Juventus boleh menyandang status underdog di hadapan tuan rumah Bayern Munich, namun bukan berarti anak buah Massimiliano Allegri tak punya kans buat menjungkirbalikkan prediksi.
Sebagaimana telah didemonstrasikan dalam leg pertama di Turin, Si Nyonya Tua bahkan mampu menyamakan kedudukan jadi 2-2 dari posisi tertinggal dua gol dan banyak dipandang sudah habis.
Rabu (16/6) lusa, Juve akan ganti berkunjung ke Allianz Arena pada partai penentuan 16 besar Liga Champions. Hasan Salihamidzic, mantan penggawa kedua klub, memandang Bianconeri mampu menjegal Bayern dengan bersandar pada performa padu sebagai tim dan kehebatan beberapa pemain pilar, terutama Paul Pogba sebagai jenderal lapangan tengah.
"Juve tak melakukan apa-apa selama 60 menit [di leg pertama], itulah problemnya. Ada sedikit sekali perlawanan. Juve pada dasarnya tidak mengimplementasikan yang seharusnya mereka implementasikan di level ini. Sekalipun Bayern mendominasi possession, sebuah tim di level ini harus fight back dan bersikap berani," kata sosok beralias Brazzo itu kepada Goal.
"Anda harus menyerang dan mempertahankan possession, khususnya di kandang. Tak demikian kasusnya [di Turin] sampai gol pertama [untuk Juventus] mengubah segalanya. Tiba-tiba fans kembali menyemangati tim dan Juve menunjukkan kelasnya. Penting bagi Juve untuk bermain kompak dan padu pada Rabu."
"[Giorgio] Chiellini kembali, itu faktor plus yang besar. Mario Mandzukic adalah pemain kunci dan akan lebih kuat dan memiliki ritme lebih baik ketimbang beberapa pekan lalu. Kemudian ada Paulo Dybala, yang menjadi shooting star Juve musim ini."
"Tetapi pertanyaan terpentingnya adalah: akan seperti apa performa Paul Pogba?"
Lebih lanjut, mantan bintang internasional Bosnia dan Herzegovina ini menyebut, di balik segala talenta istimewanya, Pogba masih lemah dalam konsistensi permainan. Jika ini teratasi, pemuda Prancis itu bisa menjelma jadi salah satu pesepakbola terhebat dunia.
"Pogba masih muda, tetapi telah menjadi pemain top. Ia melakukan hal-hal gila, ia tak terduga, dan Anda harus merawatnya. Ia dinilai tinggi oleh rekan-rekan setimnya dan bisa menghasilkan perbedaan, menghadapi lawan mana pun, tetapi tak selalu melakukan ini," urai Salihamidzic.
"Masalah tunggalnya adalah konsistensi. Ia bisa menjadi satu di antara lima pemain terbaik di dunia, tetapi ia harus menjaga intensitasnya. Sejam pertama melawan Bayern adalah contoh bagus dari hal ini. Ia tak mampu memberikan timnya kestabilan atau menahan bola. Ia seharusnya tidak terlalu berlebihan melakukan hal-hal gila, dribel, dan trik-trik."
"Namun reaksinya menunjukkan ia sudah merupakan pemain besar. Ia tidak kehilangan kepercayaan dirinya. Bahkan ia menampilkan performa jauh lebih baik dalam 30 menit terakhir."
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, EKSKLUSIF - Hasan Salihamidzic: Paul Pogba, Kunci Juventus Atasi Bayern Munich
Sebagaimana telah didemonstrasikan dalam leg pertama di Turin, Si Nyonya Tua bahkan mampu menyamakan kedudukan jadi 2-2 dari posisi tertinggal dua gol dan banyak dipandang sudah habis.
Rabu (16/6) lusa, Juve akan ganti berkunjung ke Allianz Arena pada partai penentuan 16 besar Liga Champions. Hasan Salihamidzic, mantan penggawa kedua klub, memandang Bianconeri mampu menjegal Bayern dengan bersandar pada performa padu sebagai tim dan kehebatan beberapa pemain pilar, terutama Paul Pogba sebagai jenderal lapangan tengah.
"Juve tak melakukan apa-apa selama 60 menit [di leg pertama], itulah problemnya. Ada sedikit sekali perlawanan. Juve pada dasarnya tidak mengimplementasikan yang seharusnya mereka implementasikan di level ini. Sekalipun Bayern mendominasi possession, sebuah tim di level ini harus fight back dan bersikap berani," kata sosok beralias Brazzo itu kepada Goal.
SIMAK JUGA
Ini Senjata Juventus Jegal Bayern Munich
"Skuat Bayern Bidik Treble Demi Guardiola? Bohong!"
Manuel Neuer Tak Tertarik Ke Inggris
Ini Senjata Juventus Jegal Bayern Munich
"Skuat Bayern Bidik Treble Demi Guardiola? Bohong!"
Manuel Neuer Tak Tertarik Ke Inggris
"Anda harus menyerang dan mempertahankan possession, khususnya di kandang. Tak demikian kasusnya [di Turin] sampai gol pertama [untuk Juventus] mengubah segalanya. Tiba-tiba fans kembali menyemangati tim dan Juve menunjukkan kelasnya. Penting bagi Juve untuk bermain kompak dan padu pada Rabu."
"[Giorgio] Chiellini kembali, itu faktor plus yang besar. Mario Mandzukic adalah pemain kunci dan akan lebih kuat dan memiliki ritme lebih baik ketimbang beberapa pekan lalu. Kemudian ada Paulo Dybala, yang menjadi shooting star Juve musim ini."
"Tetapi pertanyaan terpentingnya adalah: akan seperti apa performa Paul Pogba?"
Lebih lanjut, mantan bintang internasional Bosnia dan Herzegovina ini menyebut, di balik segala talenta istimewanya, Pogba masih lemah dalam konsistensi permainan. Jika ini teratasi, pemuda Prancis itu bisa menjelma jadi salah satu pesepakbola terhebat dunia.
"Pogba masih muda, tetapi telah menjadi pemain top. Ia melakukan hal-hal gila, ia tak terduga, dan Anda harus merawatnya. Ia dinilai tinggi oleh rekan-rekan setimnya dan bisa menghasilkan perbedaan, menghadapi lawan mana pun, tetapi tak selalu melakukan ini," urai Salihamidzic.
"Masalah tunggalnya adalah konsistensi. Ia bisa menjadi satu di antara lima pemain terbaik di dunia, tetapi ia harus menjaga intensitasnya. Sejam pertama melawan Bayern adalah contoh bagus dari hal ini. Ia tak mampu memberikan timnya kestabilan atau menahan bola. Ia seharusnya tidak terlalu berlebihan melakukan hal-hal gila, dribel, dan trik-trik."
"Namun reaksinya menunjukkan ia sudah merupakan pemain besar. Ia tidak kehilangan kepercayaan dirinya. Bahkan ia menampilkan performa jauh lebih baik dalam 30 menit terakhir."
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, EKSKLUSIF - Hasan Salihamidzic: Paul Pogba, Kunci Juventus Atasi Bayern Munich