Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Fokus Perusahaan Di Era Software Defined
Semakin cepatnya lajur bisnis & juga tuntutan dari pelanggan yg kian meningkat, perusahaan didesak untuk bisa bergerak dengan lincah; seperti mampu menyediakan berbagai layanan & inovasi baru dengan cepat. Imbasnya, seluruh komponen di dalam perusahaan didesak untuk bisa bergerak secara lincah demi mengikuti perkembangan pasar, termasuk sistem TI perusahaan. Sistem TI perusahaan dituntut untuk mampu menyediakan berbagai layanan & inovasi dengan cepat, namun dengan biaya yg lebih efisien.
Demi menjawab tantangan untuk bisa menyediakan berbagai layanan inovasi dengan cepat dengan biaya yg lebih efisien, banyak enterprise mulai menerapkan apapun berbasis software / software-defined ke dalam sistem TI perusahaan. Salah satu yg menjadi primadona bagi enterprise adalah software defined networking (SDN). Bahkan, IDC memprediksikan bahwa pasar SDN di seluruh dunia untuk segmen enterprise & penyedia layanan cloud akan tumbuh dari US$ 960 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 8 miliar pada tahun 2018 . Apakah artinya tantangan tersebut bisa diatasi?
Andre Iswanto, Senior Field System Engineer di F5 Networks Indonesia mengatakan bahwa dari sudut pan&g teknis, SDN saja belum cukup untuk membantu perusahaan mengatasi kebutuhan akan sistem TI yg lincah. Hal ini disebabkan karena SDN hanya menjangkau & melayani kebutuhan pada lapisan 2 (tautan data / data link) hingga 3 (jaringan) dalam model model arsitektur jaringan Open Sistem Interkoneksi (OSI), ujar Andre.
Se&gkan lapisan penting lainnya dalam model arsitektur jaringan ini; lapisan 4 hingga 7, yg secara berurutan adalah lapisan transpor, sesi, presentasi, & aplikasi; tidak terjangkau oleh SDN, lanjutnya. Andre pun mengatakan bahwa untuk menjembatani lapisan-lapisan yg belum terjangkau oleh SDN, perusahaan perlu mengubah bagaimana cara pan&g mereka terhadap arsitektur sistem TI. Perusahaan perlu melihat bahwa layanan aplikasi, serta aplikasi itu sendiri merupakan bagian dari arsitektur sistem IT (tidak hanya hardware), imbuhnya. F5 memiliki aplikasi software defined application service (SDAS) yg bisa diimplementasikan di perusahaan.
Andre mengatakan bahwa SDAS ini dapat menghemat biaya perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi biaya & kompleksitas secara signifikan karena layanan aplikasi dari sebuah perusahaan – yg terdapat di data center on-premise maupun cloud – dapat dipasang, dikendalikan, & diatur secara terpusat, ujar Andre. Menurut pengertiannya, segala kebijakan yg meliputi kesesuaian & regulasi dapat diberlakukan di seluruh lingkungan fisik & virtual secara terpusat.
Perkembangan teknologi software-defined mulai dari software defined networking (SDN), software defined data center (SDDC), hingga software defined storage (SDS) menunjukan bahwa saat ini IT bergerak ke arah yg semakin berorientasi pada software. Karena itu dalam proses pengiriman aplikasi, layanan aplikasi haruslah mampu menyesuaikan diri dengan ekosistem software-defined.
Memanfaatkan SDAS merupakan cara terbaik bagi perusahaan untuk memastikan keandalan, keamanan, & kinerja dari layanan aplikasi enterprise modern yg mengoperasikan sistem TI mereka di platform yg beragam (baik ekosistem fisik maupun virtual) guna mampu mengikuti cepatnya laju bisnis, tutup Andre dalam diskusinya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFokus Perusahaan Di Era Software Defined diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Semakin cepatnya lajur bisnis & juga tuntutan dari pelanggan yg kian meningkat, perusahaan didesak untuk bisa bergerak dengan lincah; seperti mampu menyediakan berbagai layanan & inovasi baru dengan cepat. Imbasnya, seluruh komponen di dalam perusahaan didesak untuk bisa bergerak secara lincah demi mengikuti perkembangan pasar, termasuk sistem TI perusahaan. Sistem TI perusahaan dituntut untuk mampu menyediakan berbagai layanan & inovasi dengan cepat, namun dengan biaya yg lebih efisien.
Demi menjawab tantangan untuk bisa menyediakan berbagai layanan inovasi dengan cepat dengan biaya yg lebih efisien, banyak enterprise mulai menerapkan apapun berbasis software / software-defined ke dalam sistem TI perusahaan. Salah satu yg menjadi primadona bagi enterprise adalah software defined networking (SDN). Bahkan, IDC memprediksikan bahwa pasar SDN di seluruh dunia untuk segmen enterprise & penyedia layanan cloud akan tumbuh dari US$ 960 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 8 miliar pada tahun 2018 . Apakah artinya tantangan tersebut bisa diatasi?
Andre Iswanto, Senior Field System Engineer di F5 Networks Indonesia mengatakan bahwa dari sudut pan&g teknis, SDN saja belum cukup untuk membantu perusahaan mengatasi kebutuhan akan sistem TI yg lincah. Hal ini disebabkan karena SDN hanya menjangkau & melayani kebutuhan pada lapisan 2 (tautan data / data link) hingga 3 (jaringan) dalam model model arsitektur jaringan Open Sistem Interkoneksi (OSI), ujar Andre.
Se&gkan lapisan penting lainnya dalam model arsitektur jaringan ini; lapisan 4 hingga 7, yg secara berurutan adalah lapisan transpor, sesi, presentasi, & aplikasi; tidak terjangkau oleh SDN, lanjutnya. Andre pun mengatakan bahwa untuk menjembatani lapisan-lapisan yg belum terjangkau oleh SDN, perusahaan perlu mengubah bagaimana cara pan&g mereka terhadap arsitektur sistem TI. Perusahaan perlu melihat bahwa layanan aplikasi, serta aplikasi itu sendiri merupakan bagian dari arsitektur sistem IT (tidak hanya hardware), imbuhnya. F5 memiliki aplikasi software defined application service (SDAS) yg bisa diimplementasikan di perusahaan.
Andre mengatakan bahwa SDAS ini dapat menghemat biaya perusahaan. Perusahaan dapat mengurangi biaya & kompleksitas secara signifikan karena layanan aplikasi dari sebuah perusahaan – yg terdapat di data center on-premise maupun cloud – dapat dipasang, dikendalikan, & diatur secara terpusat, ujar Andre. Menurut pengertiannya, segala kebijakan yg meliputi kesesuaian & regulasi dapat diberlakukan di seluruh lingkungan fisik & virtual secara terpusat.
Perkembangan teknologi software-defined mulai dari software defined networking (SDN), software defined data center (SDDC), hingga software defined storage (SDS) menunjukan bahwa saat ini IT bergerak ke arah yg semakin berorientasi pada software. Karena itu dalam proses pengiriman aplikasi, layanan aplikasi haruslah mampu menyesuaikan diri dengan ekosistem software-defined.
Memanfaatkan SDAS merupakan cara terbaik bagi perusahaan untuk memastikan keandalan, keamanan, & kinerja dari layanan aplikasi enterprise modern yg mengoperasikan sistem TI mereka di platform yg beragam (baik ekosistem fisik maupun virtual) guna mampu mengikuti cepatnya laju bisnis, tutup Andre dalam diskusinya.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFokus Perusahaan Di Era Software Defined diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber