Berita Internet (IT) N3, yang memberikan informasi terbaru kepada users N3 tentang IT pada khususnya dan lainnya pada umumnya. Fraud Masih Mengintai Nasabah Anthem
Jaksa Agung Roy Cooper dari negara bagian North Carolina mengingatkan warganya yg merupakan nasabah Anthem untuk melindungi identitas mereka. Berdasarkan pemaparan yg dipaparkan oleh Cooper, sekitar 775.000 akun Anthem milik warga North Carolina dipastikan telah dicuri. Peretasan yg jangka waktunya tidak jauh dengan insiden Sony Pictures tersebut menggegerkan warga AS khususnya industri asuransi. Kasus yg dialami oleh Anthem tersebut adalah mimpi buruk industri asuransi di awal tahun 2015 ini. Setidaknya, Anthem telah memberikan pernyataan pada publik bahwa 79 juta akun nasabahnya berhasil diretas & dicuri.
Akun nasabah Anthem tersebut tersebar di seluruh wilayah AS tak terkecuali North Carolina. Ketika keamanan informasi sebuah perusahaan asuransi bocor, nasabah perlu berhati-hati terhadap kejahatan fraud, ujar Cooper. Dari kasus kebocoran data yg dialami oleh Anthem ini menjadi sebuah peringatan bagi para nasabahnya untuk sesegera mungkin melindungi akunnya masing-masing, tambahnya. Dalam gelaran Consumer Protection Week yg diadakan dari tanggal 1 hingga 7 Maret 2015 itu, Cooper mengedukasi warganya tentang perlindungan identitas mereka yg harus benar-benar dijaga. Pada kesempatan itu, Cooper mengajak warganya untuk mengecek laporan kartu kredit. Ia meminta warganya langsung mengontak nomor telepon bank jika seandainya ditemukan transaksi mencurigakan.
Korban peretasan dapat meminta peringatan dini dari bahaya fraud kepada bank, seandainya mereka menemukan transaksi anomali, kata Cooper. Selain itu, saran yg diberikan oleh Cooper pada warganya adalah mereka yg menjadi korban peretasan dapat menggunakan jasa gratis yg diberikan Anthem berupa pelayanan perlindungan pencurian identitas & pengawasan kartu kredit secara cuma-cuma. Anthem adalah perusahaan asuransi kesehatan. Pengguna sebaiknya mengawasi terus laporan medisnya serta mengetahui perawatan jenis apa saja yg sudah mereka bayarkan, kata Cooper.
Hati-hati terhadap surel orpun telepon masuk yg mengatasnamakan Anthem or pemerintah dengan meminta sejumlah uang sebagai biaya perlindungan identitas, ujarnya. Kejadian ini bisa dimanfaatkan oleh scammer untuk mengkapitalisasi uang haram dari korban peretasan, tambahnya lagi. Ia pun menutup pemaparannya dengan memberikan simpulan bahwa perusahaan yg diretas biasanya memuat informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial, nomor kartu kredit & lain sebagainya. Konsumen dalam hal ini berada dalam risiko yg sangat tinggi. Diperlukan perlindungan lebih untuk melindungi identitasnya, kata Cooper.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFraud Masih Mengintai Nasabah Anthem diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber
Jaksa Agung Roy Cooper dari negara bagian North Carolina mengingatkan warganya yg merupakan nasabah Anthem untuk melindungi identitas mereka. Berdasarkan pemaparan yg dipaparkan oleh Cooper, sekitar 775.000 akun Anthem milik warga North Carolina dipastikan telah dicuri. Peretasan yg jangka waktunya tidak jauh dengan insiden Sony Pictures tersebut menggegerkan warga AS khususnya industri asuransi. Kasus yg dialami oleh Anthem tersebut adalah mimpi buruk industri asuransi di awal tahun 2015 ini. Setidaknya, Anthem telah memberikan pernyataan pada publik bahwa 79 juta akun nasabahnya berhasil diretas & dicuri.
Akun nasabah Anthem tersebut tersebar di seluruh wilayah AS tak terkecuali North Carolina. Ketika keamanan informasi sebuah perusahaan asuransi bocor, nasabah perlu berhati-hati terhadap kejahatan fraud, ujar Cooper. Dari kasus kebocoran data yg dialami oleh Anthem ini menjadi sebuah peringatan bagi para nasabahnya untuk sesegera mungkin melindungi akunnya masing-masing, tambahnya. Dalam gelaran Consumer Protection Week yg diadakan dari tanggal 1 hingga 7 Maret 2015 itu, Cooper mengedukasi warganya tentang perlindungan identitas mereka yg harus benar-benar dijaga. Pada kesempatan itu, Cooper mengajak warganya untuk mengecek laporan kartu kredit. Ia meminta warganya langsung mengontak nomor telepon bank jika seandainya ditemukan transaksi mencurigakan.
Korban peretasan dapat meminta peringatan dini dari bahaya fraud kepada bank, seandainya mereka menemukan transaksi anomali, kata Cooper. Selain itu, saran yg diberikan oleh Cooper pada warganya adalah mereka yg menjadi korban peretasan dapat menggunakan jasa gratis yg diberikan Anthem berupa pelayanan perlindungan pencurian identitas & pengawasan kartu kredit secara cuma-cuma. Anthem adalah perusahaan asuransi kesehatan. Pengguna sebaiknya mengawasi terus laporan medisnya serta mengetahui perawatan jenis apa saja yg sudah mereka bayarkan, kata Cooper.
Hati-hati terhadap surel orpun telepon masuk yg mengatasnamakan Anthem or pemerintah dengan meminta sejumlah uang sebagai biaya perlindungan identitas, ujarnya. Kejadian ini bisa dimanfaatkan oleh scammer untuk mengkapitalisasi uang haram dari korban peretasan, tambahnya lagi. Ia pun menutup pemaparannya dengan memberikan simpulan bahwa perusahaan yg diretas biasanya memuat informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial, nomor kartu kredit & lain sebagainya. Konsumen dalam hal ini berada dalam risiko yg sangat tinggi. Diperlukan perlindungan lebih untuk melindungi identitasnya, kata Cooper.
Comments
comments
N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena kontenFraud Masih Mengintai Nasabah Anthem diatas dikutip dari Internet secara gamblang.
Sumber