Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Efektifitas Forensik Digital
Seperti layaknya forensik di dunia kedokteran, forensik digital kini sangat dibutuhkan terutama di bi&g penegakkan hukum. Berbeda dengan forensik komputer yg menitikberatkan pada spesifikasi komputer, forensik digital cakupannya lebih luas. Seorang ahli forensik digital dituntut tidak hanya piawai dalam melakukan forensik komputer, ia pun harus ahli dalam melakukan forensik pada jaringan Internet, infrastuktur TI & juga smartphone. Hasil forensik tersebut akan menjadi bukti kejahatan untuk dibawa ke meja hijau. Dalam sebuah penelitian berjudul Bridging Differences in Digital Forensics for Law Enforcement and National Security yg ditulis peneliti forensik digital dari University of New Mexico & FBI menyatakan bahwa forensik digital digunakan oleh penegak hukum untuk mengejar & menangkap kriminal.
Mereka menyatakan bahwa kunci sukses efektifitas forensik digital terletak dari kepiawaian mereka mengikuti langkah-langkah prosedural yg sudah ditentukan. Investigators follow well-defined and reproducible procedures for collecting digital evidence and fully document their work as it occurs. Itulah yg mereka tulis di dalam penelitiannya. Namun, mereka pun menambahkan bahwa semakin berkembangnya ancaman siber, efektifitas dalam forensik digital tidak hanya ditentukan oleh standar operasional prosedur. Tetapi juga ditentukan oleh kepiawaian dalam bekerja sama dengan lembaga lain khususnya kerja sama dalam bi&g forensik digital.
Adapun AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar, Kasubbid Komputer Forensik Puslabfor Bareskrim Polri mengatakan bahwa berdasarkan best practice-nya, standar operasional prosedur (SOP) dinilai masih menjadi indikator dalam menentukan kesuksesan hasil forensik digital. Ia pun mengaku bahwa SOP yg dimiliki oleh Mabes Polri pernah diminta secara langsung oleh pemerintah Oman. Saat bertatap muka dengan tim CISO Magazine beberapa waktu yg lalu, Nuh menjelaskan bahwa SOP forensik digital akan selalu direvisi karena perkembangan kejahatan siber semakin canggih dari hari ke hari. Ia menuturkan bahwa pembentukan SOP forensik digital yg efektif harus mengacu kepada banyak sumber. Alasannya adalah hasil forensik digital tersebut dapat dipertanggung jawabkan di depan hukum.
SOP ini digunakan tidak hanya di Mabes Polri, tetapi juga di seluruh cabang Labfor Polri seperti Me&, Palembang, Semarang, Surabaya, Makasar & Denpasar, jelasnya. Ia menutup diskusi dengan mengatakan bahwa tanpa a&ya peran SOP ini, pemeriksaan bukti digital tidak akan berpijak pada ilmu pengetahuan & dasar hukum.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenEfektifitas Forensik Digital diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Seperti layaknya forensik di dunia kedokteran, forensik digital kini sangat dibutuhkan terutama di bi&g penegakkan hukum. Berbeda dengan forensik komputer yg menitikberatkan pada spesifikasi komputer, forensik digital cakupannya lebih luas. Seorang ahli forensik digital dituntut tidak hanya piawai dalam melakukan forensik komputer, ia pun harus ahli dalam melakukan forensik pada jaringan Internet, infrastuktur TI & juga smartphone. Hasil forensik tersebut akan menjadi bukti kejahatan untuk dibawa ke meja hijau. Dalam sebuah penelitian berjudul Bridging Differences in Digital Forensics for Law Enforcement and National Security yg ditulis peneliti forensik digital dari University of New Mexico & FBI menyatakan bahwa forensik digital digunakan oleh penegak hukum untuk mengejar & menangkap kriminal.
Mereka menyatakan bahwa kunci sukses efektifitas forensik digital terletak dari kepiawaian mereka mengikuti langkah-langkah prosedural yg sudah ditentukan. Investigators follow well-defined and reproducible procedures for collecting digital evidence and fully document their work as it occurs. Itulah yg mereka tulis di dalam penelitiannya. Namun, mereka pun menambahkan bahwa semakin berkembangnya ancaman siber, efektifitas dalam forensik digital tidak hanya ditentukan oleh standar operasional prosedur. Tetapi juga ditentukan oleh kepiawaian dalam bekerja sama dengan lembaga lain khususnya kerja sama dalam bi&g forensik digital.
Adapun AKBP Muhammad Nuh Al-Azhar, Kasubbid Komputer Forensik Puslabfor Bareskrim Polri mengatakan bahwa berdasarkan best practice-nya, standar operasional prosedur (SOP) dinilai masih menjadi indikator dalam menentukan kesuksesan hasil forensik digital. Ia pun mengaku bahwa SOP yg dimiliki oleh Mabes Polri pernah diminta secara langsung oleh pemerintah Oman. Saat bertatap muka dengan tim CISO Magazine beberapa waktu yg lalu, Nuh menjelaskan bahwa SOP forensik digital akan selalu direvisi karena perkembangan kejahatan siber semakin canggih dari hari ke hari. Ia menuturkan bahwa pembentukan SOP forensik digital yg efektif harus mengacu kepada banyak sumber. Alasannya adalah hasil forensik digital tersebut dapat dipertanggung jawabkan di depan hukum.
SOP ini digunakan tidak hanya di Mabes Polri, tetapi juga di seluruh cabang Labfor Polri seperti Me&, Palembang, Semarang, Surabaya, Makasar & Denpasar, jelasnya. Ia menutup diskusi dengan mengatakan bahwa tanpa a&ya peran SOP ini, pemeriksaan bukti digital tidak akan berpijak pada ilmu pengetahuan & dasar hukum.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenEfektifitas Forensik Digital diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber