• Silahkan bergabung dengan chat kami di Telegram group kami di N3Forum - https://t.me/n3forum
  • Welcome to the Nyit-Nyit.Net - N3 forum! This is a forum where offline-online gamers, programmers and reverser community can share, learn, communicate and interact, offer services, sell and buy game mods, hacks, cracks and cheats related, including for iOS and Android.

    If you're a pro-gamer or a programmer or a reverser, we would like to invite you to Sign Up and Log In on our website. Make sure to read the rules and abide by it, to ensure a fair and enjoyable user experience for everyone.

Gamelan Jawa yang Arungi Ruang Antar Bintang untuk Ditemukan Alien

ON3

Mahasiswa
Journalist
Raden Mas Sudiro tentu tidak pernah membayangkan suatu ketika nanti dia akan menggubah komposisi gamelan & dikirim terbang ke antariksa. Bukan hanya ‘sekadar’ antariksa, sekarang komposisi gamelan Jawa itu bahkan sedang mengarungi ruang interstellar / ruang antar bintang. Seandainya benar ada alien di luar sana, karya Sudiro bakal menjadi salah satu komposisi pertama dari bumi yg bakal mereka simak.

Lahir pada 3 Maret 1811, Sudiro merupakan cucu dari penguasa Puro Mangkunegoro di Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegoro II. Selain menikmati pendidikan Jawa ala bangsawan Mangkunegaran, Raden Sudiro juga mendapatkan pendidikan Belanda dari para guru pribadi yg didatangkan oleh kakeknya.

Seperti yg dikutip dari detik.com, Setelah KGPAA Mangkunegoro III berpulang pada 1853, Raden Mas Sudiro diangkat sebagai penggantinya & menjadi KGPAA Mangkunegoro IV. Dialah — konon bersama Ronggowarsito — yg menulis karya legendaris Serat Wedhatama. Dia pulalah yg menulis komposisi gamelan Ketawang Puspowarno Laras Slendro Pathet Manyuro. Komposisi Ketawang Puspowarno ini lah dimainkan oleh kelompok gamelan Paku Alaman Yogyakarta dengan pengarahan Kanjeng Raden Tumenggung Wasitodipuro yg direkam oleh Robert E. Brown, etnomusikolog dari Amerika Serikat.



Ketika Komite Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yg dipimpin oleh profesor astronomi Universitas Cornell, Carl Sagan, diminta menyaring musik, suara & gambar, yg bakal menyertai perjalanan wahana Voyager 1 ke antariksa, komposisi Ketawang Puspowarno sepanjang 4 menit 43 detik tersebut terpilih. Komposisi Puspowarno direkam di atas cakram emas bersama Brandenburg Concerto No. 2 karya Johann Sebastian Bach, The Magic Flute, karya Mozart, Melancholy Blues yg dilantunkan oleh Louis Armstrong, Symphony no. 5 karya Beethoven, & puluhan komposisi lain dari seluruh dunia.

“Rekaman itu hanya akan dimainkan jika Voyager bertemu dengan peradaban yg sudah maju di ruang antar bintang. Tapi peluncuran “pesan dalam botol” ke lautan kosmis ini memberikan harapan tentang kehidupan di planet sana,” kata Sagan, kala itu, seperti dikutip Space.

Selain komposisi Puspowarno, dalam cakram emas itu juga tersimpan foto penari Bali hasil jepretan Donna Grosvenor & ucapan dalam bahasa Indonesia,”Selamat malam hadirin sekalian, selamat berpisah & sampai bertemu lagi di lain waktu,” bersama ucapan lain dalam 55 bahasa di dunia. Total ukuran file semua rekaman itu musik, suara & gambar hanya sekitar 68 kilobita. Jauh lebih kecil dari kapasitas iPod paling kecil sekalipun.

Pada bagian muka cakram emas, juga ditambahkan material radioaktif Uranium-238 yg memiliki umur paruh 4,51 miliar tahun. Harapannya, jika suatu saat ada yg menemukan rekaman itu, dia bisa menghitung berapa umur piringan emas tersebut. “Ini lah hadiah dari kami, satu dunia kecil, memuat rekaman suara, sains, gambar, pemikiran & perasaaan kami,” Presiden Amerika Serikat kala itu, Jimmy Carter, berpidato dalam rekaman cakram emas.

Wahana tanpa awak Voyager 1 berbobot 722 kilogram, terbang meninggalkan bumi dari Cape Canaveral Air Force Station, Florida, pada 5 September 1977. Setelah meluncur dari bumi dengan roket Titan IIIE-Centaur, dua tahun kemudian, Voyager memasuki orbit Planet Jupiter. Setahun kemudian, Voyager 1 ‘bertemu’ dengan ‘Dewa Pertanian’ Saturnus.



Setelah lebih dari 38 tahun mengangkasa, hari ini pukul 11.47 WIB, jarak Voyager 1 dengan bumi mencapai 20,02 miliar kilometer. Voyager 1 menjadi wahana pertama dari bumi yg keluar dari tata surya & mencapai interstellar / ruang antar bintang. Tapi sampai detik ini, belum ada kabar / bukti ada kehidupan di luar sana yg telah menyimak rekaman komposisi Raden Mas Suryo, Bach, & Beethoven itu.

.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab{padding:0px;margin:0;padding-top:1em!important;padding-bottom:1em!important;width:100%;display:block;font-weight:bold;background-color:#eaeaea;border:0!important;border-left:4px solid #c0392b!important;text-decoration:none}.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab:active,.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab:hover{opacity:1;transition:eek:pacity 250ms;webkit-transition:eek:pacity 250ms;text-decoration:none}.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab{transition:background-color 250ms;webkit-transition:background-color 250ms;opacity:1;transition:eek:pacity 250ms;webkit-transition:eek:pacity 250ms}.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab .ctaText{font-weight:bold;color:inherit;text-decoration:none;font-size:16px}.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab .postTitle{color:#141414;text-decoration:underline!important;font-size:16px}.u323a28ab15f8c5849114ca881d33b8ab:hover .postTitle{text-decoration:underline!important}
Baca Juga: 10 Fakta Unik tentang Jaguar

****************************



Pada pertengahan Agustus 1977, nyaris semua orang di Amerika tengah membicarakan kematian Raja Rock and Roll, Elvis Aaron Presley. Namun Jerry Ehman, seolah-olah tidak peduli.

Alih-alih memelototi berita kematian Elvis di televisi, Jerry, kala itu 37 tahun, malah asyik mencermati cetakan hasil “penyadapan” Observatorium Radio Universitas Negeri Ohio di Columbus, Ohio. Teleskop radio tipe Kraus di kampus Universitas Negeri Ohio mulai dibangun pada 1956 & beroperasi sejak 1961 untuk “menguping” sinyal-sinyal radio dari luar tata surya.

Pada 15 Agustus pukul 10.16 malam, sehari sebelum kematian Elvis, Big Ear alias Si Kuping Besar, julukan bagi Observatorium di Columbus itu, menangkap sinyal tidak biasa. Pada satu kolom vertikal tertulis “6EQUJ5″. Biasanya, data-data dari Big Ear hanya memuat angka-angka dari 1 & 2. Semakin besar angka, berarti semakin besar intensitas sinyal radio itu. Huruf U kurang lebih nilainya setara angka 31.”Aku tidak pernah menemui sinyal radio sekuat itu sebelumnya,” kata Jerry, kepada Discovery.

Setelah dihitung, sumber sinyal selama 20 detik itu diperkirakan berasal dari konstelasi bintang Sagittarius, sekitar 2,5 derajat ke arah selatan dari kelompok bintang Chi Sagittarii. Jerry girang tidak kepalang saat membaca sinyal radio itu dengan pena merah dia menulis Wow di samping kertas cetakan sinyal. John Krauss & Bob Dixon, dua bosnya di Big Ear, juga sama senangnya.

Mereka menduga ada “sesuatu” di luar angkasa sana yg mengirimkan pesan ke bumi. Selama bertahun-tahun, Ehman & kawan-kawannya di Big Ear meneliti adakah kemungkinan sumber sinyal lain yg tertangkap teleskop radio Kuping Besar: satelit / pesawat. Ehman meyakini transmisi pada frekuensi 1420,4556 MHz itu tidak berasal dari pesawat / satelit yg mengorbit bumi.

Lalu dari mana sumber sinyal Wow tersebut? Hingga hari ini, sinyal Wow tetap jadi misteri. Walaupun sudah berulangkali mencoba mencari kembali dengan teleskop yg lebih canggih, sinyal serupa tidak pernah lagi tertangkap teleskop radio di muka bumi sampai detik ini. “Data-data itu masih kelewat sedikit untuk mengambil kesimpulan. Aku harus mengatakan, asal muasal sinyal itu masih menjadi satu pertanyaan terbuka,” kata Ehman, lima tahun lalu.



Dengan meminjam persamaan astronom Frank Drake, menurut Brian Cox, fisikawan kondang dari Inggris, ditaksir ada dua hingga 50 ribu zona di alam semesta yg bisa jadi ditinggali makhluk cerdas seperti manusia. Mengutip Paradoks Fermi, Profesor Brian, bertanya : Jika ada ribuan peradaban di alam semesta, mengapa tidak sekalipun kita bisa mendeteksi tanda-tanda kehidupan dari luar bumi?

“Sebab hanya satu peradaban dengan teknologi maju di alam semesta & hanya akan ada satu…yakni kita, manusia. Kita unik,” kata Profesor Cox, seperti dikutip IBTimes. Paling tidak, sampai detik ini, tidak ada bukti meyakinkan bahwa ada alien di atas sana.

Republished by Blog Post Promoter

N3 tidak bisa memberikan klarifikasi berita diatas adalah benar 100% karena konten Gamelan Jawa yang Arungi Ruang Antar Bintang untuk Ditemukan Alien diatas dikutip dari Internet secara gamblang.

Sumber

Forum N3 Nyit-nyit.net membahas Video games, indie games, standalone games, plugins, free games, game extensions, expansion packs, game episode, game cheat, cara curang, cheat engine, game mods, modifications, mods, development, total conversions, modification, enhancement, games, plugins, addons, extensions, episode, expansion packs. We talks about latest Game Cheats, Cracks, Keygens and Hacks. Hacks & Cheats and trainers for many other multiplayer games. Free download games, hacks, cheats tools, projects, graphics. We create Hacks for Games,Cheats Tools,Trainer Tools. Hack,Cheats,Hack iOS Games,Hack Android Games,Cheats facebook games, Online games hack. Gamelan Jawa yang Arungi Ruang Antar Bintang untuk Ditemukan Alien.
 
Top