• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Info Erdogan: ‘Turki Akan Libatkan Sistem Rudal S-400 Jika Diperlukan’

KurirBerita

TK B
Level 0

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara akan memanfaatkan sistem rudal anti-pesawat canggih S-400 buatan Rusia, yang rencananya akan diakuisisi berdasarkan kesepakatan akhir tahun lalu, jika diperlukan.

“Kami tidak hanya akan membeli S-400 dan menempatkannya di gudang. Kami akan menggunakannya jika perlu. Ini adalah sistem pertahanan. Apa yang akan kami lakukan dengan mereka jika tidak menggunakan sistem pertahanan ini? Apakah kami akan bergantung pada Amerika Serikat (AS) lagi? Kami telah meminta mereka selama bertahun-tahun, tetapi jawaban yang diberikan kepada kami adalah: Kongres (AS) tidak memungkinkan. Kami lelah dengan ini,” kata Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh jaringan berita televisi swasta berbahasa turki, TGRT Haber.

Presiden Turki itu menambahkan, “Rusia telah menanggapi tawaran kami dengan tawaran yang cukup menggiurkan. Mereka mengatakan bahwa mereka bahkan akan masuk ke produksi bersama. Dan sehubungan dengan pinjaman, mereka telah menawari kami persyaratan pinjaman yang cukup bagus.”

Pada tanggal 8 Juni, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan bahwa negaranya memiliki hak yang tidak dapat dicabut untuk melindungi keamanannya sendiri dan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan sistem rudal S-400.

“Turki saat ini tidak dapat mengusir serangan rudal di tanahnya. Sistem anti-rudal Rusia akan memperkuat kemampuan pertahanan udara Turki. Negara-negara yang telah menolak untuk memasok Turki dengan sistem pertahanan udara canggih, ingin merusak kemampuan militer Turki,” kata Soylu.

Dia menambahkan, “Pembelian sistem anti-rudal S-400 adalah kepentingan nasional Turki, dan tidak ada hubungannya dengan politik… Operasi sistem pertahanan udara Rusia akan memperkuat posisi Turki.”

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah surat kabar Turki Hurriyet Daily News Turki—mengutip sumber diplomatik anonim—melaporkan bahwa para pejabat Amerika telah meminta rekan-rekan Turki mereka untuk tidak menggunakan sistem rudal S-400, bahkan jika Ankara mengakuisisinya di bawah kesepakatan yang selesai pada akhir tahun lalu.

Pada tanggal 3 April, Erdogan dan rekannya dari Rusia Vladimir Putin, mengatakan di ibu kota Turki Ankara, bahwa mereka telah setuju untuk mempercepat pengiriman sistem rudal S-400. Pengiriman diharapkan dimulai antara akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020.

Hurriyet Daily News melaporkan pada tanggal 29 Desember tahun lalu, bahwa kesepakatan pinjaman untuk empat baterai rudal permukaan-ke-udara S-400 telah ditandatangani di Ankara.

Perkembangan itu terjadi hanya dua hari setelah Sergey Viktorovich Chemezov—Pejabat Eksekutif Tertinggi perusahaan milik pemerintah Rusia Rostec—mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa Rusia akan memasok Turki dengan empat baterai S-400, masing-masing bernilai $2,5 miliar, dan Moskow diperkirakan akan memulai pengiriman pertama di bulan Maret 2020.

Chemezov menambahkan bahwa Turki akan membayar 45 persen dari biaya perjanjian di muka, sementara Rusia akan memberikan pinjaman untuk menutupi sisa 55 persen.

Sistem S-400—yang nama lengkapnya adalah Triumf Mobile Multiple Anti-Aircraft Missile System (AAMS)—adalah sistem rudal Rusia canggih yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, atau rudal sejauh 402 kilometer jauhnya. Ini sebelumnya hanya dijual ke China dan India.

Turki berusaha untuk meningkatkan pertahanan udaranya, terutama setelah Washington memutuskan pada tahun 2015 untuk menarik sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot dari perbatasan Turki dengan Suriah—sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara Turki.

Sebelum tertarik pada Rusia, militer Turki dilaporkan keluar dari kontrak senilai $3,4 miliar untuk sistem China yang serupa. Penarikan itu terjadi di bawah tekanan yang diakui dari Washington.

Hubungan Ankara dengan sekutu Baratnya di NATO telah tegang karena berbagai masalah.

Recep Tayyip Erdogan telah kritis terhadap Washington karena mendukung kelompok-kelompok Kurdi di Suriah, yang katanya bertanggung jawab atas serangan teror di dalam Turki.

Pemimpin Turki itu juga mengecam para pejabat Amerika karena menolak permintaannya untuk menyerahkan Fethullah Gulen, seorang tokoh oposisi kuat yang tinggal di AS.

Sumber: Erdogan: ‘Turki Akan Libatkan Sistem Rudal S-400 Jika Diperlukan’
 
Top