Pelatih Persiram Raja Ampat, Eduard Tjong, mengakui persaingan berat bakal dihadapi timnya dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Menyusul, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu bakal kembali menggunakan format satu wilayah.
Sebelumnya, pada musim lalu, pelatih yang akrab disapa Edu itu mampu memberikan kejutan dengan membawa Persela Lamongan yang bermaterikan pemain seadanya mampu menembus hingga babak delapan besar. Hal itu pun ingin coba diulanginya bersama tim Dewa Laut.
"Dalam kompetisi satu wilayah ada dua hal yang mesti kami siapkan. Pertama, dari segi fisik karena pasti akan bermain 34 kali karena ada 18 tim rencananya. Artinya, dalam sepekan bisa main dua hingga tiga laga. Yang kedua, masalah mental pemain," ucap Edu, usai laga uji coba Persiram kontra Trisakti FC di lapangan C Senayan, Jakarta, Kamis (15/1) petang.
Lebih lanjut, Edu menuturkan pihaknya tak memasang target muluk di ISL nanti. Terlebih, manajemen Persiram hanya menargetkannya minimal harus masuk sepuluh besar. "Tapi, saya pribadi paling tidak putaran pertama kami ada di enam besar. Apa yang saya terapkan di sini sama dengan ketika saya menangani Persela. Yang pertama saya ingin tim ini punya kebersamaan, dan saya tak mau lihat pemain dari nama besar. Kalaupun dia punya nama tetap harus kerja keras," tegasnya.
Di samping itu, dia mengakui masih membutuhkan dua pemain lokal lagi untuk melengkapi skuatnya. "Kami butuh pemain sayap dan satu striker lokal. Tapi, saat ini saya belum ada bayangan untuk penyerang karena semua yang berkualitas sudah diambil klub lain," pungkasnya.
Sementara itu, manajer Persiram, Henry Wairara, mengungkapkan untuk musim ini pihaknya menganggarkan biaya Rp5-20 miliar semusim. "Saya setuju dengan pola satu wilayah seperti ini. Saya yakin tim kami bisa berbicara banyak di ISL nanti," ujar Henry.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Eduard Tjong Akui ISL 2015 Lebih Berat
Sebelumnya, pada musim lalu, pelatih yang akrab disapa Edu itu mampu memberikan kejutan dengan membawa Persela Lamongan yang bermaterikan pemain seadanya mampu menembus hingga babak delapan besar. Hal itu pun ingin coba diulanginya bersama tim Dewa Laut.
"Dalam kompetisi satu wilayah ada dua hal yang mesti kami siapkan. Pertama, dari segi fisik karena pasti akan bermain 34 kali karena ada 18 tim rencananya. Artinya, dalam sepekan bisa main dua hingga tiga laga. Yang kedua, masalah mental pemain," ucap Edu, usai laga uji coba Persiram kontra Trisakti FC di lapangan C Senayan, Jakarta, Kamis (15/1) petang.
Lebih lanjut, Edu menuturkan pihaknya tak memasang target muluk di ISL nanti. Terlebih, manajemen Persiram hanya menargetkannya minimal harus masuk sepuluh besar. "Tapi, saya pribadi paling tidak putaran pertama kami ada di enam besar. Apa yang saya terapkan di sini sama dengan ketika saya menangani Persela. Yang pertama saya ingin tim ini punya kebersamaan, dan saya tak mau lihat pemain dari nama besar. Kalaupun dia punya nama tetap harus kerja keras," tegasnya.
Di samping itu, dia mengakui masih membutuhkan dua pemain lokal lagi untuk melengkapi skuatnya. "Kami butuh pemain sayap dan satu striker lokal. Tapi, saat ini saya belum ada bayangan untuk penyerang karena semua yang berkualitas sudah diambil klub lain," pungkasnya.
Sementara itu, manajer Persiram, Henry Wairara, mengungkapkan untuk musim ini pihaknya menganggarkan biaya Rp5-20 miliar semusim. "Saya setuju dengan pola satu wilayah seperti ini. Saya yakin tim kami bisa berbicara banyak di ISL nanti," ujar Henry.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Eduard Tjong Akui ISL 2015 Lebih Berat