Mantan pelatih timnas Indonesia U-16 dan U-19, Fakhri Husaini, mengungkapkan tak melepas begitu saja para pemainnya. Meski, saat ini tim sudah dibubarkan. Dia menuturkan masih memiliki tanggung jawab moril dalam memelihara aset-aset bangsa itu.
Terlebih, 52 pemain yang tergabung dalam dua level timnas usia muda itu merupakan para pemain yang potensial. Maka itu, sebelum tim dibubarkan, Fakhri dan tim pelatih lainnya sudah memberikan bekal kepada para pemain mereka.
"Saya bersyukur sekali, pelatih fisik saya sempat memberikan wejangan dari hal non teknis maupun teknis. Semua pemain kami berikan bekal kepada mereka agar menjaga kualitas walaupun tidak dalam keadaan latihan bersama timnas," kata Fakhri, dilansir laman resmi PSSI.
Di samping itu, dia juga tetap memantau pola latihan skuat asuhannya. Mengingat, para pemainnya berasal dari daerah maupun akademi yang berbeda-beda.
"Agar metode latihannya sama dan sesuai dengan ilmu kepelatihan yang sesungguhnya. Bagaimanapun mereka semua adalah aset bangsa, yang hanya menjadi korban kepentingan Pemerintah saja. Sangat menyedihkan," tegas mantan kapten timnas Indonesia itu.
Di sisi lain, mantan penggawa PKT Bontang ini juga mengomentari soal kegagalan timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015. "Jangan malah mencari siapa yang salah, jangan malah membuat isu ada mafia bola, masyarakat justru sudah sangat rindu dengan damainya sepak bola Indonesia," tuturnya.
"Niatan baik PSSI yang ingin bertemu dengan Menpora seharusnya disambut baik juga oleh Pemerintah. Cukup pemain-pemain muda saya saja yang menjadi korban, jangan ada lagi korban-korban pemain-pemain muda lainnya yang punya cita-cita mulia bagi bangsa sepakbola dan bangsa Indonesia," pungkasnya.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Fakhri Husaini Tetap Pantau Latihan Penggawa Timnas Usia Muda
Terlebih, 52 pemain yang tergabung dalam dua level timnas usia muda itu merupakan para pemain yang potensial. Maka itu, sebelum tim dibubarkan, Fakhri dan tim pelatih lainnya sudah memberikan bekal kepada para pemain mereka.
"Saya bersyukur sekali, pelatih fisik saya sempat memberikan wejangan dari hal non teknis maupun teknis. Semua pemain kami berikan bekal kepada mereka agar menjaga kualitas walaupun tidak dalam keadaan latihan bersama timnas," kata Fakhri, dilansir laman resmi PSSI.
Di samping itu, dia juga tetap memantau pola latihan skuat asuhannya. Mengingat, para pemainnya berasal dari daerah maupun akademi yang berbeda-beda.
"Agar metode latihannya sama dan sesuai dengan ilmu kepelatihan yang sesungguhnya. Bagaimanapun mereka semua adalah aset bangsa, yang hanya menjadi korban kepentingan Pemerintah saja. Sangat menyedihkan," tegas mantan kapten timnas Indonesia itu.
Di sisi lain, mantan penggawa PKT Bontang ini juga mengomentari soal kegagalan timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015. "Jangan malah mencari siapa yang salah, jangan malah membuat isu ada mafia bola, masyarakat justru sudah sangat rindu dengan damainya sepak bola Indonesia," tuturnya.
"Niatan baik PSSI yang ingin bertemu dengan Menpora seharusnya disambut baik juga oleh Pemerintah. Cukup pemain-pemain muda saya saja yang menjadi korban, jangan ada lagi korban-korban pemain-pemain muda lainnya yang punya cita-cita mulia bagi bangsa sepakbola dan bangsa Indonesia," pungkasnya.
addResponsivePlayer('q6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', '', '', 'perfq6v8cb4tbk1p1m07d4de1za61', 'eplayer40', {age:1433393646224});
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, Fakhri Husaini Tetap Pantau Latihan Penggawa Timnas Usia Muda