Salah satu anggota Tim Transisi, Eddy Rumpoko, bakal memprioritaskan penyelesaian masalah dualisme Arema dalam tugasnya nanti. Sosok Wali Kota Batu ini menyatakan, saat ini memang dirinya mendapatkan amanat untuk tetap mempertahankan eksistensi klub berlogo kepala Singa itu.
"Arema adalah tim yang menjadi kebanggaan warga Malang, orang tua saya sendiri adalah salah satu pendiri Arema [Almarhum Sugiono, red.]. Sehingga dengan situasi yang terjadi saat ini, saya berharap Arema tetap untuk ikut berkompetisi yang dikelola lebih profesional lagi, dan tetap menjadi kebanggaan arek Malang," kata Eddy di kediamannya, Kota Malang.
Politisi PDI Perjuangan itu menjadikan Arema sebagai prioritas utama untuk berkompetisi, meski tidak menjelaskan secara rinci apakah mengikuti kompetisi arahan Menpora dengan Tim Transisi-nya ataupun tetap mengikuti kompetisi yang dikelola oleh PT Liga Indonesia di bawah PSSI.
Soal perbedaan alias dualisme kepengurusan yang dikabarkan menjadi pengganjal Arema Cronus untuk mengikuti Indonesia Super League (ISL) 2015, Eddy menyatakan hal itu sebenarnya bukan masalah yang sulit. Itu jika, stakeholder yang berkepentingan di Arema bisa menurunkan egonya.
"Saya melihat soal legitimasi, persoalan keabsahan, persoalan siapa pengurusnya, saya kira bukanlah sesuatu yang mendasar. Tapi berdirinya Arema ini dikarenakan keinginan besar masyarakat Malang secara menyeluruh, bukan karena kepemilikan tetapi lebih bagaimana Arema itu tetap eksis di Malang Raya," jelasnya.
Eddy sendiri memang pernah membantu Arema, tepatnya di tahun 2011 saat Arema yang dilatih oleh Miroslav Janu mengalami kesulitan pembayaran gaji, ketika itu Eddy mengumpulkan para pemain dan membantu pendanaan tim.
Untuk langkah penyelesaian Arema, Eddy masih belum menyebut secara detail bakal seperti apa. Namun, dirinya saat ini akan terus aktif melakukan komunikasi dengan manajemen Arema.
"Teman-teman di Arema seperti Iwan Budianto adalah teman baik saya. Saya akan terus melakukan komunikasi kepada Arema ini baiknya seperti apa," tutup Eddy.(gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Eddy Rumpoko Prioritaskan Penyelesaian Dualisme Arema
"Arema adalah tim yang menjadi kebanggaan warga Malang, orang tua saya sendiri adalah salah satu pendiri Arema [Almarhum Sugiono, red.]. Sehingga dengan situasi yang terjadi saat ini, saya berharap Arema tetap untuk ikut berkompetisi yang dikelola lebih profesional lagi, dan tetap menjadi kebanggaan arek Malang," kata Eddy di kediamannya, Kota Malang.
Politisi PDI Perjuangan itu menjadikan Arema sebagai prioritas utama untuk berkompetisi, meski tidak menjelaskan secara rinci apakah mengikuti kompetisi arahan Menpora dengan Tim Transisi-nya ataupun tetap mengikuti kompetisi yang dikelola oleh PT Liga Indonesia di bawah PSSI.
Soal perbedaan alias dualisme kepengurusan yang dikabarkan menjadi pengganjal Arema Cronus untuk mengikuti Indonesia Super League (ISL) 2015, Eddy menyatakan hal itu sebenarnya bukan masalah yang sulit. Itu jika, stakeholder yang berkepentingan di Arema bisa menurunkan egonya.
"Saya melihat soal legitimasi, persoalan keabsahan, persoalan siapa pengurusnya, saya kira bukanlah sesuatu yang mendasar. Tapi berdirinya Arema ini dikarenakan keinginan besar masyarakat Malang secara menyeluruh, bukan karena kepemilikan tetapi lebih bagaimana Arema itu tetap eksis di Malang Raya," jelasnya.
Eddy sendiri memang pernah membantu Arema, tepatnya di tahun 2011 saat Arema yang dilatih oleh Miroslav Janu mengalami kesulitan pembayaran gaji, ketika itu Eddy mengumpulkan para pemain dan membantu pendanaan tim.
Untuk langkah penyelesaian Arema, Eddy masih belum menyebut secara detail bakal seperti apa. Namun, dirinya saat ini akan terus aktif melakukan komunikasi dengan manajemen Arema.
"Teman-teman di Arema seperti Iwan Budianto adalah teman baik saya. Saya akan terus melakukan komunikasi kepada Arema ini baiknya seperti apa," tutup Eddy.(gk-48)
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Eddy Rumpoko Prioritaskan Penyelesaian Dualisme Arema