Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Facebook Beralih Ke TOR?
TOR adalah sebuah singkatan dari The Onion Router, sebuah jaringan komunikasi Internet yg dibangun pertama kali oleh US Naval Lab Research. Tujuan utama dari dibuatnya TOR ini adalah untuk membuat sebuah komunikasi aman di dunia maya bagi pemerintah AS. Sekarang, TOR mendapatkan reputasinya sebagai the deep weeb. Sebuah reputasi yg dibangun dari sebuah aktfitas bawah tanah untuk menghindari pengawasan pemerintah & mempertahankan anonimitas pengguna. TOR hingga saat ini banyak digunakan oleh aktifitas penjualan narkoba, child porn, jasa penyewa pembunuh bayaran & penjualan organ manusia ilegal. Beberapa waktu yg lalu, pemilik dari Silk Road, sebuah situs penjualan narkoba di TOR, dibekuk pemerintah Federal AS dengan tuduhan penjualan narkoba & pencucian uang.
Namun, fungsi dari TOR ini sudah mulai dilirik oleh banyak perusahaan teknologi AS. Facebook, walaupun masih malu-malu mengakui perpindahannya ke TOR, perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg tersebut sudah mulai melirik TOR. Tidak hanya Facebook, Deutsche Telekom & Mozilla Firefox pun sudah mulai melirik menggunakan jaringan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari isu anonimitas & menghindari penyadapan yg dilakukan oleh NSA. Mozilla Firefox, walaupun menolak berkomentar lebih banyak tentang perpindahannya ke TOR, mengatakan bahwa para teknisinya se&g berusaha membuat sebuah fitur add-on pada perambahnya. Fitur tersebut bisa memungkinkan penggunanya menggunakan mode TOR, tutur pihak Mozilla.
Isu perpindahan beberapa perusahaan ternama menggunakan jaringan TOR tersebut mendapatkan berbagai respon pro & kontra. George Danezis, profesor teknik keamanan & privasi dari University of London mengatakan bahwa berpindahnya Facebook & Mozilla ke jaringan TOR bisa menghindarkan mereka dari pengawasan pemerintah. Perpindahan tersebut menjadi sebuah citra pada masyarakat bahwa mereka adalah korban pemerintah, bukan kolaborator, kata Danezis. Ia pun mengungkapkan bahwa jaringan TOR akan melindungi data-data kredensial pengguna dari pengawasan pemerintah. Ketika mereka sudah berpindah, lalu lintas Internet pun akan naik. Hal ini bisa memancing perusahaan lainnya menggunakan jaringan TOR, lanjut Danezis.
Elias Manousos, CEO dari perusahaan keamanan RiskIQ mengatakan bahwa perusahaan yg akan beralih ke TOR sebaiknya memperhatikan risiko reputasi sebelum melanjutkan niatan tersebut. Hal berbeda diutarakan oleh Rik Ferguson, VP dari Trend Micro yg justru mengatakan bahwa TOR akan mengubah citra perusahaan tersebut. Peralihan perusahaan seperti Facebook ke TOR akan memancing perusahaan komersional & mereka akan melegitimasi bahwa TOR aman digunakan. Bukan sekadar tempat transaksi kejahatan, imbuhnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFacebook Beralih Ke TOR? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
TOR adalah sebuah singkatan dari The Onion Router, sebuah jaringan komunikasi Internet yg dibangun pertama kali oleh US Naval Lab Research. Tujuan utama dari dibuatnya TOR ini adalah untuk membuat sebuah komunikasi aman di dunia maya bagi pemerintah AS. Sekarang, TOR mendapatkan reputasinya sebagai the deep weeb. Sebuah reputasi yg dibangun dari sebuah aktfitas bawah tanah untuk menghindari pengawasan pemerintah & mempertahankan anonimitas pengguna. TOR hingga saat ini banyak digunakan oleh aktifitas penjualan narkoba, child porn, jasa penyewa pembunuh bayaran & penjualan organ manusia ilegal. Beberapa waktu yg lalu, pemilik dari Silk Road, sebuah situs penjualan narkoba di TOR, dibekuk pemerintah Federal AS dengan tuduhan penjualan narkoba & pencucian uang.
Namun, fungsi dari TOR ini sudah mulai dilirik oleh banyak perusahaan teknologi AS. Facebook, walaupun masih malu-malu mengakui perpindahannya ke TOR, perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg tersebut sudah mulai melirik TOR. Tidak hanya Facebook, Deutsche Telekom & Mozilla Firefox pun sudah mulai melirik menggunakan jaringan tersebut. Hal ini tidak terlepas dari isu anonimitas & menghindari penyadapan yg dilakukan oleh NSA. Mozilla Firefox, walaupun menolak berkomentar lebih banyak tentang perpindahannya ke TOR, mengatakan bahwa para teknisinya se&g berusaha membuat sebuah fitur add-on pada perambahnya. Fitur tersebut bisa memungkinkan penggunanya menggunakan mode TOR, tutur pihak Mozilla.
Isu perpindahan beberapa perusahaan ternama menggunakan jaringan TOR tersebut mendapatkan berbagai respon pro & kontra. George Danezis, profesor teknik keamanan & privasi dari University of London mengatakan bahwa berpindahnya Facebook & Mozilla ke jaringan TOR bisa menghindarkan mereka dari pengawasan pemerintah. Perpindahan tersebut menjadi sebuah citra pada masyarakat bahwa mereka adalah korban pemerintah, bukan kolaborator, kata Danezis. Ia pun mengungkapkan bahwa jaringan TOR akan melindungi data-data kredensial pengguna dari pengawasan pemerintah. Ketika mereka sudah berpindah, lalu lintas Internet pun akan naik. Hal ini bisa memancing perusahaan lainnya menggunakan jaringan TOR, lanjut Danezis.
Elias Manousos, CEO dari perusahaan keamanan RiskIQ mengatakan bahwa perusahaan yg akan beralih ke TOR sebaiknya memperhatikan risiko reputasi sebelum melanjutkan niatan tersebut. Hal berbeda diutarakan oleh Rik Ferguson, VP dari Trend Micro yg justru mengatakan bahwa TOR akan mengubah citra perusahaan tersebut. Peralihan perusahaan seperti Facebook ke TOR akan memancing perusahaan komersional & mereka akan melegitimasi bahwa TOR aman digunakan. Bukan sekadar tempat transaksi kejahatan, imbuhnya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFacebook Beralih Ke TOR? diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber