Kurang lebih delapan bulan Indonesia tanpa kompetisi sepakbola Indonesia. Turnamen demi turnamen digelar untuk menjadi oase di tengah ketidakjelasan akan nasib kompetisi, hingga saat ini.
Keadaan tersebut pun sudah mulai membuat para pemain gerah dan ingin bertindak dengan memboikot pelaksanaan turnamen jika tak adanya kejelasan soal kapan kompetisi digulirkan.
Turnamen yang tidak bisa dirasakan semua pesepakbola di berbagai kasta cukup membuat FX Yanuar prihatin. Ia menyebut turnamen sekelas Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman menimbulkan kesenjangan bagi pemain yang membela klub kasta di bawah Indonesia Super League.
"Saya ikut dua turnamen, Piala Kemerdekaan dan Piala Jenderal Sudirman. Saya membela Persepam Madura (Utama) di Piala Kemerdekaan, dan Gresik United saat Piala Jenderal Sudirman," buka eks Persela Lamongan pada acara diskusi APPI #MenolakTurnamen, Kamis (14/1).
"Untuk nominal di Piala Jenderal Sudirman masih lebih baik. Tapi Piala Kemerdekaan bayaran sangat minim meski sebesar itu (berskala nasional). Ada yang dibayar hanya Rp2 juta ada yang hanya Rp1,5 juta per pertandingan," urainya.
"Ada kesenjangan ketika hanya beberapa tim saja yang bisa ikut. Sedangkan dari ratusan pemain hanya bisa jadi penonton," keluh Yanuar menyuarakan isi hati para pemain dari klub Divisi Utama dan kasta bawah lainnya, tentang turnamen yang mengedepankan tim ISL.
Yanuar yang jauh-jauh datang dari Malang ingin semua pemain solid dalam menyuarakan tujuan agar kompetisi segera digelar. APPI sendiri sudah mendeklarasikan untuk segera memboikot turnamen. "Semua teman-teman harus punya solidaritas. Karena kita sepakat bahwa turnamen ini hanya untuk hura-hura. Banyak pemain yang mulai frustrasi," tandasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, FX Yanuar: Turnamen Menimbulkan Kesenjangan
Keadaan tersebut pun sudah mulai membuat para pemain gerah dan ingin bertindak dengan memboikot pelaksanaan turnamen jika tak adanya kejelasan soal kapan kompetisi digulirkan.
Turnamen yang tidak bisa dirasakan semua pesepakbola di berbagai kasta cukup membuat FX Yanuar prihatin. Ia menyebut turnamen sekelas Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman menimbulkan kesenjangan bagi pemain yang membela klub kasta di bawah Indonesia Super League.
"Saya ikut dua turnamen, Piala Kemerdekaan dan Piala Jenderal Sudirman. Saya membela Persepam Madura (Utama) di Piala Kemerdekaan, dan Gresik United saat Piala Jenderal Sudirman," buka eks Persela Lamongan pada acara diskusi APPI #MenolakTurnamen, Kamis (14/1).
"Untuk nominal di Piala Jenderal Sudirman masih lebih baik. Tapi Piala Kemerdekaan bayaran sangat minim meski sebesar itu (berskala nasional). Ada yang dibayar hanya Rp2 juta ada yang hanya Rp1,5 juta per pertandingan," urainya.
"Ada kesenjangan ketika hanya beberapa tim saja yang bisa ikut. Sedangkan dari ratusan pemain hanya bisa jadi penonton," keluh Yanuar menyuarakan isi hati para pemain dari klub Divisi Utama dan kasta bawah lainnya, tentang turnamen yang mengedepankan tim ISL.
Yanuar yang jauh-jauh datang dari Malang ingin semua pemain solid dalam menyuarakan tujuan agar kompetisi segera digelar. APPI sendiri sudah mendeklarasikan untuk segera memboikot turnamen. "Semua teman-teman harus punya solidaritas. Karena kita sepakat bahwa turnamen ini hanya untuk hura-hura. Banyak pemain yang mulai frustrasi," tandasnya.
liga indonesia isl, live score, wikipedia, pes 2013, divisi 1, 2014, super, FX Yanuar: Turnamen Menimbulkan Kesenjangan