Mengakhiri kampanye La Liga Spanyol musim lalu dengan menduduki posisi kedelapan klasemen akhir bukanlah kebetulan semata bagi Celta Vigo. Musim ini adalah peningkatannya, dengan membukukan empat kemenangan dan sekali hasil imbang dalam lima laga awal, membuat mereka berbagi posisi dengan Real Madrid di puncak klasemen.
Pasukan asal Galicia memulai kiprah mereka di musim 2015/16 dengan kemenangan 2-1 atas Levante, sebelum berlanjut saat membenamkan Rayo Vallecano 3-0 dan raihan imbang 3-3 saat berjumpa Las Palmas, hasil yang cukup mengecewakan saat menjamu tim promosi, namun mereka menjawabnya dengan kemenangan gemilang 2-1 atas Sevilla pekan kemarin.
Ada alasan yang menjadi penyebab mengapa Celta mampu menunjukkan performa positif di awal musim ini, itu tak lepas dari catatan statistik menarik yang mengiringi perjalanan mereka.
"Target awal kami hanya mengamankan posisi dari jurang degradasi dengan mengumpulkan 40 hingga 42 poin," ungkap bomber andalan Celta, Iago Aspas kepada Goal, tentang ambisi klubnya musim ini. "Selepas itu, semua mengalir dan mungkin ke depan baru memikirkan tentang kans bermain di Eropa."
Sebelum memulai partai jornada kelima, pasukan Eduardo Berizzo memiliki catatan seimbang dalam aspek jumlah percobaan tembakan ke gawang dengan Barcelona (66), hanya Real Madrid yang unggul di antara mereka (83). Dari jumlah tersebut, 30 berhasil mengarah ke sasaran (sama dengan pencapaian Blaugrana, namun tujuh lebih sedikit dari milik Los Blancos), dengan 46 kreasi peluang secara keseluruhan (tertinggi ketiga selepas duo raksasa La Liga tersebut).
Pun demikian dengan persentase penguasaan bola, Celta membukukan 64.97 persen (terbaik kedua, di antara Barcelona 70.16% dan Madrid 62.69%) dan menorehkan jumlah umpan lebih banyak ketimbang pasukan Rafa Benitez (2,477 atas 2,321). Bahkan akurasi umpan mereka sempat mengungguli Barcelona (86.44% atas 86.41%).
Statistik tersebut merupakan dasar dari kemampuan Celta untuk bersaing di papan atas La Liga sejauh ini. Luis Enrique, yang dianggap sebagai peletak dasar filosofi permainan Celta, sadar akan potensi ancaman bekas anak asuhnya, jelang duel di Estadio Balaidos, Kamis (24/9) dini hari WIB.
"Jika kami tak mampu memberikan penampilan terbaik, maka Celta akan menghancurkan kami," ujar Enrique sebelum laga. Benar saja, kekhawatiran pelatih 45 tahun itu terbukti, di mana Barcelona dipaksa mengakhiri tren positif mereka dengan menelan kekalahan telak 4-1 dari Celta.
Torehan tiga angka Celta atas Barca bukanlah keberuntungan semata, jika menilik pada perjalanan musim lalu, Celta merupakan salah satu tim yang menjadi batu sandungan mereka. Dalam dua pertemuan kampanye 2014/15, Os Celestes sukses menekuk Barca 1-0 di Camp Nou dan hanya kalah dengan skor serupa saat bermain di kandang.
Dari catatan statistik laga kontra Barca, Celta mampu menorehkan keunggulan di berbagai aspek. Memang mereka kalah dalam hal penguasaan bola dari sang kampiun - yang memang ciri khas permainan mereka - namun dalam hal efektivitas serangan Celta jauh lebih baik. Dari segi penyerangan, sama-sama memiliki 18 percobaan tembakan, empat dari lima yang dilepaskan Celta mampu berbuah gol. Berbanding terbalik dengan Barca, yang menorehkan tujuh sepakan ke gawang namun hanya menghasilkan satu gol.
Demikian juga dengan barisan pertahanan yang mampu tampil lugas dan disiplin dalam mematikan setiap serangan Barca, di mana selama 90 menit permainan pasukan Balaidos mampu meminimalisir ruang gerak para bomber Barca.
Performa impresif Celta tak lepas dari kegemilangan bintang mereka, Manuel Agudo Duran, alias Nolito, yang sejak bursa transfer musim panas kemarin mengundang ketertarikan Enrique untuk memboyongnya ke Camp Nou sebagai pengganti Pedro Rodriguez.
Menghadapi Barca yang menaruh minat tinggi pada dirinya, penyerang 28 tahun tersebut seakan memberikan pembuktian kualitas dengan menjadi insprator kemenangan sensasional Celta. Selain membuka keunggulan timnya, Nolito juga menjadi aktor di balik sepasang gol yang dilesakkan Aspas.
