Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. FBI Ingatkan Bahaya Penggunaan Enkripsi
FBI kembali mengingatkan para taipan teknologi untuk berhati-hati dalam menggunakan enkripsi. Selama ini enkripsi digunakan untuk menjaga keamanan komunikasi dari penyusup yg mencuri dengar jalur komunikasi antara pengguna dengan server. Usulan FBI itu memunculkan perdebatan. Setiap orang dengan jelas dapat menduga bahwa keinginan FBI itu untuk memudahkan agensi tersebut menginterupsi setiap jalur komunikasi yg dilakukan oleh pengguna. Saygnya, usulan itu tersandung regulasi tentang privasi.
Michael Steinbach, asisten direktur dari divisi penanggulangan terorisme FBI mengatakan bahwa enkripsi di jalur komunikasi sangat berbahaya bagi lembaga penegak hukum untuk melakukan tindakan kontra terorisme. Steinbach mengatakan bahwa usulan pelarangan enkripsi itu telah diajukan ke Senat & Kongres AS untuk dilakukan pengkajian. Berbicara di depan Homeland Security Committee, Steinbach menjelaskan bahwa FBI perlu menggunakan teknologi untuk melacak ISIS di Timur Tengah orpun wilayah lainnya.
Selama ini, beberapa organisasi yg diklaim pemerintah AS sebagai organisasi terorisme selalu menggunakan media teknologi informasi untuk menyebarkan ideologinya. Jika berbicara tentang jalur komunikasi yg terenkripsi, sulit bagi lembaga penegak hukum semacam FBI untuk melacak organisasi mereka. “Kesulitan itu muncul karena perusahaan teknologi menggunakan enkripsi di jalur komunikasi mereka,” tambah Steinbach.
“Ada sekitar 200 perusahaan media sosial yg menerapkan sistem keamanan enkripsi di jalur komunikasi mereka,” papar Steinbach. “Beberapa perusahaan bahkan menggunakan model bisnis end to end encryption,” lanjutnya. Lebih lanjut, Steinbach menambahkan bahwa penggunaan enkripsi yg seperti itu membuat FBI kesulitan melacak pelaku terorisme.
“Jika FBI melakukan intersepsi, maka kami melakukan intersepsi komunikasi,” ujar Steinbach. Ia ingin semua perusahaan teknologi dapat memahami maksud FBI tersebut. “Kami ingin menghadirkan solusi komunikasi yg aman tanpa enkripsi,” tambah Steinbach.
Usulan FBI tersebut mendapat banyak tantangan. Beberapa praktisi mengkhawatirkan bahwa dengan meniadakan sistem enkripsi, maka FBI dengan mudah akan memasang backdoor di dalamnya. FBI sendiri berkali-kali menegaskan bahwa mereka tidak ingin menyimpan backdoor di dalamnya. “Kami ingin melakukannya sesuai dengan prosedur hukum yg ada,” tegas Steinbach. Sejumlah aplikasi telah memasang sistem enkripsi di dalamnya seperti Line orpun Facebook. Walaupun kompetitornya seperti Google Hangout tidak mengimplementasikannya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFBI Ingatkan Bahaya Penggunaan Enkripsi diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
FBI kembali mengingatkan para taipan teknologi untuk berhati-hati dalam menggunakan enkripsi. Selama ini enkripsi digunakan untuk menjaga keamanan komunikasi dari penyusup yg mencuri dengar jalur komunikasi antara pengguna dengan server. Usulan FBI itu memunculkan perdebatan. Setiap orang dengan jelas dapat menduga bahwa keinginan FBI itu untuk memudahkan agensi tersebut menginterupsi setiap jalur komunikasi yg dilakukan oleh pengguna. Saygnya, usulan itu tersandung regulasi tentang privasi.
Michael Steinbach, asisten direktur dari divisi penanggulangan terorisme FBI mengatakan bahwa enkripsi di jalur komunikasi sangat berbahaya bagi lembaga penegak hukum untuk melakukan tindakan kontra terorisme. Steinbach mengatakan bahwa usulan pelarangan enkripsi itu telah diajukan ke Senat & Kongres AS untuk dilakukan pengkajian. Berbicara di depan Homeland Security Committee, Steinbach menjelaskan bahwa FBI perlu menggunakan teknologi untuk melacak ISIS di Timur Tengah orpun wilayah lainnya.
Selama ini, beberapa organisasi yg diklaim pemerintah AS sebagai organisasi terorisme selalu menggunakan media teknologi informasi untuk menyebarkan ideologinya. Jika berbicara tentang jalur komunikasi yg terenkripsi, sulit bagi lembaga penegak hukum semacam FBI untuk melacak organisasi mereka. “Kesulitan itu muncul karena perusahaan teknologi menggunakan enkripsi di jalur komunikasi mereka,” tambah Steinbach.
“Ada sekitar 200 perusahaan media sosial yg menerapkan sistem keamanan enkripsi di jalur komunikasi mereka,” papar Steinbach. “Beberapa perusahaan bahkan menggunakan model bisnis end to end encryption,” lanjutnya. Lebih lanjut, Steinbach menambahkan bahwa penggunaan enkripsi yg seperti itu membuat FBI kesulitan melacak pelaku terorisme.
“Jika FBI melakukan intersepsi, maka kami melakukan intersepsi komunikasi,” ujar Steinbach. Ia ingin semua perusahaan teknologi dapat memahami maksud FBI tersebut. “Kami ingin menghadirkan solusi komunikasi yg aman tanpa enkripsi,” tambah Steinbach.
Usulan FBI tersebut mendapat banyak tantangan. Beberapa praktisi mengkhawatirkan bahwa dengan meniadakan sistem enkripsi, maka FBI dengan mudah akan memasang backdoor di dalamnya. FBI sendiri berkali-kali menegaskan bahwa mereka tidak ingin menyimpan backdoor di dalamnya. “Kami ingin melakukannya sesuai dengan prosedur hukum yg ada,” tegas Steinbach. Sejumlah aplikasi telah memasang sistem enkripsi di dalamnya seperti Line orpun Facebook. Walaupun kompetitornya seperti Google Hangout tidak mengimplementasikannya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFBI Ingatkan Bahaya Penggunaan Enkripsi diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber