Carlo Ancelotti mungkin bersikeras bahwa ia tidak mencintai Juventus, namun Alessio Tacchinardi mengatakan bahwa pelatih Real Madrid tersebut sudah seperti ayah kedua bagi dirinya kala di Turin.
Ancelotti menghabiskan dua setengah tahun melatih Bianconeri antara tahun 1999-2001 tetapi lalu dipecat setelah gagal meraih trofi Serie A, dimana timnya tersandung di pertandingan terakhir selama dua musim berturut-turut.
Pemecatannya menambah daftar rival yang ada di dalam karirnya, dan ia juga membeberkan di biografinya: "Juventus adalah tim yang tidak pernah saya cintai dan tidak akan saya cintai. Saya hanya dapat melihat mereka sebagai musuh.
Tetapi, saat sang pelatih berusia 55 tahun ini bersiap bersama Real Madrid bertandang ke Juventus Stadium untuk leg pertama semi-final Liga Champions pada Rabu (6/5) dinihari esok, Tacchinardi bersikeras Ancelotti meninggalkan warisan yang signifikan selama karir kepelatihannya bersama Juve.
"Bagi saya, Carlo Ancelotti adalah pelatih yang hebat, pria yang luar biasa dan ayah kedua," ujarnya pada Goal.
"Saya rasa anda tidak bisa mengatakan ia gagal di Juventus. Bahkan, saya menolak definisi tersebut. Saya masih ingat cara Ancelotti dalam menangani grup, rencana pertandingannya yang matang dan bagaimana ia mengatasi situasi Alessandro Del Piero yang baru saja mengalami cedera lutut parah.
"Banyak pihak ingin ia untuk mencadangkan Alex, tetapi Carlo terus menurunkan dia dan membantu pemulihannya."
Masa Ancelotti di Turin seringkali dikaitkan dengan kekalahan dari Perugia pada hari terakhir musim 1999-00, dimana Lazio mengunci gelar juara dan meninggalkan Juventus dengan kekecawaan.
Tacchinardi | 13 tahun bersama Juve dan meyakini Ancelotti adalah pelatih terbaik di Eropa
"Bahkan para fans mendukungnya meski tidak banyak spanduk dukungan dan banyak hal yang menyulitkan dia di awal kepelatihannya."
Mantan pemain tengah yang membela timnas Italia sebanyak 13 kali tersebut, memberikan penilaian yang tinggi terhadap Ancelotti dibandingkan dengan sejawatnya.
"Saya pikir ia adalah pelatih terbaik di Eropa. Dia mengukir karir yang luar biasa dari segi kualitas teknis dan taktis, tetapi juga dari segi manusia. Hanya ada sedikit pelatih yang memiliki kepintaran dan pemahaman sepertinya.
"Ia menangani skuat dengan baik, mengerti pemainnya dan mendorong mereka tanpa membuat perpecahan di ruang ganti.
"Ia adalah salah satu pelatih yang tahu persis bagaimana menggabungkan karakter-karakter untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan sukses."
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, EKSKLUSIF - Alessio Tacchinardi: Carlo Ancelotti Tidak Gagal Di Juventus
Ancelotti menghabiskan dua setengah tahun melatih Bianconeri antara tahun 1999-2001 tetapi lalu dipecat setelah gagal meraih trofi Serie A, dimana timnya tersandung di pertandingan terakhir selama dua musim berturut-turut.
Pemecatannya menambah daftar rival yang ada di dalam karirnya, dan ia juga membeberkan di biografinya: "Juventus adalah tim yang tidak pernah saya cintai dan tidak akan saya cintai. Saya hanya dapat melihat mereka sebagai musuh.
Tetapi, saat sang pelatih berusia 55 tahun ini bersiap bersama Real Madrid bertandang ke Juventus Stadium untuk leg pertama semi-final Liga Champions pada Rabu (6/5) dinihari esok, Tacchinardi bersikeras Ancelotti meninggalkan warisan yang signifikan selama karir kepelatihannya bersama Juve.
"Bagi saya, Carlo Ancelotti adalah pelatih yang hebat, pria yang luar biasa dan ayah kedua," ujarnya pada Goal.
"Saya rasa anda tidak bisa mengatakan ia gagal di Juventus. Bahkan, saya menolak definisi tersebut. Saya masih ingat cara Ancelotti dalam menangani grup, rencana pertandingannya yang matang dan bagaimana ia mengatasi situasi Alessandro Del Piero yang baru saja mengalami cedera lutut parah.
"Banyak pihak ingin ia untuk mencadangkan Alex, tetapi Carlo terus menurunkan dia dan membantu pemulihannya."
Masa Ancelotti di Turin seringkali dikaitkan dengan kekalahan dari Perugia pada hari terakhir musim 1999-00, dimana Lazio mengunci gelar juara dan meninggalkan Juventus dengan kekecawaan.
Tacchinardi | 13 tahun bersama Juve dan meyakini Ancelotti adalah pelatih terbaik di Eropa
Tetapi Tacchinardi mengatakan hal itu merupakan ketidakberuntungan semata.
"Yang pasti, selama dua tahun bersama kami, ia tidak dinaungi dewi fortuna," tambah mantan pemain berusia 39 tahun tersebut. "Badai di Perugia, dan performa magis Hidetoshi Nakata untuk Roma di Stadio delle Alpi.
"Yang pasti, selama dua tahun bersama kami, ia tidak dinaungi dewi fortuna," tambah mantan pemain berusia 39 tahun tersebut. "Badai di Perugia, dan performa magis Hidetoshi Nakata untuk Roma di Stadio delle Alpi.
"Bahkan para fans mendukungnya meski tidak banyak spanduk dukungan dan banyak hal yang menyulitkan dia di awal kepelatihannya."
Mantan pemain tengah yang membela timnas Italia sebanyak 13 kali tersebut, memberikan penilaian yang tinggi terhadap Ancelotti dibandingkan dengan sejawatnya.
"Saya pikir ia adalah pelatih terbaik di Eropa. Dia mengukir karir yang luar biasa dari segi kualitas teknis dan taktis, tetapi juga dari segi manusia. Hanya ada sedikit pelatih yang memiliki kepintaran dan pemahaman sepertinya.
"Ia menangani skuat dengan baik, mengerti pemainnya dan mendorong mereka tanpa membuat perpecahan di ruang ganti.
"Ia adalah salah satu pelatih yang tahu persis bagaimana menggabungkan karakter-karakter untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan sukses."
liga italia seri a b, liga italia era digital, liga italia tabla, liga italia terkini, liga italia tvri, liga italia klasemen, EKSKLUSIF - Alessio Tacchinardi: Carlo Ancelotti Tidak Gagal Di Juventus