Derby Merseyside akan segera digelar, tepatnya besok Minggu (8/2) dini hari WIB, di Goodison Park. Pertandingan dua klub sekota, Everton dan Liverpool, ini selalu digelar minimal dua kali setiap musimnya, namun tak pernah mereka kehilangan daya pikat. Wajar saja mengingat gengsi dan emosi selalu mewarnai duel mereka.
Khusus untuk edisi kali ini, derby Merseyside akan terasa sedikit lebih berwarna. Ada sedikit romantisisme di sana karena derby ini berpeluang jadi derby Merseyside terakhir kapten Liverpool, Steven Gerrard, yang memutuskan hengkang dari Anfield akhir musim ini.
Setiap pengamat derby Merseyside tentu paham seberapa besar makna derby ini bagi Gerrard dan seberapa besar nilai derby ini dengan Gerrard di dalamnya. Derby Merseyside tanpa Gerrard – sejak ia melakoni debut perdananya pada 1999 – layaknya sayur tanpa garam.
Sayang, Gerrard yang dulu bukanlah yang sekarang. Penurunan performa karena usia jadi penyebab utamanya. Tenaga muda di Liverpool bahkan mulai menggeser posisinya di lini tengah, seperti Jordan Henderson dan posisi Lucas Leiva kini semakin tak tergantikan dalam rancangan Brendan Rodgers.
Jadi, derby Merseyside terakhir bagi sang kapten mungkin takkan berjalan sesuai keinginan. Kepentingan taktik mungkin bisa mengatasi pengaruh emosional Gerrard dalam laga ini. Kemungkinan terburuknya, Gerrard bahkan takkan bisa menutup karirnya dengan kenangan manis mengalahkan rival Merseysidenya.
Adapun sebelum memasuki perdebatan tentang perlu atau tidaknya Gerrard melakoni derby Merseyside terakhir, ada baiknya mengikuti pahit manis perjalanan sang kapten menghadapi Everton.
Gerrard melakoni debutnya di derby Merseyside di bulan April 1999. Saat itu, Liverpool menang 3-2 dan Gerrard masuk sebagai pemain pengganti di 20 menit terakhir. Cukup manis karena Gerrard muda mengawalinya dengan kemenangan. Namun di tahun yang sama, tepatnya di Anfield lima bulan setelahnya, kenangan manis itu berubah buruk. Liverpool kalah 1-0 karena gol Kevin Campbell. Sebagai pelengkap penderita, Gerrard dikartu merah karena melakukan tekel keras pada Campbell. Total tiga pemain dikeluarkan dalam laga yang panas itu.
Gol pertama Gerrard di derby Merseyside di Anfield tercipta di Maret 2005, beberapa bulan sebelum pentas heroik Liga Champions di Istanbul. Dalam pertandingan tersebut, Gerrard mencetak gol pembuka dari jarak 20-meter. Luis Garcia kemudian menggandakan keunggulan dan meskipun kartu merah Milan Baros sempat menimbulkan masalah, apalagi setelah Tim Cahill membalas satu gol, Liverpool tetap mampu mempertahankan keunggulan 2-1.
Selanjutnya di Maret 2006, Liverpool meraih kemenangan 3-1 atas The Toffees, tapi laga tersebut tentu meninggalkan rasa kecewa di hati sang kapten. Ia dikartu merah karena tindakan semena-menanya. Pertama, ia membuang bola tanpa sebab. Kedua, ia melakukan tekel keras terhadap Kevin Killbane. Rafael Benitez sampai dibuat kesal olehnya dan mengatakan, "Kita harus belajar, Steven dan semua pemain, bahwa Anda seharusnya bisa bermain dengan otak beriringan dengan hati.”
Untung saja Momo Sissoko dan Xabi Alonso tetap menguasai lini tengah. Gol bunuh diri Neville, sepakan Luis Garcia, dan Harry Kewell mengamankan poin untuk The Reds saat itu.
Jika ditanya tentang laga terbaik Gerrard saat menghadapi Everton, kemungkinan besar dirinya akan menjawab momen di Maret 2012. Saat itu, Liverpool menang 3-0 atas Everton di Anfield dan Gerrard mencetak semua golnya! Ia menjadi pencetak hat-trick pertama di derby Merseyside setelah Ian Rush di 1982.
Seiring bertambahnya usia, tampaknya pengendalian emosi Gerrard semakin baik. Ia tak lagi seberingas dulu, namun keberadaannya selalu penting ketika Liverpool menghadapi Everton. Pengalaman terkini, sang kapten mencetak gol tendangan bebas indah beberapa bulan lalu di Anfield, mengamankan hasil imbang 1-1. Hingga kini, sang kapten telah mengantongi 10 gol dalam dan mencatatkan 32 penampilan dalam derby Merseyside.
Setelah melihat kisah di atas, kira-kira haruskah Gerrard dimainkan menghadapi Everton?
Kopites tentu mengiyakan pertanyaan tersebut. Mereka tahu betul bagaimana peran Gerrard dan lapangan, disertai dengan hasrat derby yang mampu ia tularkan. Tentunya, mereka juga berharap ikon klub kesayangan mereka menjalani derby monumentalnya ketika mengenakan seragam The Reds.
Namun, mengesampingkan semua sentimen, posisi Gerrard bergantung pada Lucas Leiva dan Daniel Sturridge. Seandainya Lucas sudah bugar dan Rodgers memilih Sturridge sebagai starter, tak ada tempat untuk sang kapten. Gerrard bisa bermain seandainya Sturridge belum bugar sepenuhnya. Sang gelandang Inggris tersebut tentu akan dipercaya mengisi satu tempat di belakang Raheem Sterling.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, FOKUS: Derby Merseyside Terakhir Steven Gerrard?
