Fans, teman dan pecinta sepakbola,
Sepakbola memiliki aturan yang jelas yang menjadikan pertandingan bisa dinikmati oleh khalayak dan pemain yang memiliki kondisi dasar terkait dengan sikap mereka. Dan juga ada wasit yang mengawasi bahwa semuanya mengikuti aturan yang ada.
Sebagai contoh gol Frank Lampard di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menunjukkan bahwa hal ini bukanlah tugas mudah. Meski bola secara jelas terlihat melewati garis gawang, tidak ada gol yang disahkan. Bukannya keadaan berubah menjadi 2-2, kami tetap memimpin 2-1 dan memenangi laga pada akhirnya.
Keputusan salah semacam ini bisa saja dihindari jika ada solusi teknis yang bisa kami miliki sekarang ini. Di setiap kehidupan sosial kita ada aturan yang mungkin dipertanyakan dan diadaptasi. Kami tak seharusnya membahas performa wasit, tapi lebih pada mendukung keputusan asosiasi untuk memengaruhi kinerja wasit.
Hal ini harus terjadi di Piala Eropa mendatang, dengan aturan kontroversial harus disesuaikan. Abolisi terhadap sanksi dobel untuk pelanggaran di kotak penalti adalah perubahan yang bisa diterima. Ada kalanya Anda tak bisa membantu kecuali menghentikan lawan Anda di kotak penalti, dengan momentum memaksa Anda melakukan pelanggaran. Pelanggaran tak bisa dihindari di situasi semacam itu, tapi niatan Anda bisa dibenarkan. Jadi merupakan keputusan yang tepat untuk pertandingan menghukum pelanggaran dengan penalti, dan bukan dengan kartu merah.
Tapi meski dengan kamera di garis gawang, dan semua perubahan aturan, di atas itu semua akan selalu ada pelanggaran, yang bersifat taktik, tidak disengaja dan yang kemudian disengaja. Ini adalah bagian dari olahraga. Dan akan selalu ada pelanggaran yang tidak dilihat oleh wasit atau situasi yang wasit salah dalam menilainya.
Juga patut dipikirkan, dalam banyak kasus, masalah utamanya bukan kesalahan wasit, tapi pemain yang melanggar aturan. Wasit hanya memiliki kendali apabila pemain memahami aturannya. Kesalahan yang mempengaruhi hasil, bagaimana pun juga, bisa saja terjadi. Pemain yang tahu bagaimana aturannya tak memberikan alasan untuk wasit melewatkan pelanggaran, karena ia sendiri tak memiliki komitmen untuk mengikuti aturan.
Sikap sportif berarti sikap yang adil.. Itulah tugas wasit, bukan wasit.
Salam untuk sepakbola,
Philipp Lahm
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, EKSKLUSIF - Philipp Lahm: Teknologi Bisa Membantu Kami, Tapi...
Sepakbola memiliki aturan yang jelas yang menjadikan pertandingan bisa dinikmati oleh khalayak dan pemain yang memiliki kondisi dasar terkait dengan sikap mereka. Dan juga ada wasit yang mengawasi bahwa semuanya mengikuti aturan yang ada.
SIMAK JUGA
Gary Neville Tinggalkan Valencia Di Akhir Musim?
Didier Deschamps Sanjung Anthony Martial
Manajer Wales Larang Pemain Bawa Pasang Di Euro 2016
Gary Neville Tinggalkan Valencia Di Akhir Musim?
Didier Deschamps Sanjung Anthony Martial
Manajer Wales Larang Pemain Bawa Pasang Di Euro 2016
Sebagai contoh gol Frank Lampard di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menunjukkan bahwa hal ini bukanlah tugas mudah. Meski bola secara jelas terlihat melewati garis gawang, tidak ada gol yang disahkan. Bukannya keadaan berubah menjadi 2-2, kami tetap memimpin 2-1 dan memenangi laga pada akhirnya.
Keputusan salah semacam ini bisa saja dihindari jika ada solusi teknis yang bisa kami miliki sekarang ini. Di setiap kehidupan sosial kita ada aturan yang mungkin dipertanyakan dan diadaptasi. Kami tak seharusnya membahas performa wasit, tapi lebih pada mendukung keputusan asosiasi untuk memengaruhi kinerja wasit.
Hal ini harus terjadi di Piala Eropa mendatang, dengan aturan kontroversial harus disesuaikan. Abolisi terhadap sanksi dobel untuk pelanggaran di kotak penalti adalah perubahan yang bisa diterima. Ada kalanya Anda tak bisa membantu kecuali menghentikan lawan Anda di kotak penalti, dengan momentum memaksa Anda melakukan pelanggaran. Pelanggaran tak bisa dihindari di situasi semacam itu, tapi niatan Anda bisa dibenarkan. Jadi merupakan keputusan yang tepat untuk pertandingan menghukum pelanggaran dengan penalti, dan bukan dengan kartu merah.
Tapi meski dengan kamera di garis gawang, dan semua perubahan aturan, di atas itu semua akan selalu ada pelanggaran, yang bersifat taktik, tidak disengaja dan yang kemudian disengaja. Ini adalah bagian dari olahraga. Dan akan selalu ada pelanggaran yang tidak dilihat oleh wasit atau situasi yang wasit salah dalam menilainya.
Juga patut dipikirkan, dalam banyak kasus, masalah utamanya bukan kesalahan wasit, tapi pemain yang melanggar aturan. Wasit hanya memiliki kendali apabila pemain memahami aturannya. Kesalahan yang mempengaruhi hasil, bagaimana pun juga, bisa saja terjadi. Pemain yang tahu bagaimana aturannya tak memberikan alasan untuk wasit melewatkan pelanggaran, karena ia sendiri tak memiliki komitmen untuk mengikuti aturan.
Sikap sportif berarti sikap yang adil.. Itulah tugas wasit, bukan wasit.
Salam untuk sepakbola,
Philipp Lahm
liga jerman, u19, hari ini, logo, seri b, malam ini, klasemen, EKSKLUSIF - Philipp Lahm: Teknologi Bisa Membantu Kami, Tapi...