• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Liga Inggris Empat Besar Masih Jauh, Liverpool!

Bola

SBOBET
Journalist
Minggu (22/11) dini hari WIB tadi, Liverpool mempersembahkan kemenangan mengagumkan atas Manchester City di Etihad Stadium. Pressing ketat dan serangan kilat yang diterapkan oleh Jurgen Klopp sukses mengeksploitasi kelemahan the Citizens. Alhasil, mereka berhasil mengunci kemenangan telak 4-1 melawan pemuncak klasemen sementara Liga Primer Inggris pekan ini.

Keputusan Klopp untuk "mengabaikan” pertahanan Liverpool di 20 menit pertama sebenarnya layak diacungi jempol. Menghadapi lini depan terbaik di Liga Primer, pemain belakang The Reds sama sekali tidak tampil berhati-hati dan main aman. Mereka malah sering meninggalkan area pertahanan untuk melakukan pressing atau intersepsi. Hal ini memang sangat riskan, terlihat dari beberapa peluang yang didapatkan oleh Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, serta gol Sergio Aguero, tetapi terbukti manjur.

Liverpool selalu menempel pemain City yang membawa bola dengan dua – tiga pemain. Ketika City membawa bola terlalu lama sedikit, tiba-tiba mereka sudah dikepung oleh Emre Can, Lucas Leiva, dkk. Tekanan ini tentu membuat City sering panik dan absennya Vincent Kompany terlihat begitu berpengaruh bagi lini belakang tuan rumah, terbukti dari kesalahan Bacary Sagna dan gol bunuh diri Eliaquim Mangala sebagai pembuka.



Firmino tampil gemilang, tapi tidak bermain penuh.​

Gol tersebut menunjukkan lubang besar yang ada di pertahanan City, tetapi mereka tidak sigap untuk segera menutupnya. Lagi-lagi Liverpool memanfaatkan ini lewat pressing ketat, yang saat itu dilakukan oleh Can dan Lucas, memberikan bola ke depan, di mana bek City kembali melakukan kesalahan. Firmino memanfaatkannya dengan baik, yakni mengirimkan bola pada Philippe Coutinho untuk diselesaikan. Tak lama berselang, giliran Firmino yang mencatatkan namanya di papan skor lewat kerja sama apik.

Kuncinya ada di 45 menit pertama itu. Liverpool tampil menggemaskan sekaligus membuat fans berdebar-debar karena lowongnya lini belakang mereka. Namun sentuhan akhir Liverpool jauh lebih tajam, seiring mereka menciptakan tiga gol sebelum jeda dan membuat gol Aguero hanya menjadi penghiburan. The Reds benar-benar tampil mengagumkan, seolah-olah semangat dan ketajaman mereka bangkit di bawah Klopp.

Namun Klopp dan Liverpool tetap harus waspada karena gaya bermain seperti ini bisa menggagalkan mereka menembus empat besar, apalagi kalau diterapkan di setiap pertandingan.

Pressing ketat yang diterapkan oleh Klopp cepat atau lambat akan menunjukkan efek samping. Hal ini sudah terlihat dua pekan lalu ketika Liverpool kalah 2-1 dari Crystal Palace. Mereka baru saja menang atas Chelsea pekan sebelumnya, tetapi harus melakoni laga Liga Europa kontra Rubin Kazan di tengah pekan. Klopp tidak mau mengakui, tapi sebenarnya the Reds sudah kehabisan tenaga ketika menghadapi Palace. Permainan intensitas tinggi ini sangat menguras stamina penggawa-penggawa the Reds.



Seandainya diterapkan di Bundesliga Jerman, seperti saat Klopp mengasuh Borussia Dortmund dulu, gaya main ini memang terbukti efektif. Bundesliga hanya mengharuskan sebuah klub melakoni 34 laga dalam semusim dan mereka mendapat istirahat lama di musim dingin. Kalaupun ada Piala Liga, jaraknya cukup berjauhan dan hanya ada satu turnamen domestik di luar Liga utama. Privilese inilah yang tidak dimiliki oleh Klopp ketika mengasuh klub sepakbola Inggris.

Liverpool nantinya harus melakoni dua kompetisi domestik di luar Liga Primer (Piala Liga dan Piala FA). Kompetisi utama pun tidak memberikan istirahat di musim dingin, Boxing Day sudah menanti di hadapan Klopp, dan bukan tidak mungkin ia bakal menghadapi tiga laga dalam sepekan. Kalau seandainya Liverpool lolos hingga fase gugur Liga Europa, final Piala Liga, dan babak kelima Piala FA , mereka bakal melakoni empat kompetisi dalam sebulan.

Melihat daya tahan dan kapasitas stamina skuat Liverpool saat ini, sulit memprediksi mereka bisa bertahan dengan gaya main pressing ketat semusim penuh di Inggris. Laga kontra Palace sudah menunjukkan efek nyata dari kelelahan. Kemenangan atas City pun tidak lepas dari istirahat lama karena jeda internasional, di mana para pemain Liverpool – terutama Coutinho dan Firmino – tidak dipanggil oleh tim nasional masing-masing. Cepat atau lambat, gegenpressing Klopp bakal membuat tubuh pemain Liverpool berteriak – dan ini bahkan belum menghitung kemungkinan cedera yang dialami Coutinho dkk.

Liverpool memang tampil luar biasa dini hari tadi. Membuat City kalang kabut sudah jelas bukan hal mudah. Tetapi kalau Klopp benar-benar mengincar empat besar, ia harus memikirkan sebuah skema yang setidaknya bisa membuat para pemainnya bermain semusim penuh. Liga Primer bahkan belum berlangsung setengahnya dan the Reds masih terdampar di peringkat sembilan, tertinggal delapan poin dari –yang mulia – Leicester City di puncak klasemen. Gegenpressing takkan bertahan 90 menit bagi Liverpool saat ini, apalagi semusim penuh.

Empat besar masih jauh, Liverpool!

liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, Empat Besar Masih Jauh, Liverpool!
 
Top