Khusus untuk edisi kali ini, derby Merseyside akan terasa sedikit lebih berwarna. Ada sedikit romantisisme di sana karena derby ini berpeluang jadi derby Merseyside terakhir kapten Liverpool, Steven Gerrard, yang memutuskan hengkang dari Anfield akhir musim ini.
Setiap pengamat derby Merseyside tentu paham seberapa besar makna derby ini bagi Gerrard dan seberapa besar nilai derby ini dengan Gerrard di dalamnya. Derby Merseyside tanpa Gerrard – sejak ia melakoni debut perdananya pada 1999 – layaknya sayur tanpa garam.
Sayang, Gerrard yang dulu bukanlah yang sekarang. Penurunan performa karena usia jadi penyebab utamanya. Tenaga muda di Liverpool bahkan mulai menggeser posisinya di lini tengah, seperti Jordan Henderson dan posisi Lucas Leiva kini semakin tak tergantikan dalam rancangan Brendan Rodgers.
Jadi, derby Merseyside terakhir bagi sang kapten mungkin takkan berjalan sesuai keinginan. Kepentingan taktik mungkin bisa mengatasi pengaruh emosional Gerrard dalam laga ini. Kemungkinan terburuknya, Gerrard bahkan takkan bisa menutup karirnya dengan kenangan manis mengalahkan rival Merseysidenya.
Adapun sebelum memasuki perdebatan tentang perlu atau tidaknya Gerrard melakoni derby Merseyside terakhir, ada baiknya mengikuti pahit manis perjalanan sang kapten menghadapi Everton.
Gerrard melakoni debutnya di derby Merseyside di bulan April 1999. Saat itu, Liverpool menang 3-2 dan Gerrard masuk sebagai pemain pengganti di 20 menit terakhir. Cukup manis karena Gerrard muda mengawalinya dengan kemenangan. Namun di tahun yang sama, tepatnya di Anfield lima bulan setelahnya, kenangan manis itu berubah buruk. Liverpool kalah 1-0 karena gol Kevin Campbell. Sebagai pelengkap penderita, Gerrard dikartu merah karena melakukan tekel keras pada Campbell. Total tiga pemain dikeluarkan dalam laga yang panas itu.
Gol pertama Gerrard di derby Merseyside di Anfield tercipta di Maret 2005, beberapa bulan sebelum pentas heroik Liga Champions di Istanbul. Dalam pertandingan tersebut, Gerrard mencetak gol pembuka dari jarak 20-meter. Luis Garcia kemudian menggandakan keunggulan dan meskipun kartu merah Milan Baros sempat menimbulkan masalah, apalagi setelah Tim Cahill membalas satu gol, Liverpool tetap mampu mempertahankan keunggulan 2-1.
Selanjutnya di Maret 2006, Liverpool meraih kemenangan 3-1 atas The Toffees, tapi laga tersebut tentu meninggalkan rasa kecewa di hati sang kapten. Ia dikartu merah karena tindakan semena-menanya. Pertama, ia membuang bola tanpa sebab. Kedua, ia melakukan tekel keras terhadap Kevin Killbane. Rafael Benitez sampai dibuat kesal olehnya dan mengatakan, "Kita harus belajar, Steven dan semua pemain, bahwa Anda seharusnya bisa bermain dengan otak beriringan dengan hati.”
Untung saja Momo Sissoko dan Xabi Alonso tetap menguasai lini tengah. Gol bunuh diri Neville, sepakan Luis Garcia, dan Harry Kewell mengamankan poin untuk The Reds saat itu.
Jika ditanya tentang laga terbaik Gerrard saat menghadapi Everton, kemungkinan besar dirinya akan menjawab momen di Maret 2012. Saat itu, Liverpool menang 3-0 atas Everton di Anfield dan Gerrard mencetak semua golnya! Ia menjadi pencetak hat-trick pertama di derby Merseyside setelah Ian Rush di 1982.
Seiring bertambahnya usia, tampaknya pengendalian emosi Gerrard semakin baik. Ia tak lagi seberingas dulu, namun keberadaannya selalu penting ketika Liverpool menghadapi Everton. Pengalaman terkini, sang kapten mencetak gol tendangan bebas indah beberapa bulan lalu di Anfield, mengamankan hasil imbang 1-1. Hingga kini, sang kapten telah mengantongi 10 gol dalam dan mencatatkan 32 penampilan dalam derby Merseyside.
Setelah melihat kisah di atas, kira-kira haruskah Gerrard dimainkan menghadapi Everton?
Kopites tentu mengiyakan pertanyaan tersebut. Mereka tahu betul bagaimana peran Gerrard dan lapangan, disertai dengan hasrat derby yang mampu ia tularkan. Tentunya, mereka juga berharap ikon klub kesayangan mereka menjalani derby monumentalnya ketika mengenakan seragam The Reds.
Namun, mengesampingkan semua sentimen, posisi Gerrard bergantung pada Lucas Leiva dan Daniel Sturridge. Seandainya Lucas sudah bugar dan Rodgers memilih Sturridge sebagai starter, tak ada tempat untuk sang kapten. Gerrard bisa bermain seandainya Sturridge belum bugar sepenuhnya. Sang gelandang Inggris tersebut tentu akan dipercaya mengisi satu tempat di belakang Raheem Sterling.
liga inggris musim depan, liga inggris live, jadwal bola liga inggris di tv, FOKUS: Derby Merseyside Terakhir Steven Gerrard?