Dengan kinerja cemerlang tersebut, Nolito, yang pernah membela Blaugrana pada musim 2010/11 lalu sebelum akhirnya tersisih dan harus meneruskan karier bersama Benfica, tampaknya akan semakin menambah keyakinan Enrique untuk segera memboyong penggawa internasional Spanyol itu kembali ke kubu Catalunya sesegera mungkin.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Efektivitas Celta Vigo Hancur Leburkan Barcelona
Pasukan asal Galicia memulai kiprah mereka di musim 2015/16 dengan kemenangan 2-1 atas Levante, sebelum berlanjut saat membenamkan Rayo Vallecano 3-0 dan raihan imbang 3-3 saat berjumpa Las Palmas, hasil yang cukup mengecewakan saat menjamu tim promosi, namun mereka menjawabnya dengan kemenangan gemilang 2-1 atas Sevilla pekan kemarin.
Ada alasan yang menjadi penyebab mengapa Celta mampu menunjukkan performa positif di awal musim ini, itu tak lepas dari catatan statistik menarik yang mengiringi perjalanan mereka.
"Target awal kami hanya mengamankan posisi dari jurang degradasi dengan mengumpulkan 40 hingga 42 poin," ungkap bomber andalan Celta, Iago Aspas kepada Goal, tentang ambisi klubnya musim ini. "Selepas itu, semua mengalir dan mungkin ke depan baru memikirkan tentang kans bermain di Eropa."
Sebelum memulai partai jornada kelima, pasukan Eduardo Berizzo memiliki catatan seimbang dalam aspek jumlah percobaan tembakan ke gawang dengan Barcelona (66), hanya Real Madrid yang unggul di antara mereka (83). Dari jumlah tersebut, 30 berhasil mengarah ke sasaran (sama dengan pencapaian Blaugrana, namun tujuh lebih sedikit dari milik Los Blancos), dengan 46 kreasi peluang secara keseluruhan (tertinggi ketiga selepas duo raksasa La Liga tersebut).
Pun demikian dengan persentase penguasaan bola, Celta membukukan 64.97 persen (terbaik kedua, di antara Barcelona 70.16% dan Madrid 62.69%) dan menorehkan jumlah umpan lebih banyak ketimbang pasukan Rafa Benitez (2,477 atas 2,321). Bahkan akurasi umpan mereka sempat mengungguli Barcelona (86.44% atas 86.41%).
Statistik tersebut merupakan dasar dari kemampuan Celta untuk bersaing di papan atas La Liga sejauh ini. Luis Enrique, yang dianggap sebagai peletak dasar filosofi permainan Celta, sadar akan potensi ancaman bekas anak asuhnya, jelang duel di Estadio Balaidos, Kamis (24/9) dini hari WIB.
"Jika kami tak mampu memberikan penampilan terbaik, maka Celta akan menghancurkan kami," ujar Enrique sebelum laga. Benar saja, kekhawatiran pelatih 45 tahun itu terbukti, di mana Barcelona dipaksa mengakhiri tren positif mereka dengan menelan kekalahan telak 4-1 dari Celta.
Torehan tiga angka Celta atas Barca bukanlah keberuntungan semata, jika menilik pada perjalanan musim lalu, Celta merupakan salah satu tim yang menjadi batu sandungan mereka. Dalam dua pertemuan kampanye 2014/15, Os Celestes sukses menekuk Barca 1-0 di Camp Nou dan hanya kalah dengan skor serupa saat bermain di kandang.
Dari catatan statistik laga kontra Barca, Celta mampu menorehkan keunggulan di berbagai aspek. Memang mereka kalah dalam hal penguasaan bola dari sang kampiun - yang memang ciri khas permainan mereka - namun dalam hal efektivitas serangan Celta jauh lebih baik. Dari segi penyerangan, sama-sama memiliki 18 percobaan tembakan, empat dari lima yang dilepaskan Celta mampu berbuah gol. Berbanding terbalik dengan Barca, yang menorehkan tujuh sepakan ke gawang namun hanya menghasilkan satu gol.
Demikian juga dengan barisan pertahanan yang mampu tampil lugas dan disiplin dalam mematikan setiap serangan Barca, di mana selama 90 menit permainan pasukan Balaidos mampu meminimalisir ruang gerak para bomber Barca.
Performa impresif Celta tak lepas dari kegemilangan bintang mereka, Manuel Agudo Duran, alias Nolito, yang sejak bursa transfer musim panas kemarin mengundang ketertarikan Enrique untuk memboyongnya ke Camp Nou sebagai pengganti Pedro Rodriguez.
Menghadapi Barca yang menaruh minat tinggi pada dirinya, penyerang 28 tahun tersebut seakan memberikan pembuktian kualitas dengan menjadi insprator kemenangan sensasional Celta. Selain membuka keunggulan timnya, Nolito juga menjadi aktor di balik sepasang gol yang dilesakkan Aspas.
Dengan kinerja cemerlang tersebut, Nolito, yang pernah membela Blaugrana pada musim 2010/11 lalu sebelum akhirnya tersisih dan harus meneruskan karier bersama Benfica, tampaknya akan semakin menambah keyakinan Enrique untuk segera memboyong penggawa internasional Spanyol itu kembali ke kubu Catalunya sesegera mungkin.
liga spanyol table, klasemen, seri b, malam ini, terkini, divisi 2, Efektivitas Celta Vigo Hancur Leburkan Barcelona