebut. “Tumpang tindih itu pasti kami selesaikan,” kata Tjahjo. “Implementasi e-government akan memperkuat esensi otonomi daerah,” sambungnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontene-Nawacita Untuk Pelayanan Publik Bermutu diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Presiden Joko Widodo & segenap jajaran terus menggenjot e-Nawacita untuk dapat meningkatkan pelayanan publik yg bermutu. Harapan pemerintah adalah dengan memberlakukan e-Nawacita, maka tidak akan ada lagi istilah red tape bureaucracy yg identik melekat di pelayanan publik pemerintah. Kementerian Riset & Teknologi, BPPT & Kementerian Komunikasi & Informatika menggelar dialog nasional degan tema, “Meraih e-Nawacita dengan Pelayanan Publik Secara Elektronik yg Inovatif & Bermutu Untuk Sistem Pemerintahan & Demokrasi”.
Acara tersebut digelar di Gedung BPPT II di bilangan MH.Thamrin yg dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Hebat (KIH). Menkominfo Rudiantara, Menristek Muhammad Natsir, Menpan RB Yuddy Chrisnandi & Mendagri Tjahjo Kumolo. Dalam sambutannya Rudiantara mengatakan bahwa jajaran kementeriannya sangat mendukung terlaksananya e-Nawacita di negara Indonesia. “Salah satu unsur penting dalam e-Nawacita adalah keberlangsungan broadband. Di sinilah kontribusi kami (red-Kemenkominfo),” ujar Rudiantara.
Ia pun menambahkan bahwa kementeriannya akan terus mengupayakan broadband Internet sebagai salah satu tulang punggung negara Indonesia. “Saya ingin seluruh wilayah Indonesia ini dapat mengakses Internet. Tujuannya ya itu tadi, tercapainya sasaran dalam e-Nawacita,” lanjut Rudiantara. Tercapainya e-Nawacita tidak hanya berbicara tentang meningkatnya peningkatan mutu pelayanan publik. Tetapi juga terwujudnya e-voting yg kini akan segera diimplementasikan oleh pemerintah.
Menristek M. Natsir mengemukakan bahwa dengan implementasi e-voting, pemerintah setidaknya dapat menghemat biaya sebanyak 60 persen. “Pemerintah setidaknya dapat mengurangi biaya politik,” tegas M. Natsir. Ia pun menambahkan bahwa dengan implementasi teknologi yg applicable, pemerintah tidak hanya dapat mengurangi biaya politik, tetapi juga mengurangi kecurangan pada pelaksanaan pemilu. “Perangkat e-voting tersebut tentu saja harus dibuat oleh anak bangsa,” tandasnya.
Senada dengan M. Natsir, Menpan RB Yuddy Chrisnandi mengatakan bahwa pemerintah telah membuat sebuah road map tentang aparatur sipil yg kompetitif. “Kehadiran e-Nawacita pun tidak terlepas dari keinginan untuk mendukung pelayanan publik yg baik,” kata Yuddy. Di satu sisi, pihak kementerian yg berada di bawah tanggung jawab Yuddy pun terus mendukung program pemerintah memberlakukan tata kelola pemerintahan yg baik.
Seakan tidak mau ketinggalan, Tjahjo selaku mendagri mengatakan bahwa ia menargetkan pada lima tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, e-government sudah harus diterapkan di Indonesia. Namun, Tjahjo melihat bahwa terdapat tumpang tindih regulasi terkait implementasi hal tersebut. “Tumpang tindih itu pasti kami selesaikan,” kata Tjahjo. “Implementasi e-government akan memperkuat esensi otonomi daerah,” sambungnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontene-Nawacita Untuk Pelayanan Publik Bermutu diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber